Utang Capai Rp 7.040,32 Triliun, Pemerintah Klaim Rasio Utang Masih Sangat Bagus
Reporter
Bisnis.com
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Sabtu, 11 Juni 2022 09:30 WIB
"Selama pertumbuhan ekonomi itu based-nya lebih kencang dari pertumbuhan utang, itu sebenarnya masih cukup kondusif buat ekonomi dunia," ujar David.
David mengakui bahwa dua tahun terakhir akselerasi utang Indonesia lebih kencang dari PDB lantaran dunia mengalami persoalan yang sama akibat pandemi. Hal ini juga terjadi di banyak negara yang melakukan restriksi mobilitas sehingga utang di beberapa negara meningkat.
Tapi seiring melandainya kasus Covid-19 dan perekonomian mulai pulih, ia berharap rasio utang bisa stabil dan menurun di masa mendatang. Hal ini seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang kian kuat.
Berdasarkan Undang-undang No. 17/2003 tentang Keuangan Negara, rasio utang dibatasi sebesar 60 persen. "Nah ini masih di bawah dan memang kalau masih di bawah masih cukup aman karena kalau sudah di atas 60 persen itu memang kekhawatirannya sudah tidak efektif lagi utang itu dalam mendorong perekonomian," ucap David.
Ketimbang negara-negara lain, rasio utang Indonesia bisa dibilang lebih baik. Jepang misalnya, rasio utangnya mencapai 257 persen terhadap PDB. Negara tetangga Indonesia, Singapura sebesar 138 persen.
Sedangkan rasio utang secara PDB di Amerika Serikat mencapai 133 persen. "Jadi belanja pemerintah atau defisit spending-nya itu sudah kurang efektif untuk mendongkrak pertumbuhan mereka," kata David.
BISNIS
Baca: 10 Nama Calon Anggota BPK Periode 2022-2027 Diumumkan, Ada Anggito Abimanyu
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.