Pemerintah Akan Bentuk Satgas untuk Tangani Penyakit Mulut dan Kuku

Jumat, 10 Juni 2022 13:51 WIB

Sekretaris Menteri Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso menyampaikan berbagai perkembangan yang terjadi pada Pertemuan Tahunan IMF - World Bank Group 2018 dalam konferensi pers di Nusa Dua, Bali, Selasa 9 Oktober 2018. ICom/AM IMF-WBG//Nyoman Budhiana

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah akan membentuk satuan tugas atau satgas untuk menangani masalah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak. Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan pemerintah menaruh perhatian serius terhadap penyakit menular ini karena akan memberikan efek domino terhadap ekonomi.

“Bukan hanya masalah sapi, bisa jadi nanti misalnya produk hortikultura karena ekspor dianggap bisa menjadi media pembawa dan dampaknya bisa kemana-mana,” ujar Susiwijono saat ditemui di kantor Kemenko Perekonomian, Jumat, 10 Juni 2022.

Susiwijono berujar, dampak PMK telah menyebar di 18 provinsi dan 163 kabupaten serta kota. Upaya penanganan akan dilakukan di tingkat mikro seperti kala pemerintah menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM.

Nantinya, Satgas PMK akan bekerja sampai tingkat kecamatan dan desa. Susuwijono menjelaskan anggaran penanganan wabah PMK akan dikutip dari program pemulihan ekonomi nasional (PEN). Rencana ini telah dirembuk bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri Pertanian, Menteri Dalam Negeri, hingga para gubernur dan wali kota.

“Kemarin sore sudah rapat mengenai itu sehingga isu-isu di dalam negeri sendiri kita prioritaskan untuk kita tangani sambil kita berkontribusi menyelesaikan di tingkat global,” ucap Susiwijono.

Advertising
Advertising

Menurut Susiwijono, komponen biaya penanganan wabah PMK hampir setara dengan penanggulangan penyakit Covid-19. Misalnya, ada komponen biaya vaksin, Antigen atau PCR, hingga obat.

“Cukup tinggi karena populasi sapi kita sekitar 14 juta,” ucap Susiwijono, melanjutkan.

Tak hanya menyoal PMK, Susiwijono mengatakan pemerintah akan mengurusi masalah pangan hingga energi. Harga pangan dan energi belakangan melonjak karena masalah rantai pasok global akibat kondisi geopolitik.

“Beberapa hal terkait pangan dan energi terutama di pangan yang menyentuh kebutuhan masyarakat. Kalau minyak goreng sudah ada skema penyelesaiannya dikoordinasikan baik di sini maupun Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi,” ucap Susiwijono.

CAESAR AKBAR

Baca juga: Terimbas Wabah PMK, Harga Sapi Kurban Naik jadi Rp 21,6 Juta per Ekor

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

3 hari lalu

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

Metode-metode analisis pangan halal yang telah dikembangkan selama ini memiliki keterbatasan.

Baca Selengkapnya

Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

13 hari lalu

Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

APEC Workshop ini diikuti oleh para delegasi negara di kawasan Asia Pacifik.

Baca Selengkapnya

Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

18 hari lalu

Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

Harga komoditas pangan seperti daging, telur, cabai, dan garam turun pada Senin, 15 April 2024.

Baca Selengkapnya

ID FOOD Beberkan Cadangan Pangan Pemerintah: Stok Aman selama Libur Lebaran

20 hari lalu

ID FOOD Beberkan Cadangan Pangan Pemerintah: Stok Aman selama Libur Lebaran

Holding BUMN Pangan ID FOOD memastikan ketersediaan pasokan pangan selama libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

PLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum

25 hari lalu

PLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum

PLN dan BNI menghadirkan 1.500 paket sembako harga murah Rp 59 ribu untuk pengemudi Ojol dan masyarakat umum.

Baca Selengkapnya

Menjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak

25 hari lalu

Menjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak

Menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 2024, sejumlah harga bahan pokok kian melonjak. Per 7 April 2024, Panel Harga Pangan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat mencatat harga daging sapi, daging ayam, cabai, bawang merah, dan bawang putih masih naik.

Baca Selengkapnya

Analis: Potensi Inflasi Masih Berlanjut, Nilai Tukar Rupiah Diperkirakan Makin Anjlok

29 hari lalu

Analis: Potensi Inflasi Masih Berlanjut, Nilai Tukar Rupiah Diperkirakan Makin Anjlok

Analis Ibrahim Assuaibi memprediksi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini makin merosot menyentuh level Rp 15.910 sampai Rp 15.960.

Baca Selengkapnya

Emiten Pupuk SAMF Cetak Laba Bersih Rp 420,07 M, Melejit 21 Persen

31 hari lalu

Emiten Pupuk SAMF Cetak Laba Bersih Rp 420,07 M, Melejit 21 Persen

Emiten pupuk PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk. mencetak laba bersih tahun berjalan senilai Rp 420,07 miliar sepanjang 2023.

Baca Selengkapnya

Ratusan Sapi Impor dari Australian Mati di Perjalanan, Bapanas Klaim Stok Daging Aman

31 hari lalu

Ratusan Sapi Impor dari Australian Mati di Perjalanan, Bapanas Klaim Stok Daging Aman

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi klaim stok daging sapi aman, meski ada impor sapi hidup mati dalam perjalanan laut.

Baca Selengkapnya

Kementan Bakal Lakukan Investigasi dan Penutupan Sumber Ternak Impor Imbas Sapi Hidup Australia Mati di Atas Kapal

37 hari lalu

Kementan Bakal Lakukan Investigasi dan Penutupan Sumber Ternak Impor Imbas Sapi Hidup Australia Mati di Atas Kapal

Kementan akan berkoordinasi dengan Badan Karantina Indonesia untuk melakukan investigasi terkait kasus tersebut di Indonesia.

Baca Selengkapnya