Kementerian ATR/BPN Targetkan Data 100 Juta Bidang Tanah Tahun Ini

Jumat, 3 Juni 2022 13:30 WIB

Sertifikat tanah. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta -Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menargetkan 100 juta pendataan sertifikat tanah pada tahun ini melalui Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) atau program sertifikat tanah gratis.

Direktur Jenderal Penetapan Hak dan Pendaftaran Tanah (Dirjen PHPT) Kementerian ATR/BPN, Suyus Windayana, mengatakan pihaknya sudah mendata sekitar 96 juta bidang tanah.

“Kita sudah mendata sekitar 96 juta bidang tanah. Harapan kami kami bisa mencapai target 100 juta tahun ini,” kata Suyus Windayana, saat pemaparan program PTSL di gedung Kementerian ATR/BPN di Jakarta Selatan, Jumat, 3 Juni 2022.

Sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, Kementerian ATR/BPN menargetkan 126 juta penerbitan sertifikat tanah secara nasional. Sampai saat ini, Kementerian ATR/BPN sudah mendaftarkan 95 juta bidang tanah dan telah menerbitkan 80 sertifikat tanah.

“Jadi ada target 60 juta penerbitan sertifikat,” kata Suyus.

Advertising
Advertising

Dalam mempercepat sertifikasi tanah ini, ia mengatakan Kementerian ATR/BPN telah mendata bidang tanah dan subyek kepemilikannya. Sehingga, kata dia, BPN tinggal menerbitkan sertifikat tanah begitu memiliki data apabila yang bersangkutan sudah melengkapi persyaratan.

“Yang penting kami sudah mengetahui setiap jengkal tanah itu dan siapa pemiliknya, apakah dia sudah punya sertifikat atau tidak? Nanti kita akan keluarkan sesuai persyaratan yang dipenuhi,” kata Suyus.<!--more-->

Target 126 Juta Sertifikasi Tanah

Sementara itu, Inspektur Jenderal Kementerian ATR/BPN Sunraizal mengatakan target 126 juta sertifikasi tanah akan terlambat dari target karena kondisi pandemi dan pengurangan anggaran untuk Kementerian ATR/BPN.

“Seperti diketahui program PTSL ini sangat besar dan berulangkali Menteri ATR/BPN sampaikan program ini ditargetkan selesai 2025 walau ada pandemi,” kata Sunraizal.

Untuk melancarkan program ini, Kementerian ATR/BPN membentuk tim monitoring nasional yang terdiri dari lintas Direktorat Jenderal, sedangkan Inspektorat Jenderal melakukan pengawasan baik melalui audit, review, dan evaluasi, maupun konsultasi atau pendampingan agar program berjalan lancar.

“Selain pengawasan oleh Inspektorat Jenderal, program strategis nasional juga menjadi perhatian BPK dan audit internal lainnya seperti BPKP. Kegiatan-kegiatan tersebut kami pantau baik melalui pemeriksaan fisik ke lapangan maupun melalui pusat data dan informasi,” ujar Sunraizal.

Inspektorat Jenderal Kementerian ATR/BPN telah melakukan beberapa kali audit, antara lain pada 2017 melakukan audit terhadap PTSL di 29 provinsi, pada 2018 melakukan audit di 33 provinsi, pada 2019 di 31 provinsi, pada 2020 di 30 provinsi. Selain itu, BPK juga melakukan audit terhadap program PTSL baik yang didanai pinjaman maupun APBN.

“Beberapa temuan kami sejauh ini menyangkut ketidaksesuaian dengan petunjuk teknis. Ada memang sebagian kecil di beberapa provinsi yang datanya tidak lengkap atau belum ada, dan kasus seperti ini akan kembali ke kas negara," kata Sunraizal.

Baca Juga: Kasus Penipuan Dana Sertifikat di Bekasi, Korban Mengaku Rugi hingga Rp 4 M

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Jokowi, Sri Mulyani, dan Airlangga Gelar Rapat tentang Pembatasan Impor

29 menit lalu

Jokowi, Sri Mulyani, dan Airlangga Gelar Rapat tentang Pembatasan Impor

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggelar rapat dengan Sri Mulyani, Airlangga Hartarto, dan Agus Gumiwang tentang pembatasan impor.

Baca Selengkapnya

Jokowi Hapus Pembagian Kelas BPJS Kesehatan, YLKI: Menguntungkan Asuransi Swasta

1 hari lalu

Jokowi Hapus Pembagian Kelas BPJS Kesehatan, YLKI: Menguntungkan Asuransi Swasta

YLKI menilai langkah Presiden Jokowi menghapus pembagian kelas BPJS Kesehatan hanya akan menguntungkan perusahaan asuransi swasta.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Menteri Membahas Keanggotaan Indonesia di OECD

1 hari lalu

Jokowi Kumpulkan Menteri Membahas Keanggotaan Indonesia di OECD

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengumpulkan sejumlah menteri untuk membahas proses keanggotaan Indonesia di OECD.

Baca Selengkapnya

Daftar Aset TPPU Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto: Rumah, BMW, Apartemen, Motor Harley Davidson, hingga Tas Hermes

2 hari lalu

Daftar Aset TPPU Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto: Rumah, BMW, Apartemen, Motor Harley Davidson, hingga Tas Hermes

Ini daftar aset eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto yang masuk dalam radar dakwaan KPK.

Baca Selengkapnya

Tidak Cukup Sri Mulyani, Jokowi akan Turun Tangan Selesaikan Persoalan Bea Cukai

2 hari lalu

Tidak Cukup Sri Mulyani, Jokowi akan Turun Tangan Selesaikan Persoalan Bea Cukai

Bea Cukai terus menuai kecaman publik karena dianggap berkinerja buruk. Sri Mulyani belum berhasil menangani. Kini Jokowi turun tangan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Hapus Kelas BPJS Kesehatan, Nilai Iuran belum Ditentukan

2 hari lalu

Jokowi Hapus Kelas BPJS Kesehatan, Nilai Iuran belum Ditentukan

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghapus pembagian kelas rawat inap BPJS Kesehatan. Nilai iuran yang baru belum ditentukan.

Baca Selengkapnya

Sebut Stok Aman Menjelang Idul Adha, Jokowi Tak Khawatir Harga Naik

2 hari lalu

Sebut Stok Aman Menjelang Idul Adha, Jokowi Tak Khawatir Harga Naik

Presiden Joko Widodo atau Jokowi optimistis tidak ada lonjakan harga bahan pokok menjelang Idul Adha karena stok pangan aman.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

3 hari lalu

Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

Terpopuler: Jokowi memberlakukan kelas standar untuk rawat inap pasien BPJS Kesehatan, Muhammadiyah tanggapi bagi-bagi izin tambang untuk Orman.

Baca Selengkapnya

Jokowi Berlakukan Kelas Rawat Inap Standar BPJS Kesehatan, Rumah Sakit Diklaim Sudah Siap

3 hari lalu

Jokowi Berlakukan Kelas Rawat Inap Standar BPJS Kesehatan, Rumah Sakit Diklaim Sudah Siap

Presiden Jokowi menerapkan kelas standar untuk rawat inap pasien BPJS Kesehatan. Dirut BPJS Kesehatan klaim pihak rumah sakit sudah siap.

Baca Selengkapnya

Deretan 4 Poin Menyoal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga

4 hari lalu

Deretan 4 Poin Menyoal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga

Presiden Joko Widodo atau Jokowi bilang izin ekspor konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia (PTFI) akan diperpanjang.

Baca Selengkapnya