Stafsus Erick Thohir Ungkap Nego Alot Garuda dengan Lessor Buat PKPU Mundur
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Selasa, 17 Mei 2022 17:24 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Arya Sinulingga, mengungkap penyebab mundurnya jadwal penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Ia menyatakan negosiasi antara Garuda Indonesia dan para lessor berlangsung alot sehingga perusahaan membutuhkan tambahan waktu.
“Masih ada pihak-pihak lessor yang belum deal, baik secara potongan (utang) maupun lama (pembayaran utang),” ujar Arya saat ditemui di Sarinah, Jakarta Pusat, Selasa, 17 Mei 2022.
Garuda kembali mengajukan permohonan perpanjangan proses PKPU selama 30 hari kepada Pengadilan Niaga di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Sedianya, PKPU akan dilakukan pada 20 Mei, sedangkan voting kreditur akan berlangsung pada 17 Mei.
Stafsus Erick Thohir ini menuturkan negosiasi masih terus berlangsung dengan kreditur-kreditur besar. Selain lessor, Garuda juga tengah berunding dengan kreditur swasta dalam negeri. Meski demikian, Arya memastikan negosiasi maskapai dengan perusahaan pelat merah atau BUMN tak mengalami kendala.
“Kalau BUMN semua mendukung (Garuda),” ucap Arya.
Arya berharap Garuda Indonesia akan mencapai kesepakatan dengan para krediturnya. Bila kesepakatan dalam proses PKPU berhasil, ia menjamin perusahaan pelat merah akan tersebut bakal kembali menjadi perusahaan dengan kinerja keuangan yang sehat.
<!--more-->
Ia memperkirakan kinerja Garuda akan normal setelah 2-3 tahun. Perseroan, kata dia, sudah mempunyai rencana bisnis baru yang akan lebih efisien. Misalnya, Garuda akan berfokus pada rute penerbangan domestik dengan rute-rute yang lebih potensial.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra sebelumnya menjelaskan alasan perseroannya mengajukan perpanjangan PKPU. Irfan mengatakan pihaknya mempertimbangkan verifikasi klaim yang saat ini masih berlangsung.
“Sebagaimana PKPU yang bertujuan untuk mendapatkan win-win solution bagi seluruh pihak yang terkait, maka kami percaya bahwa proses ini perlu dijalani secara seksama dan dengan prinsip kehati-hatian,” ujar Irfan, 10 Mei 2022.
Kemudian, alasan lain adalah Garuda masih mendiskusikan rencana perdamaian dengan para krediturnya. Perusahaan, tutur Irfan, sedang berupaya mengakomodasi permintaan dari beberapa kreditur.
Baca: Bitcoin Dianggap Tetap Kebal Meski Terra Luna Berdarah-darah, Kenapa?
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.