Indef: Banyaknya Korban Investasi Bodong Tanda Rendahnya Literasi Keuangan

Rabu, 30 Maret 2022 20:01 WIB

Ilustrasi investasi ilegal. Pexels/Tima m

TEMPO.CO, Jakarta -Kepala Center of Digital Economy and SMEs Indef, Eisha M. Rachbini, menyatakan masih banyaknya masyarakat Indonesia yang tergiur dan ikut investasi bodong menandakan tingkat literasi keuangan masih sangat rendah.

“Merebaknya kasus penipuan investasi online yang merugikan masyarakat menjadi salah satu isu mengenai pentingnya literasi digital dan keuangan di era transformasi ekonomi digital,” kata dalam acara Diskusi Publik Penipuan Investasi Online secara daring, Rabu, 30 Maret 2022.

Indef mencatat peningkatan literasi keuangan dan investasi merupakan hal yang cukup krusial untuk mencegah masyarakat terjerumus ke dalam investasi bodong. Selain itu, pengawasan khususnya terhadap aplikasi investasi perlu ditingkatkan sebagai upaya perlindungan terhadap masyarakat atas investasi bodong.

Menurut dia, dengan adanya pengawasan dari instansi penegak hukum yang bekerja sama dengan kementerian/lembaga terkait, niscaya platform investasi bodong tidak mampu merajalela di dunia maya.

Selain rendahnya tingkat literasi keuangan, kesulitan ekonomi turut menjadi salah satu faktor yang dapat membuat masyarakat terjerat investasi bodong. Masyarakat yang tengah butuh uang dalam waktu cepat merasa bahwa investasi bodong merupakan jalan pintas dalam menyelesaikan persoalan.

Advertising
Advertising

Artinya, pemerintah juga perlu punya peran dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat sehingga dapat mengurangi risiko rakyat kecil terhadap bahaya investasi bodong.

Apalagi saat ini investasi online tengah marak dibicarakan masyarakat. Banyaknya crazy rich bermunculan di media sosial yang menyatakan bahwa sumber kekayaan mereka berasal dari investasi, membuat masyarakat tergiur dan akhirnya mengikuti jejaknya.

<!--more-->

Menurut Indef, kedok investasi bodong terkuak ketika banyaknya korban membuka masalah ini ke publik dan melapor ke polisi. Keuntungan yang dijanjikan para crazy rich kepada masyarakat ketika mengikuti investasi tidak pernah benar-benar diterima. Sebaliknya, para korban mengalami kerugian yang cukup banyak.

Untuk mencegah korban investasi bodong makin banyak, Eisha merekomendasikan tiga kebijakan, yaitu:

1. Peningkatan Digital Skill

Potensi ekonomi digital yang besar perlu dibarengi dengan peningkatan kemampuan dan keterampilan sumber daya manusia terhadap teknologi digital. Tujuannya, agar penggunaan teknologi digital digunakan untuk aktivitas ekonomi yang produktif.

2. Peningkatan Literasi Keuangan

Pemahaman dan pengetahuan masyarakat terhadap produk keuangan legal, manfaat, dan risiko, sehingga meningkatkan tingkat literasi atau well literate.

3. Penguatan Kelembagaan dan Ekosistem

Memperkuat peran dan kerja sama antar kelembagaan dalam ekosistem keuangan digital. Selain itu, perlu ada pembuatan kerangka regulasi mengenai keuangan digital untuk mencegah makin banyaknya korban investasi bodong.

Baca: Erick Thohir: Mohon Maaf Pertamax Naik, tapi Pertalite Disubsidi

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

10 Daftar Orang Terkaya di Singapura versi Forbes 2024

11 hari lalu

10 Daftar Orang Terkaya di Singapura versi Forbes 2024

Berikut ini daftar orang-orang terkaya di Singapura versi Forbes 2024. Kekayaannya ada yang mencapai US$ 15,9 miliar. Ini informasinya.

Baca Selengkapnya

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

11 hari lalu

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

Pemerintah diminta untuk mengantisipasi potensi menurunnya kinerja konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II 2024.

Baca Selengkapnya

Tips Kelola Keuangan dengan, Jangan Lupa Atur Porsi Konsumsi

24 hari lalu

Tips Kelola Keuangan dengan, Jangan Lupa Atur Porsi Konsumsi

Head of Deposit and Wealth Management UOB Indonesia Vera Margaret memberikan tips kelola keuangan dalam perencanaan keuangan.

Baca Selengkapnya

Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

24 hari lalu

Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

Najeela Shihab menilai kualitas hubungan dalam keluarga sangatlah menentukan kemampuan seseorang untuk punya literasi keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Ekonom Senior INDEF Sebut Indonesia Harus Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

27 hari lalu

Ekonom Senior INDEF Sebut Indonesia Harus Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

Meski tidak bersinggungan secara langsung dengan komoditas pangan Indonesia, namun konflik Iran-Israel bisa menggoncang logistik dunia.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel, Ekonom: Prioritaskan Anggaran untuk Sektor Produktif

28 hari lalu

Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel, Ekonom: Prioritaskan Anggaran untuk Sektor Produktif

Di tengah konflik Iran-Israel, pemerintah mesti memprioritaskan anggaran yang bisa membangkitkan sektor bisnis lebih produktif.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jasa Marga Tiadakan Masa Kadaluarsa E-Toll selama Idul Fitri; Sri Mulyani, Risma, hingga Megawati Siap Buka-Bukaan soal Bansos di MK

46 hari lalu

Terkini: Jasa Marga Tiadakan Masa Kadaluarsa E-Toll selama Idul Fitri; Sri Mulyani, Risma, hingga Megawati Siap Buka-Bukaan soal Bansos di MK

Jasa Marga meniadakan pengaturan masa kadaluarsa e-toll pada periode Hari Raya Idul Fitri 1445 H ini.

Baca Selengkapnya

Penipuan Investasi Emas oleh Bekas Karyawan PT Antam, 17 Orang Alami Kerugian hingga Rp 9,7 Miliar

46 hari lalu

Penipuan Investasi Emas oleh Bekas Karyawan PT Antam, 17 Orang Alami Kerugian hingga Rp 9,7 Miliar

Pelaku penipuan mengiming-imingi korban dengan diskon khusus karyawan sehingga harganya jauh di bawah harga pasaran emas PT Antam.

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Agung Tetapkan Helena Lim sebagai Tersangka Pencucian Uang

48 hari lalu

Kejaksaan Agung Tetapkan Helena Lim sebagai Tersangka Pencucian Uang

Kejaksaan Agung menetapkan Helena Lim sebagai tersangka TPPU kasus korupsi IUP PT Timah Tbk.

Baca Selengkapnya

Robert Bonosusatya alias RBT dalam Pusaran Korupsi PT Timah Tbk yang Rugikan Negara Rp 271 triliun

49 hari lalu

Robert Bonosusatya alias RBT dalam Pusaran Korupsi PT Timah Tbk yang Rugikan Negara Rp 271 triliun

Nama Robert Bonosusatya alias RBT mengapung beriringan dengan terkuaknya belasan tersangka dalam dugaan korupsi di PT Timah Tbk.

Baca Selengkapnya