Bank Mandiri: Tantangan Pemulihan Ekonomi yang Perlu Diwaspadai, Kenaikan Harga Energi

Kamis, 23 Juni 2022 04:20 WIB

Gedung Bank Mandiri di Gatot Subroto Jakarta.

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Treasury dan International Banking Bank Mandiri Panji Irawan mengingatkan agar kenaikan harga energi di pasar global harus diantisipasi karena dapat mengganggu pemulihan ekonomi Indonesia.

“Pemulihan ekonomi ke depan dihadapkan pada beberapa tantangan yang perlu kita waspadai dan patut antisipasi yaitu kenaikan harga energi,” katanya dalam Media Gathering & Presentasi Macroeconomic outlook di Jakarta, Rabu 22 Januari 2022.

Panji menuturkan kenaikan harga energi di tingkat global baik minyak, gas, batu bara bahkan non energi yaitu pangan pasti akan meningkatkan biaya produksi.

Produsen pun akan meningkatkan harga jual di tingkat konsumen sehingga tingkat konsumsi semakin tertekan hingga menyebabkan inflasi lebih tinggi.

Tak hanya itu, pemulihan ekonomi juga dibayangi oleh potensi risiko rupiah terdepresiasi yang dapat menaikkan biaya-biaya dari bahan baku impor.

Panji menegaskan tantangan tersebut harus diantisipasi bersama namun tetap dengan sikap optimistis bahwa Indonesia memiliki kemampuan untuk tumbuh dan melewati risiko itu.

Meski demikian, menurut Panji, Indonesia patut bersyukur karena komoditas andalan seperti batu bara, palm oil, nikel dan gas yang harganya naik ini justru mampu diekspor oleh Indonesia.

“Ini salah satu yang membuat walaupun kondisi saat ini tekanan inflasi tinggi tapi buat kita tetap ada manfaat juga karena para eksportir menikmati harga walaupun mungkin saja ada biaya produksi yang naik juga,” jelasnya.

Baca: Bank Mandiri Salurkan KUR Rp 16,85 Triliun hingga Akhir Mei 2022

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

9 jam lalu

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

Koalisi organisasi masyarakat sipil mendesak agar kalangan perbankan berhenti memberikan dukungan pendanaan energi kotor seperti batu bara.

Baca Selengkapnya

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

1 hari lalu

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

Daerah dengan catatan inflasi terendah di Jawa Tengah adalah Kabupaten Rembang yaitu 0,02 persen.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Pastikan Komitmen Keberlanjutan melalui BMSG on Preference

1 hari lalu

Bank Mandiri Pastikan Komitmen Keberlanjutan melalui BMSG on Preference

Acara ini bertujuan meningkatkan kesadaran, serta peran pegawai Mandiri untuk menerapkan ESG dalam operasional perseroan.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

1 hari lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

2 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

2 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

2 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya