Foto udara sejumlah mobil antre mengisi bahan bakar saat arus mudik H-5 Lebaran di Rest Area Fungsional KM 338 A Tol Trans Jawa di Pegandon, Kecamatan Karangdadap, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu, 27 April 2022. Menurut pengelola, rest area yang dapat menampung sekitar 500 kendaraan itu masih dalam proses pembangunan sehingga dapat digunakan secara fungsional oleh pemudik saat arus mudik maupun balik Lebaran 2022. ANTARA/Harviyan Perdana Putra
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengatakan pemerintah telah memprediksi puncak arus mudik akan terjadi pada 6, 7, dan 8 Mei 2022. Jokowi menyampaikan selama arus balik, rekayasa lalu-lintas yang telah direncanakan sebelumnya tetap berlaku.
“Kebijakan ganjil-genap, aturan satu arah atau one way, dan larangan truk masuk jalan tol akan tetap diberlakukan. Semua diberlakukan agar masyarakat tetap nyaman,” ujar Jokowi dalam keterangan resminya melalui tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa, 3 Mei 2022.
Presiden mengimbau, untuk menghindari kepadatan arus balik, masyarakat yang melakukan perjalanan dengan kendaraan pribadi dapat kembali lebih awal. Alternatif lain, masyarakat dapat melakukan perjalanan ke Ibu Kota setelah puncak arus balik.
Namun, perjalanan tersebut sebaiknya disesuaikan dengan izin yang telah didapatkan dari tempat kerja. Jokowi memastikan pemerintah akan mengatur perjalanan arus balik dengan manajemen lalu-lintas yang memadai guna mengurai kemacetan.
Arus Mudik Masih Ramai
Masyarakat terpantau masih banyak meninggalkan Jabodetabek pada hari H Lebaran atau 2 Mei 2022. Data PT Jasa Marga (Persero) Tbk menunjukkan kendaraan keluar dari Ibu Kota naik 34,3 persen.
Data tersebut dihimpun dari Gerbang Tol (GT) Cikupa arah Merak, GT Ciawi arah Puncak), dan GT Cikampek Utama serta GT Kalihurip Utama arah Jalan Tol Trans Jawa dan Bandung.
PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran
14 jam lalu
PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyambut baik partai-partai non-Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang ingin bergabung pasca penetapan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. Menurut Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie, sikap tersebut mencontoh Presiden Joko Widodo alias Jokowi.