VIDA Diguyur Pendanaan Seri A dari Alpha JWC Ventures hingga Breyer Capital

Rabu, 8 Juni 2022 19:11 WIB

Ilustrasi startup. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Penyedia layanan identitas digital di Indonesia, VIDA, menutup penggalangan dana seri A setelah menerima pendanaan dari investor dari dalam maupun luar negeri. Investor yang turut berpartisipasi adalah Alpha JWC Ventures, Breyer Capital, DST Global Partners, Future Shape, AC Ventures, dan Endeavor Catalyst.

“Kami bangga dapat menyambut kehadiran para partner kami serta berterima kasih atas kepercayaan mereka terhadap misi VIDA,” kata Founder dan Group CEO VIDA Niki Luhur dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 7 Juni 2022.

Lewat pendanaan ini, VIDA akan mengembangkan keahliannya dalam hal keamanan informasi dan pembelajaran mesin (machine learning). Perusahaan rintisan itu juga berkomitmen mendorong peningkatan kepercayaan masyarakat dalam berinteraksi dan bertransaksi secara digital.

"Kami juga akan memperdalam posisi kami di berbagai sektor industri strategis, seperti jasa keuangan, e-commerce, dan juga layanan kesehatan," kata Niki.

Selain mengucurkan pendanaan, beberapa investor akan menempati posisi sebagai penasihat perusahaan. Mereka adalah nama-nama terkemuka di industri teknologi global, seperti Jim Breyer (Founder & CEO Breyer Capital) dan Tony Fadell (Principal Future Shape LLC, yang dikenal sebagai penemu iPod dan iPhone dan Founder & CEO dari Nest Labs).

Advertising
Advertising

Sementara itu, Co-Founder dan CEO VIDA Sati Rasuanto mengatakan pendanaan ini menandakan awal dari fase pertumbuhan baru bagi VIDA. Kini VIDA memiliki partner yang berpengalaman di industri digital yang akan memberi dukungan strategis bagi bisnis perusahaan.

“Ini juga akan mendorong posisi kami lebih luas di industri identitas digital,” ujar Sati.

<!--more-->

Jefrey Joe dari Alpha JWC Ventures mengatakan Indonesia tetap menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi digital tercepat di dunia. Ini adalah saat paling tepat untuk membangun lingkungan dunia maya yang aman dan tepercaya bagi transaksi bisnis dan perdagangan.

“Dengan produk identitas digital serta verifikasi yang terbaik di industri, kami bangga dapat terus mendukung VIDA dan percaya bahwa mereka berada pada posisi yang tepat dalam menyediakan layanan identitas digital yang krusial bagi perusahaan dan juga masyarakat dalam ekonomi digital,” tutur Jefrey.

Sementara itu, Tony Fadell, Principal pada Future Shape, mengatakan teknologi identitas digital dari VIDA dapat diandalkan dan mudah digunakan. Teknologi VIDA dapat mengubah tanda tangan fisik yang menyulitkan serta rentan dipalsukan menjadi tanda tangan elektronik yang mudah digunakan dan lebih aman.

“VIDA kini telah memverifikasi dan mengautentifikasi ratusan ribu identitas tiap harinya dengan standar keamanan global yang ketat,” ucapnya.

Jim Breyer dari Breyer Capital mengatakan para pendiri VIDA telah menunjukkan pemahaman terhadap pasar identitas digital yang terus tumbuh. VIDA, katanya, memperdalam keahlian dalam artificial intelligence dan keamanan siber untuk dapat menghasilkan produk verifikasi dan autentikasi yang meyakinkan.

“Kami percaya VIDA akan terus mendisrupsi batas-batas baru di Indonesia dan global, serta menyediakan layanan dan produk identitas digital kelas dunia bagi para pelanggan mereka,” kata Jim Breyer.

Selain menutup pendanaan, VIDA mengumumkan penunjukan Hamilton Turner sebagai Chief Technology Officer (CTO). Hamilton Turner adalah asisten profesor ilmu komputer dari Universitas Vanderbilt. Pria asal Amerika Serikat ini memiliki pengalaman 12 tahun di bidang keamanan siber, autentikasi, sistem terdistribusi, kriptografi, dan algoritma optimasi.

Adapun VIDA adalah perusahaan yang didirikan oleh Niki Luhur, Sati Rasuanto, dan Gajendran Kandasamy pada 2018. Perusahaan ini menyediakan layanan identitas digital bagi partner bisnis dan masyarakat. Berbekal lisensi penuh sebagai penyelenggara sertifikat elektronik (PSrE) yang berinduk di bawah Kementerian Komunikasi Informatika, VIDA menyediakan layanan tanda tangan elektronik tersertifikasi, layanan verifikasi identitas online (e-KYC), dan layanan autentikasi lainnya.

Produk VIDA telah digunakan oleh jutaan masyarakat Indonesia melalui berbagai layanan populer digital dari berbagai industri seperti jasa keuangan, e-commerce, transportasi, telekomunikasi dan juga kesehatan.

Berita terkait

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

12 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

1 hari lalu

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

Bisnis dari Holywings Group tidak hanya mencakup beach club terbesar di dunia (Atlas) dan di Asia (H Club), tapi juga klub dan bar

Baca Selengkapnya

Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

1 hari lalu

Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

Penyaluran pendanaan AdaKami pada Januari-April 2024 mencapai Rp 4,6 triliun.

Baca Selengkapnya

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

1 hari lalu

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

AdaKami akan berfokus pada pendanaan untuk usaha mikro dan kecil.

Baca Selengkapnya

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

2 hari lalu

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa sektor perikanan kurang mendapat dukungan investasi dari perbankan. Menurut dia, penyebabnya karena perbankan menghindari resiko merugi dari kegiatan investasi di sektor perikanan itu.

Baca Selengkapnya

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

2 hari lalu

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

5 hari lalu

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

Satgas Pasti menemukan 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi sepanjang Februari hingga Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

5 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

6 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Walhi Tuntut Jepang Akhiri Pendanaan Proyek Gas Fosil yang Menimbulkan Bencana

6 hari lalu

Walhi Tuntut Jepang Akhiri Pendanaan Proyek Gas Fosil yang Menimbulkan Bencana

Menurut Walhi, pasca Perjanjian Paris, JBIC justru menjadi penyandang dana gas fosil terbesar di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya