TEMPO Interaktif, Jakarta:Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Kwik Kian Gie mensinyalir terjadi kebocoran atau penyelewengan sebesar 20 persen dari total pinjaman Consultative Group of Indonesia (CGI) setiap tahunnya. Dan itu boleh dipastikan ya, kata Kwik seperti dikutip Koensatwanto Inpasihardjo, sekertaris Meneg PPN/sekertaris Bappenas, dalam diskusi Masihkan Kita Butuh Utang dari CGI? di Hotel Sahid Jakarta, Kamis (23/1). Bahkan, Koen mensinyalir negara-negara kreditor dan pejabat CGI terlibat dalam penyelewengan itu. Karena, kata dia, tidak ada sedikit pun tanggapan dari negara-negara kreditor atau lembaga-lembaga keuangan internasional yang pinjamannya diselewengkan. Meski, kata dia, hal ini sudah dilaporkan oleh Meneg PPN pada setiap sidang CGI. Mereka hanya minta korupsi harus diberantas. Makanya ada kemungkinan mereka termasuk di dalamnya, ini baru perkiraan saya, tambah Koen. Koen sendiri mengaku tidak mengetahui pasti berapa nilainya bila dirupiahkan. Karena kebocoran itu masih disinyalir. Tapi, ia mendukung pembuktian adanya penyelewengan ini. Biasanya terjadi di sektor-sektor infrastruktur yang nilainya besar-besar, ungkap dia. Ia mencontohkan, proyek di Sumatera dari Bank Pembangunan Asia (ADB) dan Kalimantan dari Bank Dunia. Bappenas sendiri, jelas Koen, sulit untuk mengambil tindakan tegas terhadap penyelewengan ini. Pihaknya hanya bias melaporkan adanya kebocoran dalam sidang CGI. Karena untuk punishment (hukuman) tidak punyak hak, bahkan sekedar memberi teguran, ujar dia lirih. Karenanya, kata dia, pihaknya akan menyusun keputusan atau intruksi presiden dalam rangka mengurangi kebocoran itu. Bahkan membentuk sebuah tim pemantau dan penyelidik. Perlu ada punishment sehingga mudah-mudahan tahun 2003 kita bias menghindari terjadinya kebocoran itu, tegas Koen. (Kurniawan-Tempo News Room)