Stasiun Manggarai Bakal Jadi Stasiun Sentral, Tiru Malaysia dan Thailand
Reporter
Tempo.co
Editor
Francisca Christy Rosana
Kamis, 9 Juni 2022 10:23 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan akan mengembangkan Stasiun Manggarai menjadi hub angkutan perkeretaapian. Dengan demikian, stasiun ini bakal menampung lalu-lintas kereta perkotaan dan kereta jarak jauh.
Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jakarta dan Banten Rode Paulus mengatakan Stasiun Manggarai yang nantinya akan menjadi stasiun sentral pertama di Indonesia diharapkan mampu meningkatkan pelayanan jasa angkutan penumpang. Pengembangan ini meniru penataan transportasi perkeretaapian di Malaysia dan Thailand.
“Berkaca pada kesuksesan Thailand dan Malaysia tersebut, stasiun sentral sejatinya memiliki peran penting dalam memastikan kelancaran aksesibilitas dan mobilitas orang dan barang antar kabupaten, antar-kota maupun antar provinsi di suatu kawasan,” tutur Rode dalam keterangannya, Kamis, 9 Juni 2022.
Rode menyebut, lewat pengoperasian Stasiun Sentral Bang Sue di Thailand dan Stasiun KL Sentral di Malaysia, kedua negara itu berhasil mewujudkan moda transportasi kereta api yang terintegrasi. Sistem ini membuat mobilisasi menjadi lebih lancar dan dampaknya mempercepat roda perekonomian.
Adapun Kementerian Perhubungan akan melaksanakan switch over (SO) 5 dan SO 6 pada November 2022 mendatang untuk menata lalu-lintas Stasiun Manggarai di tengah pengembangan yang terus berjalan. SO merupakan peralihan sistem persinyalan, operasional, atau pelayanan. Setelah rampung, Kementerian akan melanjutkan ke SO 7.
<!--more-->
Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan mencatat pada Mei 2022, pengerjaan pengembangan Stasiun Manggarai sudah mencapai 60,125 persen. Pengembangan ini meliputi pembangunan fisik sisi timur yang ditargetkan beroperasi pada 2023.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri menyatakan Stasiun Manggarai dipilih menjadi lokasi pengembangan stasiun sentral karena posisinya strategis. Selain itu, perannya dianggap sangat vital untuk menunjang layanan kereta api di Ibu Kota.
"Saat ini, Stasiun Manggarai sudah mengemban peran menjadi stasiun hub untuk tujuh persimpangan jalur kereta api,” kata dia.
Tujuh persimpangan itu meliputi arah Jatinegara, Jakarta Kota, Tanah Abang, Bogor, depo KRL Bukit Duri, Pusat Gudang Persediaan, dan Balai Yasa Manggarai. Kondisi ini membuat Stasiun Manggarai menjadi stasiun tersibuk yang melayani lebih dari 20 ribu penumpang dan 616 perjalanan KRL setiap hari sebelum pandemi.
Untuk menampung tingginya lalu-lintas kereta api dan mengurai bottleneck, Stasiun Manggarai kemudian dikembangkan menjadi stasiun sentral yang akan memiliki 18 jalur aktif. Dia memastikan, kendati Manggarai menjadi hub, stasiun lain seperti Stasiun Gambir akan tetap melayani lalu-lintas kereta api jarak jauh.
“Stasiun Gambir masih tetap melayani perjalanan jarak jauh seperti biasa. Ini sekaligus menjawab pertanyaan berbagai pihak mengenai status Stasiun Gambir dan Stasiun Manggarai,” katanya.
Baca juga: Formula E, Kemenhub Jamin Arus Lalu-lintas Barang di Tanjung Priok Tak Terganggu
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.