Soal Penyaluran Kredit, Bos BCA: LDR Naik ke 85 Persen Gampang, tapi ...

Sabtu, 21 Mei 2022 21:36 WIB

Presiden Direktur PT Bank Central Asia (BCA), Tbk Jahja Setiaatmadja (kedua kanan) didampingi Kepala Kantor Wilayah X Iwan Senjaya (ketiga kanan) menyapa nasabah pada peringatan Hari Pelanggan Nasional di kantor cabang utama BCA di Jakarta, Selasa, 4 September 2018. Hari Pelanggan Nasional diperingati setiap 4 September. ANTARA/Audy Alwi

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk. atau BCA, Jahja Setiaatmadja, membeberkan strategi pihaknya dalam menyalurkan kredit yang berkualitas.

Menurut Jahja, ada seni dalam menyalurkan kredit perbankan. Bila tak tepat, bukannya untung, menggelontorkan kredit secara tidak hati-hati justru bisa membuat bank buntung.

Ia menilai penyaluran kredit di BCA tidak dilakukan secara sembarangan. Prinsip kehati-hatian itu yang wajib dipegang bank untuk dapat terus menjaga kepercayaan nasabah.

“Jadi, jangan anggap kami malas lepas kredit, tetapi melepas kredit itu ada seninya," tutur Jahja dalam diskusi baru-baru ini. "Harus pada saat yang tepat, pada saat yang diperlukan orang yang bisa mengelola secara baik."

Pernyataan Jahja menanggapi ketika ditanya soal rasio kredit terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) BCA pada kuartal pertama tahun ini yang mencapai level terendah. LDR bank swasta itu sebesar 60,5 persen.

Advertising
Advertising

Padahal, LDR yang ideal bagi perbankan berada di kisaran 78 persen – 92 persen. “Karena kalau hanya lepas kredit, oh, gampang. Kami mau LDR naik ke 85 persen gampang. Tapi, ya itu, kualitasnya. Itu yang kami jaga selalu,” ucap Jahja.

<!--more-->

Yang menjadi tugas berat bank, menurut dia, di antaranya adalah menjaga kualitas kredit tidak mudah. Hal tersebut tercermin ketika ekonomi Indonesia berada di jalur negatif. Penyebab kerugian itu lantaran penyediaan kredit yang besar, tetapi kemudian rontok tergilas pandemi. “Itu kenapa kita harus hati-hati melepas kredit.”

Sebagai catatan, emiten bank berkode saham BBCA ini menyalurkan kredit sebesar Rp 637,1 triliun atau tumbuh 8,6 persen secara year on year (yoy).

Sebelumnya, Bank Indonesia mengumumkan hasil survei menyampaikan penyaluran kredit baru diperkirakan tumbuh lebih tinggi pada kuartal kedua tahun ini ketimbang kuartal sebelumnya.

Berdasarkan kelompok bank, pertumbuhan kredit baru yang lebih tinggi terindikasi terjadi pada seluruh kategori bank, baik dari bank umum, bank umum syariah (BUS), dan bank pembangunan daerah (BPD).

Secara rinci, saldo bersih tertimbang atau SBT penyaluran kredit baru di bank umum (BU) diperkirakan tumbuh 77,2 persen. Lalu, di BUS sebesar 99,6 persen dan BPD sebesar 88,7 persen. Sementara itu, berdasarkan jenis penggunaan, penyaluran kredit baru juga terindikasi tumbuh lebih tinggi pada seluruh jenis kredit.

Adapun, SBT kredit modal kerja (KMK) diperkirakan tumbuh paling tinggi, yakni sebesar 81,9 persen. Lalu, diikuti oleh SBT kredit konsumsi (KPR), kredit konsumsi lainnya, dan kredit investasi (KI) yang masing-masing diperkirakan tumbuh sebesar 80,2 persen, 72,3 persen, dan 48,6 persen. Di sisi lain, berdasarkan hasil survei April 2022, kebijakan penyaluran kredit baru untuk keseluruhan triwulan II/2022 secara umum sedikit lebih longgar dibandingkan triwulan sebelumnya.

<!--more-->

Lebih jauh, kata Jahja, pertumbuhan penyaluran kredit BCA seiring dengan pemulihan ekonomi nasional. Dengan begitu, pertumbuhan kredit terjadi di semua segmen termasuk kredit bisnis dan konsumsi.

Adapun kredit korporasi BCA tercatat naik 9,2 persen yoy menjadi Rp 286,9 triliun per Maret 2022. Kredit ini menjadi penopang utama pertumbuhan total kredit BCA.

Seiring dengan aktivitas bisnis yang baik, kredit komersial dan UKM turut naik 8,2 persen yoy menjadi Rp 188,8 triliun. Sementara itu, pertumbuhan kredit tertinggi dicatatkan segmen KPR yang tumbuh 9,8 persen yoy menjadi Rp 98,2 triliun.

Sementara kredit kendaraan bermotor yang disalurkan BCA rebound dengan nilai Rp 41,6 triliun. Nilai kredit tersebut naik 3,6 persen sepanjang Januari – Maret 2022.

Adapun saldo outstanding kartu kredit BCA tumbuh 4,9 persen yoy menjadi Rp 12 triliun. Sementara total portofolio kredit konsumer mencapai Rp 154,8 triliun, atau naik 7,6 persen year on year.

BISNIS

Baca: Dahlan Iskan Cerita Soal Kisruh Minyak Goreng, Lin Che Wei, dan Reputasi Jokowi

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

6 jam lalu

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

BCA menggelar rangkaian Appreciation Day Sekolah Bakti BCA bertema "Building Better Future: Nurturing Dreams, Growing Leaders

Baca Selengkapnya

10 Cara Mengatasi M-Banking BCA Error, Salah Satunya Restart HP

15 jam lalu

10 Cara Mengatasi M-Banking BCA Error, Salah Satunya Restart HP

Berikut ini cara mengatasi M-Banking BCA error yang tidak bisa diakses di ponsel Android maupun iOS Apple. Bisa dengan menguninstall hingga hapus cach

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

3 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

3 hari lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

4 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

BCA Luncurkan Bukti Bakti BCA, Nicholas Saputra Menjadi Duta

7 hari lalu

BCA Luncurkan Bukti Bakti BCA, Nicholas Saputra Menjadi Duta

PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) meluncurkan Bukti Bakti BCA untuk program sosial dan lingkungan. Nicholas Saputra menjadi duta.

Baca Selengkapnya

Laba BCA Rp 12,9 T pada Kuartal Pertama, Ditopang Restrukturisasi yang Berangsur Normal

9 hari lalu

Laba BCA Rp 12,9 T pada Kuartal Pertama, Ditopang Restrukturisasi yang Berangsur Normal

Laba bank BCA mencapai Rp 12,9 triliun pada kuartal pertama 2024. Ada sejumlah kredit restrukturisasi yang mulai berangsur normal.

Baca Selengkapnya

Total Kredit BCA Tembus Rp 835,7 T per Kuartal Pertama, Tumbuh di atas Industri

9 hari lalu

Total Kredit BCA Tembus Rp 835,7 T per Kuartal Pertama, Tumbuh di atas Industri

BCA dan entitas anak membukukan kenaikan total kredit sebesar 17,1 persen secara tahunan menjadi Rp 835,7 triliun para kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA: Pelemahan Kurs Rupiah Dipengaruhi Konflik Geopolitik Timur Tengah, Bukan Sidang MK

10 hari lalu

Ekonom BCA: Pelemahan Kurs Rupiah Dipengaruhi Konflik Geopolitik Timur Tengah, Bukan Sidang MK

Kepala Ekonom BCA David Sumual merespons pelemahan rupiah. Ia menilai depresiasi rupiah karena ketegangan konflik geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya