Pertamina International Shipping Investasi Rp 43,1 Triliun untuk 69 Kapal Baru
Reporter
Mutia Yuantisya
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Rabu, 23 Maret 2022 21:01 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina International Shipping atau PIS mengalokasikan dana investasi sekitar US$ 3 miliar atau sekitar Rp 43,1 triliun (asumsi kurs Rp 14.381 per dolar AS), di antaranya untuk menambah kapal-kapal baru yang lebih ramah lingkungan.
CEO Pertamina International Shipping Erry Widiastono menjelaskan, penyiapan dana investasi untuk pengadaan kapal baru itu untuk mendukung lingkungan yang lebih hijau. “Sebanyak 69 kapal baru, yang pastinya akan lebih ramah lingkungan dari yang ada saat ini,” katanya dalam keterangan resmi, Rabu, 23 Maret 2022.
Dengan begitu, Perseroan menunjukkan komitmennya dalam mendukung transisi energi yang sejalan dengan program bauran energi nasional hingga 2050. Saat ini, kata Erry, pihaknya berfokus dalam menanamkan modal, menyediakan angkutan gas atau jenis jenis kapal lainnya yang siap menyalurkan kargo energi yang lebih hijau.
“Namun, dalam masa transisi ini, kami juga tetap berkomitmen untuk menyalurkan energi fosil ke seluruh wilayah Indonesia,” ucapnya.
Pemanfaatan energi baru dan energi baru terbarukan diproyeksikan dapat mencapai hingga 30 persen. Hal ini Sejalan dengan program bauran energi hingga 2050 yang ditetapkan dalam Rencana Umum Energi Nasional atau RUEN. Dengan proyeksi itu, kebutuhan akan gas dan energi yang lebih hijau di masa mendatang akan lebih besar dibanding kebutuhan untuk minyak dan batu bara.
Adapun Pertamina International Shipping telah menyiapkan peta jalan untuk Green Integrated Marine Logistics Company yang dibagi dalam 3 fase.
<!--more-->
Fase pertama, mengurangi jejak karbon dengan melakukan peremajaan kapal. Perusahaan menerapkan beberapa metode baru untuk mengoperasikan kapal, pelabuhan, dan terminal yang mampu mengurangi emisi karbon.
Fase kedua, fokus menjadi perusahaan rendah karbon dengan menerapkan kapal-kapal berbahan bakar ganda, desain kapal ramah lingkungan, serta pemanfaatan teknologi canggih untuk efisiensi energi.
Fase ketiga, PIS akan menjadi perusahaan yang netral karbon. “Pada tahap ini kami berencana menggunakan bahan bakar kapal bebas karbon seperti Hidrogen, Amoniak, dan Baterai,” katanya.
Dalam operasinya, Pertamina International Shipping telah memenuhi regulasi nasional maupun konvensi internasional untuk mendukung dan menjalan bisnis yang ramah lingkungan. “Kami meyakini bahwa lingkungan membutuhkan perusahaan yang lebih ramah," ucap Erry.
Oleh karena itu, kata Erry, Pertamina International Shipping harus mengambil langkah nyata untuk menjaga lingkungan tetap hijau. "Sebagai perusahaan logistik kelautan yang terintegrasi, kami berkomitmen untuk menjaga operasional kapal, pelabuhan, dan terminal kami lebih ramah lingkungan."
Baca: Ke Sri Mulyani, Jusuf Hamka Mengaku Tak Tertib Bayar Pajak Selama 35 Tahun
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.