Perang dan Situasi Ekonomi Global Disebut Jadi Penyebab Aset Kripto Amblas

Selasa, 17 Mei 2022 07:00 WIB

Ilustrasi aset kripto. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - CEO Nobi Lawrence Samantha mengatakan situasi perang dan kondisi perekonomian global berdampak terhadap anjloknya nilai aset kripto. Belakangan, penurunan nilai kripto yang banyak disorot adalah Terra Luna dan stablecoin TerraUSD (UST).

"Dulu banyak yang bilang enggak ada hubungannya (ekonomi global/real ekonomi dengan kripto). Ternyata ini buktinya. Kalau market global turun, kripto terdampak," kata Lawrence dalam diskusi yang ditayangkan di YouTube bersama Pandu Sjahrir Senin, 16 Mei 2022.

Selain itu, kata dia, berbagai kebijakan di dunia berpengaruh terhadap pergerakan kripto. Nobi lebih dulu menjelaskan soal UST yang merupakan stablecoin.

Stablecoin merupakan mata uang kripto yang dibuat untuk menawarkan stabilitas harga dan didukung oleh aset cadangan lainnya. Stablecoin berarti harga satu aset tersebut sama dengan US$ 1. Jadi setiap satu US$ 1 aset kripto, memiliki jaminan US$ 1.

Namun menurut Nobi, tidak semua stablecoin memiliki "backing-an" dolar Amerika. Inilah yang menyebabkan stablecoin anjlok.

Advertising
Advertising

"Stablecoin sendiri enggak semua sama. Ada yang benar-benar dengan backing-an US$ 1. Misal 1 juta dolar (aset kripto) underlying-nya, lalu ada 1 juta dolar lagi di belakangnya dalam bentuk cash atau uang di bank," kata dia.

Dia mengatakan saat ada banyak tren penggunaan algoritmic base stable token. Sistem ini mencontoh masa awal uang atau dolar, yakni setiap dolar memiliki backing emas.

"Sedangkan kalau algoritmic base stable token ini, backingan-nya UST adalah Luna. Di mana Luna yang akan menjaga atau memastikan kalau ada orang yang ingin tukar 1 UST dengan 1 dolar, bisa," kata dia.

Sistem itu berjalan baik ketika Luna ada harganya. Pada satu hingga dua pekan lalu, Luna merupakan 10 besar aset kripto dengan nilai yang terbesar.

"Waktu itu ada harganya. 1 UST itu bisa ditukar dengan Luna senilai US$ 1. Ini bukan masalah kalau Luna ada valuenya. Karena waktu itu Luna valuenya tembus US$ 100 dolar," kata dia.

Namun saat ini, nilai Luna sudah turun 98 persen atau menjadi sekitar US$ 1,1 per dolar. Menurut Nobi, penurunan nilai Luna yang besar disebabkan oleh adanya bank run atau penarikan dana besar-besaran.

Penarikan Luna tersebut juga berdampak pada pergerakan nilai aset kripto lainnya. Sebab, ada "backing-an" Luna yang menggunakan kripto lain, seperti Bitcoin dan sebagainya.

Baca juga: Indodax Buka Lagi Perdagangan Terra LUNA

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu

Berita terkait

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

3 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

4 hari lalu

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

Pemerintah Indonesia terbuka terhadap pemanfaatan transaksi imbal dagang business-to-business (b-to-b).

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

12 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Apindo Sebut Keputusan MK dalam Sengketa Pilpres Berdampak Positif bagi Investasi dan Dunia Usaha

13 hari lalu

Apindo Sebut Keputusan MK dalam Sengketa Pilpres Berdampak Positif bagi Investasi dan Dunia Usaha

Asosiasi Pangusaha Indonesia atau Apindo merespons soal keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak seluruh gugatan dalam sengketa Pilpres.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

14 hari lalu

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

Sri Mulyani melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director IFC Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat. Apa saja yang dibicarakan?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Presiden Jokowi Wanti-wanti Pola Baru TPPU, Gunung Ruang Erupsi Sejumlah Maskapai Batalkan Penerbangan

17 hari lalu

Terpopuler: Presiden Jokowi Wanti-wanti Pola Baru TPPU, Gunung Ruang Erupsi Sejumlah Maskapai Batalkan Penerbangan

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan untuk waspada terhadap pola baru tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang berbasis teknologi.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Wanti-wanti Pola Baru TPPU: Penanganannya Tak Boleh Kalah Canggih

18 hari lalu

Presiden Jokowi Wanti-wanti Pola Baru TPPU: Penanganannya Tak Boleh Kalah Canggih

Presiden Jokowi mengingatkan untuk waspada terhadap pola baru TPPU yang berbasis teknologi.

Baca Selengkapnya

Akademi Crypto Gelar Event Road to Bitcoin Halving

20 hari lalu

Akademi Crypto Gelar Event Road to Bitcoin Halving

Akademi Crypto gelar event kripto terbesar di dunia yakni Road to Bitcoin Halving yang digelar di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Minggu, 7 April 2024.

Baca Selengkapnya

OJK Terbitkan Peraturan soal Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Sasar Aset Kripto

41 hari lalu

OJK Terbitkan Peraturan soal Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Sasar Aset Kripto

OJK menerbitkan POJK 3/2024 tentang Penyelenggaraan IInovasi Teknologi Sektor Keuangan yang menyasar aset kripto.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

44 hari lalu

Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

Dalam waktu dekat Presiden Jokowi bakal meresmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri, Palu, setelah direkonstrasi usai terdampak Gempa Palu pada 2018.

Baca Selengkapnya