Zulkifli Hasan Kaitkan Harga Pangan dengan Pembangunan Infrastruktur, Ekonom Soroti IKN

Minggu, 26 Juni 2022 06:20 WIB

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Kiri) membeli daging pada salah satu pedagang di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu, 25 Juni 2022. Kunjungan tersebut dilakukan untuk melihat dan memantau dan memastikan harga stabil. Tempo/Muhammad Syauqi Amrullah

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mempertanyakan korelasi yang disampaikan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan soal upaya penurunan harga pangan dengan pembangunan infrastruktur.

Bhima menilai pernyataan Mendag tersebut menunjukkan bahwa pemerintah gagal menentukan program yang prioritas dan mana yang tidak mendesak. "Pemerintah tidak mampu melihat persoalan yang urgent," ujarnya saat dihubungi, Sabtu, 25 Juni 2022.

Sebelumnya Zulkifli Hasan menyatakan pemerintah sebetulnya bisa menurunkan harga pangan, tapi akan berkonsekuensi pada lonjakan beban subsidi dan pada akhirnya menyulitkan pemerintah membangun infrastruktur.

"Bisa saja beras diturunkan harganya, artinya subsidinya naik. Kalo subsidi naik, bisa gelap tuh lampu. Jalan rusak, enggak bisa diperbaiki, habis uangnya," kata Zulhas di sela-sela kunjungannya di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur pada Sabtu, 25 Juni 2022.

Ia juga mengklaim pemerintah telah menggelontorkan subsidi dengan jumlah lebih dari Rp 500 triliun untuk menurunkan harga pangan. "Sekarang 500 triliun lebih untuk subsidi. Nanti kalo subsidi dinaikkan lagi, nggak bisa bikin jalan, nggak bisa apa-apa lagi. Jadi inilah yang harus disampaikan secara terbuka agar bisa dipahami," ucapnya.

Advertising
Advertising

Lebih jauh, Bhima mempertanyakan infrastruktur yang tak dapat dibangun menurut Mendag tersebut. Sebab, jika pemerintah menyatakan telah mengeluarkan anggaran subsidi yang besar, tapi proyek mercusuar seperti pembangunan ibu kota negara atau IKN Nusantara nyatanya masih tetap berjalan.

Padahal kebutuhan pendanaan IKN terbilang jumbo, sebesar Rp 501 triliun. Porsi anggaran pembangunan IKN di anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) pun mencapai 53 persen.

Hal ini lagi-lagi, menurut Bhima, menunjukkan pemerintah keliru melihat mana yang lebih mendesak untuk kepentingan masyarakat. "Mana yang lebih mendesak, menjaga inflasi pangan sehingga daya beli masyarakat bisa pulih lebih solid atau membangun IKN?" katanya.

Ia menduga hal tersebut karena pada akhirnya politik anggaran lebih berat kepada mega proyek IKN. Zulkifli Hasan, kata Bhima, mungkin tidak berani meminta pada Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk menyetop proyek IKN terlebih dahulu, supaya pemerintah bisa fokus menjaga stabilitas harga pangan. "Idealnya Mendag pasang badan, bukan malah memaklumi situasi."

Baca: Zulkifli Hasan Sebut Kalau Harga Pangan Diturunkan, Infrastruktur Tak Bisa Dibangun

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

58 menit lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

10 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

16 jam lalu

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

OIKN bakal mengembangkan sistem transportasi cerdas di IKN.

Baca Selengkapnya

Otorita Bakal Bangun Nusantara Knowledge di IKN

21 jam lalu

Otorita Bakal Bangun Nusantara Knowledge di IKN

Otorita IKN mencanangkan pembangunan pusat riset dan kampus startup bernama Nusantara Knowledge Hub atau K-Hub.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

21 jam lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

1 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

1 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

1 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

1 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

Menteri Perdagangan melantik pejabat eselon I dan II. Dia berpesan agar siap menghadapi keadaan geopolitik Timur Tengah saat ini.

Baca Selengkapnya