Garuda Indonesia Perpanjang PKPU, Pakar: Nego dengan Kreditur Belum Tercapai

Rabu, 11 Mei 2022 12:15 WIB

Seorang teknisi bersiap-siap melakukan pengecekan pesawat Garuda Indonesia tipe Boeing 737 Max 8 di Garuda Maintenance Facility AeroAsia di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, 13 Maret 2019. Garuda Indonesia saat ini mengoperasikan satu unit Boeing 737 Max 8 untuk rute Jakarta - Hong Kong, Jakarta - Singapura, dan Jakarta - Surabaya. REUTERS/Willy Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Asosiasi Pengguna Jasa Penerbangan Alvin Lie mengatakan permintaan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk untuk memperpanjang proses penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) tak terlepas dari hasil negoisasi dengan kreditur. Alvin melihat proses negosiasi perusahaan pelat merah itu belum sepenuhnya tercapai.

“Memang masalah penyelesaian utang piutang bukan hal sederhana. Garuda sudah mencapai kesepakatan dengan sejumlah kreditur, tapi memang negosiasi dengan sebagian (kreditur) lainnya belum tercapai,” ujar Alvin saat dihubungi Tempo, Rabu, 11 Mei 2022.

Garuda meminta proses PKPU diperpanjang hingga 30 hari ke depan. Sedianya, PKPU akan dilakukan pada 20 Mei, sedangkan voting kreditur akan berlangsung pada 17 Mei. Permohonan tersebut telah diajukan kepada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Ini adalah kali kedua Garuda mengajukan penangguhan tenggat PKPU. Sebelumnya, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat sudah memperpanjang proses PKPU tetap Garuda Indonesia selama 60 hari.

Alvin memandang permohonan perseroan untuk mengulur batas waktu proses PKPU adalah hal yang wajar. Ketentuan perundang-undangan, kata Alvin, membuka ruang adanya perpanjangan proses tersebut.

Advertising
Advertising

“Peraturan undang-undang kita memberi kesempatan batas waktu untuk bernegosiasi selama masih dalam kurung waktu seperti yang diundangkan di peraturan. Wajar saja,” ucap Alvin.

Mantan anggota Ombudsman Republik Indonesia itu meyakini perusahaan maskapai pelat merah sudah memiliki persiapan untuk menyelesaikan dengan pihak-pihak kreditur yang belum mau bersepakat. Dia menyebut Garuda membutuhkan waktu untuk melakukan renegosiasi.

“Dengan utang Garuda yang sekian jumlahnya itu tidak mudah. Jumlah kreditur juga banyak, harus verifikasi. Kemudian opsi-opsi yang ditawarkan seperti apa,” tutur Alvin.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menjelaskan alasan perseroannya mengajukan perpanjangan PKPU. Irfan mengatakan pihaknya mempertimbangkan verifikasi klaim yang saat ini masih berlangsung.

“Sebagaimana PKPU yang bertujuan untuk mendapatkan win-win solution bagi seluruh pihak yang terkait, maka kami percaya bahwa proses ini perlu dijalani secara seksama dan dengan prinsip kehati-hatian,” ujar Irfan.

Kemudian, alasan lain adalah perseroan masih mendiskusikan rencana perdamaian dengan para krediturnya. Perusahaan, tutur Irfan, sedang berupaya mengakomodasi permintaan dari beberapa kreditur.

Irfan menyebut perpanjangan PKPU akan memberikan kesempatan yang lebih optimal bagi Garuda dan kreditur, termasuk lessor, untuk mencapai kesepakatan bersama. Irfan berharap pengajuan ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh semua pihak sebelum finalisasi rencana perdamaian dan penuntasan proses PKPU.

“Hal ini menjadi penanda penting bahwa proses komunikasi yang selama ini berlangsung telah menunjukan optimisme yang semakin solid terhadap outlook bisnis Garuda ke depannya,” ucap Irfan. Adapun proses perpanjangan PKPU Garuda Indonesia ini akan menjadi permohonan perpanjangan terakhir.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Baca juga: Alasan Garuda Ajukan Perpanjangan Proses PKPU 30 Hari

Berita terkait

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

5 hari lalu

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

6 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

6 hari lalu

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan pendapatannya di kuartal pertama 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen.

Baca Selengkapnya

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

6 hari lalu

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

Jumlah penumpang Garuda Indonesia Group di kuartal pertama 2024 sebanyak 5,42 juta.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

7 hari lalu

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

Rute penerbangan Garuda Indonesia rute Manado - Bali akan dioperasikan sebanyak dua kali setiap minggunya pada Jumat dan Minggu.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

11 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

11 hari lalu

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

Serikat Karyawan Garuda Indonesia meminta Prabowo-Gibran bisa penuhi janjinya untuk menyelamatkan maskapai Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya

Wacana Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat: Pemerintah Bisa Kantongi Ratusan Miliar Setahun

11 hari lalu

Wacana Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat: Pemerintah Bisa Kantongi Ratusan Miliar Setahun

Pemerintah bisa mengantongi ratusan miliar setahun dari iuran dana pariwisata yang dikenakan pada tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

13 hari lalu

Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Saputra menyatakan tidak setuju terhadap rencana penerapan iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Akan ada Pungutan untuk Dana Abadi Pariwisata? Ini Penjelasan Sandiaga

14 hari lalu

Akan ada Pungutan untuk Dana Abadi Pariwisata? Ini Penjelasan Sandiaga

Jika dikenakan Rp1 ribu saja per penumpang pesawat untuk Dana Abadi pariwisata, pemerintah bisa mengantongi Rp80 miliar setahun.

Baca Selengkapnya