Terpopuler Bisnis: Status DPO Sjamsul Dicabut, Harga Minyak Dunia Sulit Stabil
Reporter
Tempo.co
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Minggu, 19 Juni 2022 05:10 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Berita terpopuler ekonomi bisnis sepanjang Sabtu 18 Juni 2022 dimulai Taipan Sjamsul Nursalim masih punya kewajiban pembayaran utang Bank Dagang Nasional Indonesia (BDNI) ke negara sejumlah Rp 4,8 triliun.
Selanjutnya Arcandra Tahar mengungkap 5 faktor yang menyebabkan harga minyak dunia tinggi dan Direksi Garuda Indonesia berdoa bersama sebelum berangkat menuju sidang voting PKPU
Kemudian informasi mengenai Indeks harga saham gabungan atau IHSG ditutup menguat usai pasar mencerna kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve (The Fed) sebesar 75 basis poin.
Selain itu berita mengenai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meyakinkan delegasi Jerman untuk menanamkan investasinya ke Indonesia. Indonesia, kata dia, adalah jatung pasar berkembang di Asia Tenggara.
Berikut adalah ringkasan dari kelima berita tersebut:
1. Sjamsul Nursalim Lunasi Sebagian Utang ke Pemerintah, Status DPO Dicabut
Taipan Sjamsul Nursalim telah menyetor Rp 367,72 miliar kepada Satuan Tugas Penanganan Hak Tagih Bank Likuiditas Bank Indonesia pada 14 Juni lalu. Pembayaran kedua tersebut merupakan pelunasan utangSjamsul sejumlah Rp 517,7 miliar selaku pemegang saham Bank Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) atas obligor eks PT Dewa Rutji. Pembayaran pertama sejumlah Rp 150 miliar pada November lalu.
Imbas dari pelunasan utang Bank Dewa Rutji, Kementerian Keuangan disebut mengusulkan pelepasan/pencabutan daftar pencarian orang (DPO) terhadap Sjamsul dan istrinya, Itjih Nursalim. Padahal Sjamsul masih punya kewajiban pembayaran utang Bank Dagang Nasional Indonesia (BDNI) ke negara sejumlah Rp 4,8 triliun.
Kuasa hukum Sjamsul, Maqdir Ismail, mengatakan juga menerima informasi ihwal permintaan dari Kementerian Keuangan tersebut. “Pihak KPKNL (Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang) yang meminta pencabutan pada 16 Juni kemarin,” kata Maqdir saat dikonfirmasi pada Jumat malam, 17 Juni lalu. Menurut dia, pihak Sjamsul maupun Itjih tak pernah mengajukan permohonan pelepasan DPO.
Baca berita selengkapnya di sini.
<!--more-->
2. Arcandra Tahar Jelaskan Penyebab Sulitnya Harga Minyak Dunia Stabil
Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral pada Kabinet Kerja Presiden Jokowi, Arcandra Tahar mengungkap 5 faktor yang menyebabkan tingginya harga minyak dunia. Pada unggahan di social media pribadinya, Arcandra menyebut faktor yang dapat menaikkan dan menurunkan harga dengan asumsi krisis Rusia-Ukraina tetap berlangsung.
"Pertama, negosiasi masalah nuklir Iran mencapai titik temu, sehingga sanksi yang diberlakukan selama ini bisa dicabut. Dengan dicabutnya sanksi ini, suplai minyak dunia bisa bertambah paling tidak sebesar 2.5 juta bpd atau sekitar 2.5 persen kebutuhan dunia," kata Arcandra pada unggahan di sosial media pribadinya pada Sabtu 18 Juni 2022.
Arcandra mengartikan suplai minyak dari Rusia yang diperuntukkan bagi ekspor sebesar 4 juta bpd bisa diatasi sebagian besar dari Iran. Sisanya bisa didapat dari peningkatan produksi dari lapangan minyak di Arab Saudi, Kuwait dan UAE.
Baca berita selengkapnya di sini.
3. Direksi Garuda Berdoa Bersama Sebelum Berangkat Menuju Sidang PKPU
Momen khidmat menyelimuti Pengadilan Negeri Jakarta Pusat ketika para direksi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk berdoa sebelum menghadiri voting atau pemungutan suara Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) hari ini, Jumat, 17 Juni 2022.
Para direksi berseragam kemeja putih. Mereka menengadah tangan, menunduk, berdoa. Ini tampak dalam foto yang diunggah Instagram pribadi Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, @setiaputrairfan. Irfan tampak tertunduk dalam foto saat mengangkat tangan hampir ke torso.
“Menundukkan kepala dan berdoa bersama seluruh direksi Garuda Indonesia sebelum berangkat menuju sidang PKPU untuk voting proposal perdamaian. Setelah seluruh upaya dilakukan untuk memastikan hasil terbaik bagi seluruh pihak, tidak ada lagi yang dapat dilakukan kecuali berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Kuasa,” tulis Irfan dalam keterangan foto Instagram-nya, yang diunggah pagi ini, 17 Juni 2022.
Dalam wawancara dengan Tempo sehari sebelumnya, 16 Juni kemarin, Irfan Setiaputra mengakui perundingan tersebut memakan waktu yang lama dan kompleks.
Baca berita selengkapnya di sini.