Bapanas Klaim 9 Komoditas Pangan Aman Selama Ramadan dan Idul Fitri, Ini Datanya
Reporter
M. Faiz Zaki
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Selasa, 29 Maret 2022 10:29 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengklaim pasokan sembilan bahan pangan yang dinaungi lembaganya dalam kondisi mencukupi untuk memenuhi kebutuhan saat Ramadan dan Idul Fitri.
Pasokan pangan, kata Arief, sudah disiapkan dari jauh-jauh hari untuk memenuhi permintaan selama hari suci umat Islam tersebut.
“Paling bagus itu kita punya stok, makanya saya propose-nya itu. Nothing to do kalau kita gak punya stok, makanya penguasaan stok itu menjadi penting, itu yang saya propose,” kata Arief saat ditemui di kantornya pada Jumat Sore, 25 Maret 2022.
Berdasarkan data neraca komoditas pangan yang disampaikan Arief, ketersediaan sampai dengan akhir Mei 2022 dikatakan mencukupi kebutuhan. Sehingga pihaknya memastikan stok pangan selama HBKN Ramadan dan Idul Fitri dinyatakan aman.
Berikut data dari prognosa neraca sembilan komoditas pangan menjelang Ramadan dan Idul Fitri beserta stoknya sampai akhir Mei 2022:
1. Beras
Ketersediaan: 21.616.803 ton
Kebutuhan: 12.857.4784 ton
Stok: 8.759.329 ton
Harga: Rp 10.917 per kilogram
2. Jagung
Ketersediaan: 9.968.087 ton
Kebutuhan: 6.781.539 ton
Stok: 3.186.549 ton
Harga: Rp 4.557 per kilogram
3. Kedelai
Ketersediaan: 1.319.551 ton
Kebutuhan: 1.177.244 ton
Stok: 142.307 ton
Harga: Rp 13.189 per kilogram
<!--more-->
4. Gula Konsumsi
Ketersediaan: 2.032.257 per ton
Kebutuhan: 1.488.001 per ton
Stok: 544.250 per ton
Harga: Rp 14.528 per kilogram
5. Bawang Merah (BM) dan Bawang Putih (BP)
Ketersediaan: 587.626 ton (BM) dan 360.383 ton (BP)
Kebutuhan: 495.191 ton (BM) dan 255.417 ton (BP)
Stok: 92.435 ton (BM) dan 104.966 ton (BP)
Harga: Rp 34.223 per kilogram (BM) dan Rp 31.024 per kilogram (BP)
6. Cabai Besar (CB) dan Cabai Rawit (CR)
Ketersediaan: 523.949 ton (CB) dan 500.534 ton (CR)
Kebutuhan: 442.695 ton (CB) dan 438.488 ton (CR)
Stok: 27.957 ton (CB) dan 40.383 ton (CR)
Harga: Rp 50.087 per kilogram (CB) dan Rp 61.124 per kilogram (CR)
7. Daging Sapi
Ketersediaan: 332.620 ton
Kebutuhan: 301.466 ton
Stok: 31.153 ton
Harga: Rp 128.316 per kilogram
8. Daging Ayam Ras
Ketersediaan: 1.745.897 ton
Kebutuhan: 1.388.127 ton
Stok: 357.770 ton
Harga: Rp 36.481 per kilogram
9. Telur Ayam Ras
Ketersediaan: 2.461.464 ton
Kebutuhan: 2.273.167 ton
Stok: 98.576 ton
Harga: Rp 25.085 per kilogram
Adapun untuk minyak goreng saat ini ketersediaan sebanyak 3.399.226 ton dan kebutuhan sebanyak 2.735.735 ton. Sedangkan stok komoditas itu mencapai 663.491 ton.
Arief mengatakan, pihaknya telah bekerja sama dengan berbagai pihak seperti PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) (RNI), Badan Urusan Logistik (Bulog), PT Perkebunan Nusantara (PTPN). Bersama perusahaan BUMN tersebut, Bapanas berusaha mengamankan stok gula agar mengantisipasi kelangkaan.
<!--more-->
“Karena mereka udah dapet penugasan dari jauh-jauh hari. Beda jaman dulu, mau lebaran gini belom dateng barangnya teriak-teriak. Jadi gula Insya Allah aman, kedelai kita udah cek Insya Allah aman,” ungkapnya.
Dia juga mengimbau kepada masyarakat bahwa tidak perlu panic buying. Sebab ketika keadaan itu terjadi, berapapun jumlah produksi pasti tidak akan mencukupi.
“Udah wajar aja belinya kalau cuma dua bag, gak usah beli 10 bag. Bayangin kalau lima kali lipat, akhirnya gitu (terjadi rush),” kata Arief.
Kepala Pusat Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Bapanas Andriko Noto Susanto menjelaskan, setiap pekannya Bapanas akan memonitor sembilan komoditas pangan tersebut. Pengawasan mulai dari level provinsi dan kabupaten, sehingga mulai dari tingkat kabupaten memberikan laporannya.
“Jadi, early warning-nya sudah kita bangun manakala nanti mulai ada kecenderungan (kenaikan harga),” tutur Andriko saat diskusi virtual pada Senin, 28 Maret 2022.
Menurut dia, peringatan dini dan mitigasi kenaikan atau kekurangan pasokan komoditas pangan sudah disosialisasikan bersama semua pemangku kepentingan. Dia juga mengatakan telah mengkomunikasikan hal ini bersama sejumlah asosiasi pedagang maupun kementerian/lembaga terkait.
Baca: Solar Subsidi Langka, Bos Pertamina Duga Bocor ke Industri Tambang hingga Sawit
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.