Alasan Jokowi Perintahkan Beli Alat Mekanik Lokal yang Lebih Mahal Rp 5 Juta

Selasa, 14 Juni 2022 12:06 WIB

Presiden Joko Widodo memberikan arahan dalam acara peresmian pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) Tahun 2021 di Istana Negara, Jakarta, Selasa, 4 Mei 2021. ANTARA/BPMI Setpres/Lukas

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi buka-bukaan soal perbandingan harga produk lokal dan impor di e-katalog. Salah satu yang dicontohkan Jokowi yaitu alat mekanik impor yang harganya mencapai Rp 22,9 juta.

Sementara, alat mekanik dalam negeri juga tersedia di e-katalog. Hanya saja, harganya jauh lebih mahal Rp 5 juta dibandingkan impor, yaitu mencapai Rp 28 juta.

"Tetap beli yang produk dalam negeri, jangan alasannya lebih murah, yang impor lebih murah, enggak," kata Jokowi dalam Pembukaan Rakornas Pengawasan Intern Pemerintah, 14 Juni 2022.

Jika harga terpaut sedikit seperti alat mekanik ini, kata dia, tetap saja beli produk dalam negeri. Sebab, kata dia, nilai tambah dan lapangan kerja dari produk tersebut justru ada di dalam negeri.

Perintah ini disampaikan Jokowi saat membahas keberadaan produk impor di e-katalog. Ia sebelumnya menerima laporan dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) soal pembelian 842 produk impor di e-katalog.

Padahal, saat ini sudah sudah ada produk lokal yang bisa menggantikan 842 produk impor tersebut. "Untuk apa itu? Coret 842 itu. Drop, kalau memang produknya sudah ada," kata dia.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Berikutnya Jokowi mencontohkan mesin jahit low speed dengan harga impor Rp 13 juta dan lokal Rp 12,8 juta. "Apa sih bedanya, lebih murah jelas, udah tutup mata beli yang produk dalam negeri itu," kata dia.

Jokowi menyebut tak lagi menerima alasan yang lain-lain soal ini. "Alasan satu warga merah, yang satu warna putih, saya senang warna putih, enggak ada, beli yang putih," kata eks Gubernur DKI Jakarta ini.

Lalu ada juga produk pipa oksigen yang harga impor Rp 8.300 dan lokal Rp 6.900. Akan tetapi masih saja institusi dalam negeri membeli produk impor. "Alasannya ada saja, kualitasnya pak, speknya pak enggak pas, kayak kita ini orang enggak ngerti masalah spesifikasi," ujar Jokowi menyindir.

Jokowi pun kembali menceritakan kejengkelannya pada lima tahun yang lalu. Kala itu BUMN yang diperintah untuk membeli pipa menyatakan tak ada spesifikasi, nomor, dan kualitas produk lokal yang sesuai. Sehingga, BUMN itu mau tak mau harus impor.

Akan tetapi ketika Jokowi ke pabrik pipa, ternyata produk yang dicari BUMN tersebut ada di sana. Pabrik ini juga sudah mengekspor pipa ke Jepang, Amerika Serikat, dan Eropa. "Ini kan sekali lagi kita ini orang pintar-pintar, tapi melakukan hal yang sangat bodoh sekali, maaf," kata dia.

Baca: BCA Ungkap Modus Baru Penipuan: Tawaran Upgrade Menjadi Nasabah Prioritas

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

3 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

3 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

4 jam lalu

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

Viral seorang pria yang merobek tas Hermes mewah miliknya di depan petugas Bea Cukai. Bagaimana duduk persoalan sebenarnya?

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

5 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

6 jam lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

6 jam lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

7 jam lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

7 jam lalu

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

Apa pesan Presiden Jokowi dan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam peringatan Hardiknas 2024?

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

7 jam lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

8 jam lalu

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya