Aneka Wajah Baru Sarinah: Panggung Seni, UMKM hingga Sky Deck
Reporter
M. Faiz Zaki
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Selasa, 22 Maret 2022 14:40 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pusat perbelanjaan modern Sarinah di Jalan M. H. Thamrin kembali dibuka untuk umum sejak Senin, 21 Maret 2022. Direktur Utama PT Sarinah (Persero) Fetty Kwartati mengatakan Sarinah memiliki wajah baru dari sisi konsep, format, dan fasilitas.
Dia mengklaim konsep penjualan Sarinah memprioritakan produk buatan dalam negeri. Sarinah nantinya menyediakan ekosistem untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
“Maksudnya adalah menyediakan akses ke market dan memaksimalkan Sarinah sebagai Cagar Budaya,” katanya saat ditemui di Sarinah Jakarta Pada Senin, 21 Maret 2022.
Konsep shop, eat, and learn juga dikedepankan bagi Sarinah untuk para pengunjung. Menurut Fetty, Sarinah bukan lagi hanya sebagai Department Store, melainkan juga sebagai ruang publik yang luas untuk berbagai pertemuan.
Untuk menggaet para UMKM nanti, Sarinah memiliki fasilitas untuk menggelar bazar dan berbagai acara lainnya.
Sarinah yang mengadopsi konsep Community Mall ini mencoba mengolaborasi kekuatan komunitas. Mulai dari pembuat, pencipta, produsen, pengembang, serta penjual dipadukan dan memungkinkan untuk saling bertemu.
Sarinah memiliki berbagai fasilitas baru yang bisa dimanfaatkan untuk pengunjung. Mulai dari ruang menyusui, ruang terbuka untuk pagelaran eksibisi atau pameran, Sky Deck, sampai trading house and export business facilitation (business matching).
Suasana baru Sarinah
<!--more-->
Menurut Lembar Fakta Sarinah Nomor 008/PR/DSP-MARKOM/E/III/2022 yang diterima Tempo, Sky deck digunakan sebagai ruang terbuka menikmati pemandangan lanskap sekaligus menikmati matahari senja. Selain itu pemanfaatannya juga untuk pemutaran perdana film (premier), panggung musik dan seni (performing arts), bahkan Alfresco Wedding Party atau gathering, exhibition, pop up stores, bazar, dan lain-lain.
Saat memasuki area Skydeck, pengunjung disambut hembusan angin dan diiringi suara bising mesin kendaraan berlalu-lalang, klakson, dan sesekali terdengar sirine rombongan kendaraan yang dikawal.
Area yang berhadapan langsung dengan gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) ini juga bisa dimanfaatkan untuk berfoto dengan konsep urban, selain itu tampak jelas juga gedung Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi di arah jalan menuju Monumen Nasional (Monas).
Dari sisi luar, Sarinah telah memiliki gedung parkir motor dan mobil bertingkat dengan sistem pembayaran non tunai, seperti menggunakan kartu e-money, Flazz, dan sejenisnya. Semulanya, lahan parkir mobil persis terletak di depan dan samping sepanjang gedung utama Sarinah.
Untuk desain interior pusat perbelanjaan ini, terlihat terbarukan dengan perpaduan lampu berwarna putih dan kuning yang memanjakan mata. Akses jalan pengunjung diperluas daripada yang sebelumnya langsung disambut dengan kepadatan pajangan produk dari berbagai merek.
Memasuki area fesyen, dekorasi, dan pajangan, terdapat beberapa tiang sensor pemindai produk untuk menghindari pencurian. Kemudian langsung disambut dengan beraneka ragam produk dari berbagai merek, jaraknya pun diatur cukup lengang, sehingga pengunjung bisa leluasa mengeksplorasi produk yang diinginkan.
Produk bernuansa budaya Jawa banyak ditampilkan, seperti baju batik dan bebagai pajangan maupun kerajinan tas. Selain itu ada juga pajangan berupa maket Candi Borobudur dan Kapal Pinisi di dalam kotak kecil.
<!--more-->
Produk fesyen seperti sepatu laki-laki dan perempuan disatukan areanya dengan pakaian. Merek-merek yang dipajang di sana adalah produk buatan dalam negeri dari berbagai kota, seperti Solo dan Bandung.
Direktur Utama Sarinah mengungkapkan, saat ini sudah ada 500 UMKM yang bermitra dengan Sarinah pada 21 Maret 2022. Namun sejumlah merek masih belum membuka tenant-nya.
“Keterisian sudah mencapai 95 persen, tetapi untuk hari ini sekitar 80 persen yang buka,” kata Fetty.
Wakil Menteri (Wamen) BUMN Kartika Wirjoatmodjo hadir dalam pembukaan Sarinah. Wamen yang akrab disapa Tiko berharap barang yang dijual di Sarinah tetap menjaga kualitasnya.
“Saya harapkan barang-barang yang dijual di sini berkualitas dan bener-bener bisa menjadi favorit masyarakat. Jadi yang masyarakat yang belanja di sini cinta buatan dalam negeri.” kata Tiko saat ditemui di Sarinah Jakarta pada waktu yang sama.
Tiko sempat membeli sebuah kemeja batik lengan panjang dari Kota Solo dan sepasang sepatu formal dari Kota Bandung.
Soal suasana berbelanja, dia mengatakan lingkungan Sarinah sangat nyaman. Selain itu, Tiko menilai desain interior yang dibangun sangat menarik dengan pencahayaan yang memanjakan mata.
Saat ini pengunjung sudah bisa datang ke Sarinah mulai dari pukul 10.00 WIB sampai 21.00 WIB. Setelah pembukaan ini, Grand Launching Sarinah akan diselenggarakan pada bulan Juni 2022.
Selama pandemi Covid-19, manajemen Sarinah masih menerapkan protokol kesehatan ketat. Akses masuk ke dalam harus melalui metal detector dan memindai kode batang dari aplikasi PeduliLindungi.
Identitas Sarinah masih melekat
<!--more-->
Fetty Kwartati menjelaskan bahwa pembangunan Sarinah tidak meninggalkan warisan yang menjadi ciri khas Sarinah. Adapun yang dimaksud Fetty berupa relief, eskalator, dan pilar pondasi bangunan.
“Bahkan dari pilar-pilar yang besar ini adalah pilar asli, kemudian ada eskalator pertama di Indonesia juga asli. Cagar budaya berikutnya adalah relief asli sejak 1960’an. Karena cagar budaya, benda tersebut tidak dirubah, sesuai dengan esensinya,” kata Fetty.
Eskalator lama tersebut hanya berukuran kecil yang memuat untuk satu orang. Kemudian benda itu dipertahankan dan diapit oleh eskalator baru di sisi kanan dan kiri.
Sebagaimana diketahui, awal peresmian Sarinah sempat mundur dari 22 Desember 1965 menjadi 15 Agustus 1966. Pemunduran jadwal peresmian tersebut dikarenakan oleh situasi keamanan pasca peristiwa Gerakan 30 September (G30S).
Ide pembangunan Sarinah dicetuskan oleh Presiden Soekarno pada awal tahun 1960’an sebagai perwujudan kemandirian bangsa yang baru merdeka. Dibangun dengan arsitek Jepang Obayashi Gumi, menggandeng kontraktor lokal Perusahaan Negara (PN) Adhi Karya, dan biro arsitek Rooseno, lalu pemancangan tiang pondasi pertama dilakukan pada 23 April 1963.
Generasi pertama Sarinah yang melayani para tenant dan pengunjung serta tim manajemen front liner mendapatkan pelatihan mengelola pusat perbelanjaan dan ritel oleh ritel Seibu di Jepang. Sarinah adalah Department Store modern pertama Indonesia dibangun bersama landmark modern lainnya seperti hotel Indonesia, Ambarukmo Jogyakarta, Samudra Beach Pelabuhan Ratu, Bali Beach Sanur Denpasar, Istiqlal, Taman Ismail Marzuki, dan seni pahat dan patung-patung peringatan di Jakarta.
Sebuah objek kebudayaan yang sempat tidak terlihat adalah relief berukuran 3 x 12 meter. Relief tersebut sempat “disembunyikan” di ruang instalasi listrik gedung.
Relief itu menggambarkan suasana pasar lama, di mana perempuan berkebaya bersama barang jualannya dan para lelaki bercaping membawa pikulan. Kemudian ada juga gambar berukiran dua ekor kerbau dalam relief tersebut.
Kabar penemuan relief yang diperkirakan dari tahun 1960’an pada era Presiden Soekarno pun tersiar. Apalagi setelah renovasi Sarinah dimulai dan Menteri BUMN Erick Thohir melihat langsung relief yang tersembunyi tersebut saat meninjau pembangunan pada 14 Januari 2021.
Wujud beberapa relief timbul secara tiga dimensional seperti patung yang menempel di dinding dan bisa dilihat dari samping. Menurut Fetty Kwartarti, dia mendapatkan informasi bahwa relief itu diletakkan di bagian muka gedung Sarinah dan bisa dilihat publik.
“Tapi karena pada 1984-1985 ada perkembangan bisnis Sarinah, terjadi perubahan layout sehingga posisi relief menjadi seperti sekarang,” tuturnya mengutip dari Majalah Tempo pada 30 Januari 2021.
Kini, eskalator dan relief berukuran 3 x 12 meter itu ditampilkan ke publik. Pengunjung yang datang ke Sarinah tampak menikmati suasana dengan mengagumi relief dan berfoto, terutama di bagian Sky Deck.
FAIZ ZAKI | SENO JOKO SUYONO
BACA: Sarinah Buka Lagi, Wamen BUMN Berharap Produk yang Dijual Disukai Masyarakat
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.