Sistem MLFF Berlaku Mulai Akhir Tahun Ini, Bagaimana Nasib Kartu E-Toll?

Minggu, 22 Mei 2022 05:00 WIB

Pengendara roda empat melintas di jalur tol Cililitan, Jakarta, Kamis, 3 Maret 2022. Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR akan menerapkan teknologi transaksi pembayaran tol nirsentuh atau dikenal Multi Lane Free Flow (MLFF). TEMPO/Febri

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI sebagai salah satu penerbit kartu e-toll angkat bicara menanggapi penerapan sistem pembayaran tol tanpa kartu elektronik atau Multi Lane Free Flow (MLFF) yang akan diuji coba pada akhir tahun ini.

Menurut Corporate Secretary BRI, Aestika Oryza Gunarto, rencana tersebut bakal berdampak cukup signifikan terhadap bisnis uang elektronik keluaran bank pelat merah itu, BRIZZI. Per akhir kuartal pertama tahun 2022 ini, kartu elektronik BRIZZI yang beredar di masyarakat mencapai 21 juta kartu dengan transaksi dalam 3 bulan mencapai Rp 1 triliun.

"(Peralihan menuju MLFF) tentu akan mempengaruhi kinerja BRIZZI, mengingat saat ini penggunaan di BRIZZI didominasi transaksi pembayaran tol dan transportasi," kata Aestika ketika dihubungi, Jumat, 20 Maret 2022.

Namun begitu, ia meyakinkan para nasabah pemilik e-toll BRIZZI akan tetap dapat digunakan untuk transaksi selain membayar tol usai pemberlakuan MLFF. “Saat ini, Kartu BRIZZI masih dan terus digunakan sebagai alat pembayaran di jalan tol sesuai dengan regulasi yang berlaku," ujarnya.

Advertising
Advertising

Di masa mendatang, kata Aestika, BRI juga terus berupaya agar BRIZZI bisa diterima di lebih banyak tempat, seperti perparkiran, transportasi dalam kota, merchant, hingga ekosistem yang close loop,” urainya.

BRI pun yakin kinerja BRIZZI akan terus tumbuh positif dengan strategi mendorong agar BRIZZI diterima semakin banyak merchant. “Tentunya dengan tetap mengutamakan keamanan transaksi dan juga compliance,” ucapnya.

Sistem MLFF nantinya beroperasi menggunakan teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS) dan melakukan transaksi melalui aplikasi khusus jalan tol di ponsel.

Pada MLFF, GPS bekerja dengan menentukan lokasi yang dikenali oleh satelit dan proses map-matching akan berjalan di central system. Berikutnya, ketika kendaraan keluar tol dan proses map-matching berakhir, tarif akan dihitung oleh sistem.

<!--more-->

Aplikasi sistem transaksi MLFF di jalan tol Indonesia bernama Cantas itu nantinya direncanakan akan menjadi aplikasi yang bebas kuota Internet. Perwakilan PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) Emil Iskandar, menjelaskan, dalam proses awal kerja sama dengan operator telekomunikasi, penggunaan aplikasi Cantas akan bebas kuota.

"Tetapi nantinya model bisnisnya seperti apa, dengan operator itu yang sedang kita pikirkan," kata Emil dalam diskusi daring di Jakarta, Jumat lalu.

Roatex Ltd. sebagai pemrakarsa proyek, telah ditentukan oleh Menteri PUPR sebagai pemenang lelang melalui Surat Menteri PUPR Nomor : PB.02.01-Mn/132 tanggal 27 Januari 2021.

Surat itu mengatur tentang Penetapan Pemenang Pelelangan Pengusahaan Badan Usaha Pelaksana Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha untuk Sistem Transaksi Tol Nontunai Nirsentuh Berbasis Multi Lane Free Flow.

Saat ini, Roatex Ltd. Zrt, yang telah membentuk perusahaan sebagai Badan Usaha Pelaksana Sistem Transaksi Tol Nontunai Nirsentuh Berbasis MLFF dengan nama PT Roatex Indonesia Toll System (RITS).

Lebih jauh, Emil menjelaskan, pihaknya mencoba agar penerapan aplikasi dan solusi MLFF tersebut, beban itu tidak sampai ke masyarakat dalam bentuk biaya tambahan.

"Maka dari itu kami buatkan solusi yang dinamakan Electronic On-Board Unit (e-OBU) dengan cara hanya mengunduh aplikasi, dan dalam aplikasi tersebut sudah ada built-in OBU-nya sehingga pengguna tol tidak perlu lagi membeli OBU dalam bentuk fisik," katanya.

RITS juga bekerja sama dengan Bank Indonesia karena berkaitan dengan sistem pembayaran. "Pembayaran yang nanti terdapat dalam aplikasi kami ini sudah boleh dikatakan comply dengan apa yang menjadi persyaratan atau requirement Bank Indonesia dalam melaksanakan sistem pembayaran di Indonesia," ujar Emil.

Dalam pelaksanaan MLFF, RITS juga tidak mengunci ke dalam satu skema ataupun satu instrumen pembayaran. "Tetapi kita juga membuka seluas-luasnya kepada seluruh instrumen pembayaran di Indonesia untuk bergabung atau terintegrasi dengan aplikasi Cantas. Namun dengan persyaratan atau eligibilitas yang harus dipenuhi oleh instrumen-instrumen pembayaran yang nantinya akan terintegrasi dengan aplikasi Cantas," ujar Emil.

BISNIS | ANTARA

Baca: Dahlan Iskan Cerita Soal Kisruh Minyak Goreng, Lin Che Wei, dan Reputasi Jokowi

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

5 jam lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

7 jam lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

13 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

3 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

3 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

4 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

4 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

4 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

4 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya