Sritex Rugi Rp 15,66 Triliun Sepanjang 2021, Penjualan Merosot

Selasa, 31 Mei 2022 17:41 WIB

Suasana pabrik tekstil PT Sritex. Sritex.co.id

TEMPO.CO, Jakarta -Emiten tekstil, PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL) atau Sritex mencetak rugi bersih mencapai US$1,08 miliar setara Rp15,66 triliun (kurs Rp14.500 per dolar AS) sepanjang 2021.

Penjualan perseroan merosot dan tak mampu menanggulangi beban pokok yang membengkak.

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2021 yang telah diaudit, dikutip Selasa, 31 Mei 2022, emiten berkode SRIL ini mencatatkan penjualan sebesar US$847,52 juta setara Rp12,28 triliun turun 33,93 persen dibandingkan dengan 2020 yang membukukan penjualan US$1,28 miliar setara Rp18,56 triliun.

Penurunan penjualan tersebut tidak dibarengi penurunan beban pokok penjualan. Malah, beban pokok penjualan perseroan naik 15,35 persen menjadi US$1,21 triliun dari US$1,05 triliun tahun 2020.

Walhasil, perseroan mencatatkan rugi bruto pada 2021 sebesar US$369,74 juta berbanding terbalik dengan laba bruto tahun 2020 yang sebesar US$227,06 juta.

Advertising
Advertising

Beban-beban SRIL juga malah meningkat sepanjang 2021 dengan beban penjualan tercatat naik menjadi US$39,45 juta, beban umum dan administrasi naik menjadi US$48,44 juta.

Pemberat selanjutnya, SRIL mencatatkan cadangan kerugian penurunan nilai persediaan sebesar US$475,48 juta dari tahun sebelumnya yang tidak ada.

Perseroan juga mencatatkan kerugian penghapusan aset tetap US$212.025, kerugian penurunan nilai aset tetap US$85,06 juta.

Dengan begitu, SRIL mencatatkan rugi dari operasi sebesar US$1,06 triliun setara Rp15,37 triliun pada 2021 berbanding terbalik dengan laba operasi sebesar US$175,8 juta setara Rp2,54 triliun pada 2020.

Dengan demikian, SRIL berbalik mencetak rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$1,08 triliun atau Rp15,66 triliun per akhir tahun 2021, dari posisi laba bersih US$85,32 juta atau Rp1,2 triliun.

Adapun, jumlah aset SRIL tercatat turun 33 persen menjadi US$1,23 miliar setara Rp17,83 triliun pada 2021 dibandingkan dengan US$1,85 miliar setara Rp26,82 triliun pada 2020.

Sayangnya, total liabilitas SRIL malah melonjak 38,5 persen sepanjang 2021 dari US$1,17 miliar setara Rp16,96 triliun menjadi US$1,63 miliar setara Rp23,63 triliun.

Dengan demikian, SRIL mencatatkan ekuitas negatif atau defisiensi modal sebesar US$398,81 juta setara Rp5,77 triliun per 2021 dari ekuitas positif US$672,41 juta setara Rp9,74 triliun pada 2020.

Baca Juga: Penjelasan Sritex Soal Penyebab Bank QNB Indonesia dan Citibank Ajukan Kasasi

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

CIMB Niaga Raih Laba Rp 2,2 triliun pada Kuartal I 2024

1 hari lalu

CIMB Niaga Raih Laba Rp 2,2 triliun pada Kuartal I 2024

PT Bank CIMB Niaga Tbk. (IDX: BNGA) mencatat perolehan laba sebelum pajak konsolidasi (unaudited) sebesar Rp 2,2 triliun pada kuartal I tahun ini.

Baca Selengkapnya

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

1 hari lalu

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

McDonald's Corporation gagal mencapai perkiraan laba kuartalannya untuk pertama kalinya dalam dua tahun karena boikot Gaza

Baca Selengkapnya

Laba Bersih BTN Syariah Meroket 56 Persen menjadi Rp 164,1 Miliar

6 hari lalu

Laba Bersih BTN Syariah Meroket 56 Persen menjadi Rp 164,1 Miliar

BTN Syariah membukukan laba bersih kuartal I 2024 mencapai Rp 164,1 miliar atau tumbuh 56,1 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Bank Jago Bukukan Laba Bersih Rp 22 Miliar per Kuartal I 2024

6 hari lalu

Bank Jago Bukukan Laba Bersih Rp 22 Miliar per Kuartal I 2024

Dana pihak ketiga Bank Jago tumbuh 42 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy).

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

7 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Laba BCA Rp 12,9 T pada Kuartal Pertama, Ditopang Restrukturisasi yang Berangsur Normal

9 hari lalu

Laba BCA Rp 12,9 T pada Kuartal Pertama, Ditopang Restrukturisasi yang Berangsur Normal

Laba bank BCA mencapai Rp 12,9 triliun pada kuartal pertama 2024. Ada sejumlah kredit restrukturisasi yang mulai berangsur normal.

Baca Selengkapnya

Telkom Catat Laba Bersih Operasi Tumbuh 3,1 persen YoY Dikuartal Pertama 2024

12 hari lalu

Telkom Catat Laba Bersih Operasi Tumbuh 3,1 persen YoY Dikuartal Pertama 2024

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) mencatat pendapatan konsolidasi sebesar Rp37,4 triliun atau tumbuh 3,7 persen year on year atau YoY pada akhir kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

Bank DKI Setor Dividen Sebesar Rp 326,4 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

12 hari lalu

Bank DKI Setor Dividen Sebesar Rp 326,4 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI menyumbang dividen terbesar bagi Provinsi DKI Jakarta, jumlahnya mencapai Rp 326,44 miliar.

Baca Selengkapnya

Kurs Rupiah Ditutup Menguat Hari Ini, Meski Belum Lepas dari Rp 16 Ribu

14 hari lalu

Kurs Rupiah Ditutup Menguat Hari Ini, Meski Belum Lepas dari Rp 16 Ribu

Kurs rupiah ditutup menguat ke level Rp 16.179 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Melesat Rp 18 Ribu, Naik Jadi Rp 1.324.000 per Gram

20 hari lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Melesat Rp 18 Ribu, Naik Jadi Rp 1.324.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini Jumat, 12 April 2024 kembali melesat Rp 18 ribu. Berdasarkan laman resmi Logam Mulia, harga emas Antam per 1 gram ada pada level Rp 1.324.000.

Baca Selengkapnya