Sandiaga Klaim Bos AirAsia Tertarik Buka Penerbangan Internasional ke Belitung
Reporter
Antara
Editor
Francisca Christy Rosana
Minggu, 29 Mei 2022 14:14 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengklaim CEO AirAsia, Tony Fernandes, tertarik membuka penerbangan rute internasional langsung ke Belitung. Dia menyebut sudah berkomunikasi dengan bos maskapai berbiaya murah atau low cost airlines (LCC) tersebut.
"Yang sudah mendapatkan komitmen dari AirAsia," katanya setelah mengikuti kegiatan Belitung Triathlon 2022 di Sheraton Belitung Resort, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata, Belitung, Minggu, 29 Mei 2022.
Menurut Sandiaga, ada dua rute penerbangan internasional yang rencananya akan kembali dibuka. Rute itu meliputi Belitung-Singapura dan Belitung-Kuala Lumpur (Malaysia) pergi-pulang (PP).
Sandiaga meyakini, dibukanya kembali rute penerbangan internasional cukup penting bagi pemulihan sektor pariwisata di Indonesia. Apalagi, Malaysia dan Singapura berpotensi menjadi pasar pariwisata terbesar bagi Belitung.
Malaysia dan Singapura merupakan dua negara penyumbang jumlah wisatawan terbesar ke Indonesia selama ini. Pada 2019, wisatawan asing (wisman) asal Malaysia ke Indonesia tercatat sebanyak 2,98 juta orang dan Singapura 1,93 juta orang.
"Karena di Belitung ini ada eco-tourism dan menjadi pasar mancanegara. Kemudian Belitung memiliki Geopark yang mendapatkan penilaian tertinggi dari Unesco," ucap Sandiaga.
Selain mendorong agar rute penerbangan internasional kembali dibuka, Sandiaga mengatakan pihaknya terus melakukan komunikasi dengan maskapai dalam negeri untuk menambah frekuensi menuju Belitung. Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu berharap meningkanya kunjungan wisatawan dengan dukungan tumbuhnya frekuensi penerbangan bisa membangkitkan ekonomi di daerah.
"Dalam beberapa minggu ke depan kami akan memantapkan penerbangan dari Kuala Lumpur dan Singapura. Tidak menutup kemungkinan untuk maskapai lain yang sudah bekerja sama seperti Jet Star, Vietnam Air, VietJetAir, dan beberapa penerbangan internasional," tutur Sandiaga.
<!--more-->
Masalah Kelangkaan Jumlah Pesawat
Sandiaga Uno sebelumnya menyebut sektor pariwisata terdampak oleh kelangkaan jumlah pesawat. Kondisi menjadi kendala utama bagi destinasi wisata, seperti Bali, untuk mendongkrak tingkat kunjungan wisatawan asing atau wisman. Menurut dia, banyak minat pelancong asing yang tak tertampung karena minimnya penerbangan langsung ke Indonesia, khususnya Pulau Dewata.
“Salah satu kendala ini adalah keterbatasan penerbangan. Minat sih luar biasa. Sewaktu saya ke Australia dan bicara sama perwakilan di luar negeri di sana, semua sudah siap. Namun mereka minta tambah penerbangan,” ujar Sandiaga saat ditemui di rumahnya, Jakarta Selatan, Senin, 2 Mei 2022.
Masalah kelangkaan pesawat terjadi lantaran selama pandemi Covid-19, perusahaan maskapai banyak mengandangkan armadanya. Selain itu, ada penarikan armada pesawat dari lessor.
Di dalam negeri, Sandiaga mengatakan, perusahaan maskapai masih berfokus melayani penerbangan rute domestik. Maskapai Lion Air Group dan Garuda Indonesia Group yang memiliki kue pasar terbanyak, misalnya, masih belum sanggup menambah rute penerbangan internasional akibat proses raktivasi pesawat belum optimal.
“Garuda dan Batik belum bisa menyediakan (rute internasional). Dalam negeri saja kan mereka sudah penuh sekali (penumpangnya),” tutur Sandiaga.
Sandiaga memastikan pihaknya telah berkomunikasi dengan maskapai internasional, seperti Turkish Airline, Qatar Airways, Singapore Airlines, hingga Ana Airlines untuk menambah frekuensi penerbangan ke Pulau Dewata. Sementara itu untuk maskapai dalam negeri, khususnya Garuda, Sandiaga mendorong manajemen menambah kerja sama code sharing dengan maskapai asing agar jadwal penerbangan internasional semakin bervariasi.
ANTARA | FRANCISCA CHRISTY ROSANA
Baca juga: Sandiaga Sebut Kelangkaan Jumah Pesawat Jadi Kendala Bali Dongkrak Jumlah Wisman
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.