"Itu urusan bisnis Pertamina dengan Komisi VII, tidak ada urusan dengan saya," ujar Sofyan usai rapat dengar pendapat dengan Komisi VI, Senin (16/2). Karena itu, lanjutnya, protes Dewan bisa diajukan kepada Menteri Energi.
Dia berpendapat, surat yang disampaikan Sekretaris Perusahaan Pertamina untuk mengingatkan Dewan agar ada diskusi yang lebih produktif. "Mungkin sekretaris perusahaan tidak pada posisinya untuk mengatakan hal itu," kata dia.
Dalam rapat yang digelar, Senin (16/2) siang, Pertamina dan Dewan bersitegang karena surat yang dilayangkan perseroan kepada Dewan. Pertamina menyatakan kecewa karena beberapa anggota Dewan bertanya di luar agenda rapat. Bahkan, Dewan mengancam akan meminta pergantian direksi.
Menanggapi hal itu, Sofyan mengatakan permasalahan ini tak perlu diselesaikan dengan mengganti direksi Pertamina. "Tidaklah, tidak (diganti) hanya gara-gara itu. Minta maaf saja," ujar dia.
Dalam surat tertanggal 13 Februari itu Pertamina juga mengirimkan salinan surat kepada Menteri Negara BUMN. Namun Sofyan mengaku belum membaca surat itu. "Saya belum melihat surat itu, mungkin sudah sampai di meja saya," tutur Menteri Sofyan.
RIEKA RAHADIANA