Profil Paytren yang Disebut Yusuf Mansur Butuh Rp 1 Triliun untuk Pengembangan

Sabtu, 9 April 2022 09:21 WIB

Founder dan Owner PayTren, Yusuf Mansur, dalam Diskusi Perkembangan Fintech Indonesia - Transformasi Digital Sektor Finansial, Apa Yang Masih Mengganjal? di Gedung Tempo, Palmerah, Jakarta, Rabu, 8 Agustus 2018. TEMPO/Charisma Adristy

TEMPO.CO, Jakarta - Kata kunci "Paytren" kembali jadi buah bibir di kalangan warganet selama beberapa hari terakhir usai ustaz Yusuf Mansur berulang kali menyebutnya dalam video pendek yang berkembang viral.

Hingga Sabtu pagi, 9 April 2022, kata "Paytren" sempat terpantau merajai di media sosial Twitter. Saat berita ini diunggah, tercatat 9.739 cuitan disampaikan yang menggunakan kata kunci tersebut.

Cuitan-cuitan tersebut mayoritas menampilkan video pendek berisi potongan pernyataan Yusuf Mansur yang terlihat sangat marah saat membahas nasib bisnis investasinya, yaitu Paytren.

"Saya butuh duit Rp 1 triliun buat ngerjain Paytren, bisa? Mau Anda patungan? Mau? Kalaupun mau dan saya terima duit Anda, maka saya akan semakin bermasalah hari ini," kata Yusuf. "Maka itulah saya ngamen, saya ngasong, demi siapa? demi Anda semua, demi satu nama: Paytren."

Ia lalu bercerita bagaimana rincian kebutuhan dana tersebut. "Anda tahu saham kami sekarang berapa. Yang satu nilainya Rp 1,4 triliun. Bukan karena kita butuh dana. Anda tahu untuk menghidupkan satu kota, tak hanya teman-teman direksi, untuk menghidupkan satu kota, boom, Paytren kemudian menghidupkan satu kota," ucap Yusuf.

Advertising
Advertising

Yusuf kemudian mencontohkan untuk mengembangkan Paytren di satu kota butuh biaya tak sedikit. "Sebutlah di mana istri saya lahir, Kota Tangerang. Kita butuh dana Rp 20 miliar, saudara-saudara semua, dari mana duitnya? Dari mana duitnya?" katanya.

Paytren sebelumnya memang beberapa kali menuai kontroversi. Salah satunya adalah Paytren dan Yusuf Mansur pernah digugat oleh 14 karyawannya karena merumahkan mereka tanpa membayar gaji selama berbulan-bulan.

Bagaimana profil bisnis Paytren sebenarnya?

Pada awalnya Yusuf Mansur mendirikan PT Veritra Internasional pada 10 Juli 2013, dan mendapat pengesahan dari Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum, 31 Juli 2013. PT Veritra Internasional kemudian menyediakan layanan jasa keuangan dengan nama Virtual Payment atau V-Pay.

PT Veritra Internasional menyediakan jasa pembelian pulsa, token listrik, dan sebagainya melalui gawai. Untuk mendaftar, pelanggan, yang kemudian disebut mitra, harus membayar Rp 275 ribu.

<!--more-->

Situs www.paytren.co.id menjelaskan Paytren adalah anjungan tunai mandiri uang elektronik (e-money) berbentuk digital aplikasi yang bergerak dalam bidang pembayaran online. Sejumlah tagihan yang bisa dibayar lewat Paytren adalah listrik, air PAM, tiket pesawat, kereta api, bis, travel, voucher game, sedekah hingga berbagai kebutuhan lainnya.

Berikutnya, Yusuf Mansur lewat PT PayTren Aset Manajemen (PAM) muncul di pasar modal syariah Indonesia sejak 24 Oktober 2017. Sejak resmi mendapatkan izin sebagai perusahaan pengelola investasi syariah, PAM merupakan Manajer Investasi syariah pertama di Indonesia sebagai implementasi dari rencana OJK memperluas pasar modal syariah di Tanah Air.

Situs paytren-am.co.id menyebutkan perusahaan tersebut memiliki visi menjadi pengelola investasi syariah terbaik di Indonesia. Paytren sejak awal berdiri juga telah berkomitmen untuk dapat memberikan solusi investasi berkualitas.

PT PayTren Aset Manajemen sebagai manajer investasi syariah pertama di Tanah Air dengan komposisi pemegang saham adalah Jam'an Nurchotib Mansur atau Yusuf Mansur (80 persen), Hari Prabowo (10 persen), dan Deddi Noerdiawan (10 persen).

Berikut susunan struktur manajemen PT Paytren Aset Manajemen seperti dikutip dari situs resmi per Sabtu, 9 April 2022.

Komisaris Utama: Jam'an Nurchotib Mansur
Direktur Utama: Ayu Widuri
Direktur Achfas: AchsienDewan Pengawas Syariah: Jaih Mubarok dan Agus Haryadi

Saat ini Yusuf Mansur sebagai pengendali saham masih dalam proses menjual 100 persen sahamnya di perusahaan tengah. Proses itu masih berlangsung di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Hingga kini belum pernyataan resmi soal bos baru pemimpin PT Paytren Aset Manajemen tersebut. Namun beberapa kali beredar kabar bahwa pihak yang akan membeli Paytren merupakan perusahaan besar dan tertarik mengembangkan bisnis aset manajemen berbasis syariah.

BISNIS | IMAM HAMDI

Baca: Aset Tommy Soeharto Tak Laku Saat Lelang, Bagaimana Strategi Kemenkeu?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

1 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

4 jam lalu

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

Rencana investasi Microsoft itu diumumkan melalui agenda Microsoft Build: AI Day yang digelar di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

5 jam lalu

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

9 jam lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

10 jam lalu

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

Satgas Pasti khawatir layanan pinjaman dana online atau pinjol baik yang resmi ataupun ilegal berkembang dan digemari masyarakat. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Arti Kata Pundit yang Viral dalam Dunia Persepakbolaan

20 jam lalu

Arti Kata Pundit yang Viral dalam Dunia Persepakbolaan

Ramai istilah pundit dalam dunia sepak bola. Arti kata pundit merujuk pada seseorang yang memiliki keahlian di dunia sepak bola.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

1 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

1 hari lalu

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

CEO sekaligus Chairman Microsoft Satya Nadella bertemu Jokowi, kemarin. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

2 hari lalu

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

Bisnis dari Holywings Group tidak hanya mencakup beach club terbesar di dunia (Atlas) dan di Asia (H Club), tapi juga klub dan bar

Baca Selengkapnya

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

2 hari lalu

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) antara lain dengan memanfaatkan securities crowdfunding.

Baca Selengkapnya