Terkini Bisnis: Luhut Lapor Jokowi Soal Perusahaan Sawit, Musim PHK Startup
Reporter
Tempo.co
Editor
Francisca Christy Rosana
Jumat, 27 Mei 2022 06:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Berita ekonomi dan bisnis sepanjang Kamis, 26 Mei 2022, diwarnai pelbagai isu. Isu pertama datang dari rencana Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Invstasi Luhut Binsar Pandjaitan yang akan mengaudit perusahan sawit.
Luhut menemukan ada perusahaan sawit yang memiliki lahan di dalam negeri, namun berkantor di luar negeri. Dia melaporkan temuan itu kepada Presiden Joko Widodo alias Jokowi.
Ada juga berita tentang musim pemutusan hubungan kerja (PHK) di perusahaan startup digital. Berikut ini empat berita yang banyak menarik perhatian pembaca sepanjang hari kemarin.
1. Alasan Luhut Lapor ke Jokowi Soal Perusahaan Sawit Berkantor di Luar Negeri
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan melaporkan ke Presiden Jokowi soal perusahaan sawit besar yang punya lahan sangat luas di Indonesia tapi kantornya justru berada di luar negeri.
Temuan itu, kata Luhut, didapat setelah mengurus masalah minyak goreng. “Begitu Presiden meminta saya manage minyak goreng, orang pikir hanya migor. Tidak. Saya langsung ke hulunya,” kata Luhut pada sambutan di acara Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut yang disiarkan melalui virtual, Rabu, 25 Mei 2022.
Setelah mendapat temuan itu, Luhut meminta agar semua pihak yang berkaitan dengan kelapa sawit diaudit. Tujuannya agar dia tahu berapa luas hingga di mana letak kantor perusahaannya.
Baca selengkpanya di sini.
<!--more-->
2. Di Swiss, Bappenas Pamer Konsep Pembangunan Super Hub IKN
Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti memamerkan konsep Nusantara economic super hub untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Indonesia Pavilion. Indonesia Pavilion merupakan acara yang berlangsung serangkaian dengan World Economic Forum (WEF) Annual Meeting di Davos, Swiss.
Amalia mengatakan, dengan konsep pembangunan itu, IKN akan terbagi atas enam klaster. Keenamnya adalah industri teknologi bersih, farmasi terpadu, agroindustri berkelanjutan, eco-tourism yang inklusif, industri kimia maju dan turunannya, serta energi rendah karbon.
“Dengan adanya IKN yang baru ini, kita berusaha untuk mencapai pertumbuhan inklusif yang lebih besar, pertumbuhan yang lebih tinggi secara merata,” katanya dalam keterangan tertulis, Kamis, 26 Mei 2022.
Baca selengkapnya di sini.
<!--more-->
3. Menhub Pastikan Jalur KRL Solo Balapan-Palur Beroperasi Juli 2022
Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi memastikan jalur kereta api Solo Balapan-Palur akan beroperasi pada Juli 2022. Saat ini Kementerian Perhubungan tengah melakukan finalisasi terhadap proyek elektrifikas sebagai bagian dari pengembangan layanan KRL Jogja-Solo.
“Kawasan aglomerasi seperti Jogja, Solo, dan Semarang harus dihubungkan dengan angkutan massal baik kereta api, bus, maupun angkutan massal lainnya. Ini suatu keniscayaan yang akan konsisten kami lakukan,” kata Budi Karya dalam keterangannya, Kamis, 26 Mei 2022.
Budi Karya mengatakan elektrifikasi jalur kereta sepanjang 6,2 kilometer ini sudah mencapai 84,33 persen. Penggarapan dimulai sejak 2020 dan diharapkan dapat memudahkan akses transportasi massal masyarakat.
Adapun Budi mengklaim masyarakat saat ini menggemari KRL Jogja-Solo. Pada masa mudik Lebaran lalu, jumlah penumpangnya pun naik signifikan hingga lebih dari 50 persen.
Baca selengkapnya di sini.
<!--more-->
4. Persaingan Ketat, Startup Hadapi Musim Paceklik?
Perusahaan rintisan atau startup menghadapi situasi sulit akibat persaingan yang semakin ketat. Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi mengatakan banyak startup gugur karena tak kuasa menghadapi derasnya kompetisi di tengah ketidak-pastian kondisi perekonomian global dan pagebluk Covid-19.
“Startup, selain yang tumbuh karena pandemi, juga banyak bergugur karena pandemi dan juga karena persaingan yang ketat,” ujar Heru saat dihubungi pada Rabu malam, 25 Mei 2022.
Heru menjelaskan, perusahaan rintisan berbasis layanan yang sudah melewati fase pertumbuhannya, seperti e-commerce, pembayaran digital, travel dan edukasi, kini makin sukar mendapatkan pendanaan dari modal ventura. Sebab umumnya, investor mulai melirik startup yang mengusung kecerdasan buatan, big data analytuc, internet of things, dan metaverse.
Baca selengkapnya di sini.
Baca: Alasan Luhut Lapor ke Jokowi Soal Perusahaan Sawit Berkantor di Luar Negeri
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.