Luhut Serahkan Kiswah Pemberian Pangeran MBS kepada Imam Besar Masjid Istiqlal
Reporter
M. Faiz Zaki
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Senin, 4 April 2022 20:06 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyerahkan Kiswah atau kain penutup Ka’bah dan replika kunci Ka’bah kepada pihak Masjid Istiqlal. Pemberian tersebut diterima langsung oleh Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar.
“Sebelum meninggalkan Istiqlal, saya menyerahkan Kiswah hadiah pemberian dari ke Arab Saudi yang lalu. Saya merasa tidak pantas menerima hadiah ini karena saya pikir kiswah yang merupakan kain penutup Ka’bah ini adalah milik saudara-saudara muslim saya di Indonesia,” kata Luhut dalam unggahan foto melalui akun Instagram pribadinya @luhut.pandjaitan pada Senin, 4 April 2022.
Potongan Kiswah itu termasuk dengan replika kunci Ka’bah yang diwadahi oleh sebuah kotak hitam berukir aksara Arab berwarna emas. Sebelumnya, pemberian itu diterima Luhut dari Pangeran Arab Saudi Mohammed Bin Salman bin Abdulaziz (MBS) saat bertemu di Riyadh, Arab Saudi.
Pada kesempatan itu, Luhut juga bercerita tentang keakrabannya saat bertemu MBS di Arab Saudi. Luhut bercerita dirinya merasa malu karena keakraban tersebut merupakan rasa hormat dari MBS kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Luhut juga mengatakan bahwa dirinya meminta izin kepada MBS untuk pembangunan Rumah Indonesia di Mekah bisa dilaksanakan. “Sebetulnya pembangunan rumah tersebut harus mengubah undang-undang di Kerajaan Saudi, tetapi karena Putra Mahkota (MBS) berkeinginan untuk punya hubungan baik dengan Indonesia, kita mendapatkan pengecualian agar bisa dibangun,” ujarnya.
<!--more-->
Pada kunjungan Luhut ke Masjid Istiqlal, dia berdiskusi bersama Nasaruddin membahas terkait beberapa hal, seperti proses renovasi masjid yang dinilai istimewa karena harus menunggu 42 tahun. Dia pun menyoroti pembangunan terowongan yang menghubungkan dengan Gereja Katedral pun kini telah usai.
“Terowongan ini bukan hanya sebagai simbol persatuan antar umat beragama, tetapi juga sebagai fasilitator ibadah bagi umat Islam dan umat Kristen,” ungkap Luhut.
Nasaruddin, kata Luhut, menyampaikan bahwa Masjid Istiqlal saat ini terus berbenah. Supaya bisa memfasilitasi calon-calon cendekiawan Islam Indonesia agar menjadi pemuka agama terkemuka di masa depan.
“Betapa takjub saya mendengar dari beliau bahwa selain bekerja sama dengan Universitas Al Azhar Kairo, Istiqlal juga bekerja sama dengan Harvard University di Amerika Serikat lewat program khususnya yaitu kajian perempuan. Ini adalah kerjasama yang pertama kali di dunia,” kata Luhut.
Baca: Kronologi Greenpeace Cegat Kapal Tanker Milik Pertamina karena Bawa Minyak Rusia
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.