Zulkifli Hasan Sebut Subsidi Rp 500 T untuk Tekan Harga Pangan, Ekonom: Pembisik Tak Kompeten

Sabtu, 25 Juni 2022 21:25 WIB

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan berbicara dengan pedagang saat meninjau harga cabe di Pasar Jaya Cibubur, Jakarta Timur, Kamis 16 Juni 2022. Usai dilantik menjadi pimpinan Kementerian Perdagangan Zulkifli Hasan melakukan sidak ke salah satu Pasar Jaya Cibubur. Tempo/Muhammad Syauqi Amrullah

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengkritik pernyataan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan soal subsidi jumbo yang telah digelontorkan pemerintah bernilai lebih dari Rp 500 triliun berkontribusi dalam menurunkan harga pangan.

Ia menduga anggaran Rp 500 triliun yang dimaksud Zulkfli Hasan adalah subsidi dan kompensasi energi, bukan terkait dengan subsidi pangan, apalagi minyak goreng. "Jadi apa hubungan subsidi BBM (bahan bakar minyak) dan subsidi minyak goreng?" kata Bhima saat dihubungi, Sabtu, 25 Juni 2022.

Dari catatannya, kata Bhima, sejak tahun 2014 subsidi pangan hanya berkisar Rp 18 triliun sampai Rp 22 triliun per tahun. Adapun alokasi anggaran subsidi minyak goreng yang disiapkan pemerintah sebesar Rp 7 triliun. "Kok digabungkan dengan subsidi energi, kan aneh."

Lebih jauh, ia menyatakan subsidi energi di antaranya berupa subsidi harga BBM jelas nilainya besar karena Indonesia merupakan net importir minyak. Dengan begitu, acuan harga keekonomian BBM-nya adalah harga minyak dunia.

Hal tersebut berbeda dengan subsidi minyak goreng yang bahan bakunya adalah crude palm oil atau CPO diproduksi di dalam negeri. "Kalau harga tidak bisa turun karena pemerintah gagal mengatur tata niaga dan perlu subsidi, ya wajar," tutur Bhima.

Advertising
Advertising

Bhima juga menyanggah ucapan Zulhas yang mengklaim bahwa harga pangan, khususnya minyak goreng di Indonesia termasuk lebih rendah dibandingkan negara-negara tetangga. Di Malaysia, misalnya, harga minyak goreng bersubsidi hanya sebesar Rp 8.400 per kilogram.

"Pembisik Pak Zulhas sama sekali tidak kompeten," ucap Bhima. "Kalau mau bicara soal anggaran ketahanan pangan lain lagi, karena itu ada belanja buat bendungan yang bukan ranah Kemendag."

Hal tersebut merespons pernyataan Zulkifli Hasan usai berkunjung ke Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur. Kala itu, ia berujar meski harga pangan di Indonesia memang naik, tapi masih lebih rendah dibandingkan negara lain.

Hal itu, menurut Zulkifli, karena besarnya subsidi yang diberikan oleh pemerintah yang mencapai lebih dari Rp 500 triliun. "Sekarang 500 triliun lebih untuk subsidi. Nanti kalo subsidi dinaikkan lagi, nggak bisa bikin jalan, nggak bisa apa-apa lagi. Jadi inilah yang harus disampaikan secara terbuka agar bisa dipahami," ujar Zulkifli.

Berita terkait

Pj. Bupati Banyuasin Tinjau Langsung Kondisi Jalan Poros Kecamatan Air Salek

41 menit lalu

Pj. Bupati Banyuasin Tinjau Langsung Kondisi Jalan Poros Kecamatan Air Salek

Penjabat (Pj) Bupati Banyuasin, Hani Syopiar Rustam, meninjau langsung jalan Desa Srikaton menuju ke Jalan Perambahan, pada Minggu, 28 April 2024.

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

6 jam lalu

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

Ini alasan Partai Golkar dan PAN menyebut Jokowi dan Gibran sebagai bagian dari keluarga besar partainya.

Baca Selengkapnya

PAN Mau Terima Jokowi dan Gibran Setelah Dipecat PDIP

7 jam lalu

PAN Mau Terima Jokowi dan Gibran Setelah Dipecat PDIP

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sebelumnya mengaku dirinya sudah berulang kali menyampaikan bahwa PAN membuka pintu untuk Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

1 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

1 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

2 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

2 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

Menteri Perdagangan melantik pejabat eselon I dan II. Dia berpesan agar siap menghadapi keadaan geopolitik Timur Tengah saat ini.

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

2 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

2 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Sidak Pabrik Baja Ilegal di Cikande Serang, Tak Sesuai SNI Senilai Rp 257 Miliar

3 hari lalu

Zulkifli Hasan Sidak Pabrik Baja Ilegal di Cikande Serang, Tak Sesuai SNI Senilai Rp 257 Miliar

Zulhas menyebut pabrik itu memproduksi sebanyak 3.608.263 batang baja seberat 27.078 ton.

Baca Selengkapnya