DPR Cecar Bos Pertamina Soal Kelangkaan Solar: Tanpa Mudik Saja SPBU Sudah Antre

Senin, 28 Maret 2022 18:14 WIB

Antrean kendaraan yang hendak mengisi bahan bakar di SPBU Jalan Sisingamangaraja, Medan Amplas, Kota Medan, Sumatera Utara, Rabu, 13 Oktober 2021. Antrean terjadi karena kelangkaan BBM yang disebabkan keterlambatan pasokan di wilayah Medan dan Deliserdang beberapa pekan terakhir. ANTARA/Fransisco Carolio

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah politikus di Komisi VI DPR mencecar Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati soal kelangkaan bahan bakar minyak atau BBM jenis solar. Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Partai Gerindra, Andre Rosiade, mempertanyakan stok solar yang langka di berbagai daerah seiring dengan meningkatnya harga acuan minyak dunia.

Andre khawatir kelangkaan ini akan mengganggu distribusi BBM menjelang Ramadan. “Sudah dua tahun masyarakat tidak mudik dan sekarang akan mudik besar-besaran. Tanpa mudik saja sekarang SPBU antre, apalagi ada mudik,” ujar Andre dalam rapat dengar pendapat, Senin, 28 Maret 2022.

Oleh karena itu ia meminta Pertamina berkoordinasi dengan Badan Pengatur Badan Pengatur Hilir Minyak Bumi dan Gas Bumi (BPH Migas) untuk mengatur kembali pasokan solar bersubsidi tahun ini.

Musababnya, berdasarkan data Pertamina, kuota BBM solar bersubsidi pada 2022 turun 5 persen ketimbang 2021—padahal kegiatan industri telah mulai pulih pasca-pandemi Covid-19.

Selain itu, Pertamina disarankan bekerja sama dengan kepolisian mengendus kebocoran-kebocoran distribusi solar yang tidak sesuai dengan sasarannya. “Kalau bisa truk-truk yang enam roda diusir (dari antrean solar subsidi. Kemudian mobil di atas 500 juta jangan konsumsi BBM subsidi,” ujar Andre.

Advertising
Advertising

Adapun Ketua Komisi VI DPR Faisol Riza mengatakan masalah kelangkaan solar sudah diperingatkan oleh legislator sejak awal. “Ada kemungkinan setelah kelangkaan minyak goreng, yang akan menjadi komoditas politik adalah solar. Pertamina diminta melakukan monitoring agar hal ini bisa tidak terjadi,” kata Faisol.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati membeberkan penyebab solar langka. Nicke mengatakan permintaan terhadap pasokan BBM melonjak. Berdasarkan data perusahaan, penyaluran solar bersubsidi untuk sektor retail hingga Februari 2022 mencapai 2,49 juta kiloliter atau over kuota sebanyak 10 persen.

<!--more-->

Sementara itu, kuota retail yang ditetapkan sesuai Surat Keputusan BPH Migas Nomor 102/P3PJBT/BPH Migas/KOM/2021 hanya sebesar 2,27 juta. Peningkatan permintaan terjadi akibat pulihnya aktivitas industri setelah pandemi Covid-19 reda.

“Pertumbuhan ekonomi naik 5 persen, dampak terhadap mobilitas dan aktivitas usaha terjadi. Angkutan logistik full capacity,” tutur Nicke. Nicke memprediksi peningkatan kebutuhan terhadap solar masih akan terus terjadi sampai akhir tahun. Total peningkatannya bahkan mencapai 16 persen.

Tak hanya itu, masalah kelangkaan didorong oleh disparitas harga yang semakin lebar antara solar bersubsidi dan non-subsidi karena naiknya harga acuan minyak dunia. Selisih itu mencapai Rp 7.800.

Adanya gap harga membuat penjualan solar bersubsidi diduga bocor ke industri besar. Nicke mengendus solar subsidi dinikmati oleh industri tambang sampai kelapa sawit.

“Kami duga seperti itu karena penjualan non-subsidi turun, padahal industri naik,” kata dia. Dia mengatakan pemerintah perlu membuat beleid yang mengatur secara rinci konsumen BBM solar bersubsidi.

Baca: BCA Ganti 100 Persen Kehilangan Duit Nasabah

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Pertamina Hulu Energi: Produksi Migas 1,04 Juta Barel per Hari Triwulan I-2024

19 jam lalu

Pertamina Hulu Energi: Produksi Migas 1,04 Juta Barel per Hari Triwulan I-2024

Hingga Maret 2024, Pertamina Hulu Energi juga mencatatkan kinerja penyelesaian pengeboran tiga sumur eksplorasi.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

1 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Daftar 7 Lowongan Kerja BUMN dan Swasta pada Mei 2024

1 hari lalu

Daftar 7 Lowongan Kerja BUMN dan Swasta pada Mei 2024

Sejumlah perusahaan Badan Usaha Milik Negara atau BUMN membuka lowongan kerja pada bulan Mei 2024 ini

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

1 hari lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

2 hari lalu

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

Sejumlah toko ritel melakukan pembatasan penjualan gula pasir imbas dari naiknya harga gula.

Baca Selengkapnya

Pertamina Indonesian GM Tournament 2024: Pecatur Aditya Bagus Arfan dan Novendra Priasmoro Juara

3 hari lalu

Pertamina Indonesian GM Tournament 2024: Pecatur Aditya Bagus Arfan dan Novendra Priasmoro Juara

IM Aditya Bagus Arfan dan GM Novendra Priasmoro juara di pertandingan catur Pertamina Indonesian GM Tournament 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

6 hari lalu

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

PT Pertamina Patra Niaga memastikan operasionalnya masih berjalan aman pascagempa di Garut, Jawa Barat pada Sabtu, 27 April 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

7 hari lalu

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

PT Pertamina International Shipping mencatat data dekarbonisasi PIS turun signifikan setiap tahun.

Baca Selengkapnya

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

7 hari lalu

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

PGN mulai optimalkan produk gas alam cair di tengah menurunnya produksi gas bumi.

Baca Selengkapnya

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

8 hari lalu

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

BFI Finance mencatat laba bersih terkumpul pada kuartal I sebesar Rp 361,4 miliar.

Baca Selengkapnya