BI Sebut Inflasi Inti Terjaga di Tengah Kenaikan Permintaan Domestik

Jumat, 3 Juni 2022 08:10 WIB

Logo atau ilustrasi Bank Indonesia. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono mengatakan bank sentral tetap konsisten menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah. "(Koordinasi ini) guna menjaga inflasi berada dalam kisaran sasaran 3 plus minus 1 persen pada 2022,” ucapnya dalam keterangan resmi, Kamis, 2 Juni 2022.

Pernyataan tersebut disampaikan merespons data laju inflasi pada Mei 2022 sebesar 0,4 persen secara bulanan (month-to-month/mtm). Angka tersebut melambat dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 0,95 persen mtm.

Secara tahunan, inflasi pada Mei 2022 tercatat sebesar 3,55 persen (year-on-year/yoy). Laju inflasi tersebut lebih tinggi dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 3,47 persen yoy.

Sementara inflasi inti pada Mei 2022 sebesar 0,23 persen mtm, lebih rendah ketimbang April 2022 yang sebesar 0,36 persen mtm.

Advertising
Advertising

Erwin menjelaskan, perkembangan inflasi inti terutama dipengaruhi oleh penurunan harga komoditas emas perhiasan seiring dengan pergerakan harga emas global.

Sedangkan secara tahunan, inflasi inti pada periode tersebut tercatat sebesar 2,58 persen yoy, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan inflasi periode bulan sebelumnya yang sebesar 2,6 persen yoy.

“Inflasi inti tetap terjaga di tengah permintaan domestik yang meningkat, didukung stabilitas nilai tukar yang terjaga, dan konsistensi kebijakan BI dalam mengarahkan ekspektasi inflasi,” tutur Erwin.

Selain itu, kelompok volatile food pada Mei 2022 mengalami inflasi 0,94 persen mtm, menurun dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya yang sebesar 2,30 persen mtm.

Adapun penurunan tekanan inflasi pada komponen tersebut terutama dipengaruhi oleh deflasi minyak goreng seiring dengan implementasi kebijakan larangan sementara ekspor pada komoditas crude palm oil (CPO) dan produk turunannya.

<!--more-->

Sedangkan kelompok administered prices pada Mei 2022 mencatat inflasi 0,48 persen mtm, atau turun bila dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya yang sebesar 1,83 persen mtm. Perkembangan ini dipengaruhi oleh deflasi tarif angkutan antarkota seiring normalisasi setelah periode Ramadan dan Idul Fitri.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono sebelumnya menyatakan makanan, minuman, dan tembakau sebagai penyebab utama inflasi pada Mei 2022. Komoditas yang berasal dari kelompok pengeluaran itu menyumbang inflasi hingga 0,2 persen.

Adapun komoditas utama di kelompok makanan berasal dari telur ayam ras dengan menyumbang sebesar 0,05 persen. Hal ini terlihat dari tren kenaikan harga pakan ayam dan tingginya permintaan telur ayam ras di berbagai kota.

“Kenaikan harga pakan menyebabkan harga komoditas di berbagai kota mengalami kenaikan,” kata Margo Yuwono dalam konferensi pers virtual pada Kamis, 2 Juni 2022.

Komoditas kedua penyumbang utama inflasi, menurut Margo, adalah ikan segar. Kenaikan harga ikan segar hingga memberikan andil inflasi sebesar 0,04 persen disebabkan oleh cuaca buruk yang pada akhirnya menghambat nelayan melaut, sehingga suplai terbatas.

Jika dilihat dari kelompok pengeluaran, BPS mencatat transportasi menjadi salah satu penyumbang inflasi Mei 2022 dengan andil inflasi 0,08 persen. Hal ini dipicu oleh tarif angkutan udara dengan andil inflasi 0,07 persen.

BISNIS | EKA YUDHA SAPUTRA

Baca: Cerita Patrick Walujo tentang Awal Mula Gojek Harus Bakar Uang

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

11 jam lalu

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyatakan pihaknya terus memperkuat sinergi dan mendukung upaya pengendalian inflasi daerah.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Berada di Rentang Rp15.900 - Rp16.025 per Dolar AS Hari Ini

17 jam lalu

Rupiah Diprediksi Berada di Rentang Rp15.900 - Rp16.025 per Dolar AS Hari Ini

Pada awal perdagangan Jumat pagi, rupiah turun 60 poin atau 0,38 persen menjadi Rp15.984 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

1 hari lalu

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

Survei BI mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer triwulan I 2024 tetap naik, tecermin dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial triwulan I 2024 sebesar 1,89 persen

Baca Selengkapnya

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

1 hari lalu

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memberikan analisis soal nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS belakangan ini.

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

1 hari lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

Kurs rupiah hari ini ditutup menguat 104 poin ke level Rp 15.923 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

2 hari lalu

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

Rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu ditutup menguat setelah rilis data inflasi Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat menguat.

Baca Selengkapnya

BPS Catat Nilai Ekspor Nikel Naik 45,85 Persen pada April 2024

2 hari lalu

BPS Catat Nilai Ekspor Nikel Naik 45,85 Persen pada April 2024

BPS menyebut nilai ekspor komoditas nikel dan barang daripadanya mengalami kenaikan sebesar US$ 210,6 juta atau 45,85 persen pada April 2024.

Baca Selengkapnya

Pj Bupati Banyuasin Berikan Bibit Cabai dan Jagung Bagi Masyarakat Kabupaten Banyuasin

2 hari lalu

Pj Bupati Banyuasin Berikan Bibit Cabai dan Jagung Bagi Masyarakat Kabupaten Banyuasin

Penjabat (Pj) Bupati Banyuasin, Hani S Rustam, mendukung gerakan menanam untuk pengendalian inflasi di Kabupaten Banyuasin, dengan memberikan bantuan bibit cabai dan jagung.

Baca Selengkapnya

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

2 hari lalu

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

IHSG pada Rabu berpotensi bergerak mendatar seiring pelaku pasar sedang bersikap wait and see terhadap data inflasi Amerika Serikat (AS)

Baca Selengkapnya