Kepala PPATK: Kontestasi Pemilu 2024 Tidak Boleh Mengadu Kekuatan Uang
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Selasa, 22 Maret 2022 12:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta – Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan atau PPATK Ivan Yustiavandana mengatakan kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 tidak boleh mengandalkan kekuatan uang.
PPATK akan bekerja sama dengan Forum Komunikasi Direktur Kepatuhan Perbankan (FKDP) agar pemilik suara tidak dimobilisasi oleh partai tertentu dengan uang lantaran bisa menimbulkan konflik horizontal.
“Apakah kita mau membiarkan orang dimobilisasi dengan uang? Orang datang ke Jakarta, meramaikan Jalan Sudirman Thamrin, lalu terjadi konflik horizontal. Itu kan uang yang bermain di situ,” ujar Ivan dalam webinar bertajuk Mencegah Kriminal Menguasai Negeri pada Selasa, 22 Maret 2022.
Ivan mengatakan tidak ada pihak yang bisa menjamin bahwa monetisasi terhadap suara tidak dihasilkan dari praktik tindak pidana. Ia mencontohkan praktik-praktik serupa yang pernah terjadi di Madiun, Jombang, dan Bandung Barat pada pemilu lalu.
Ivan mengatakan dalam pelaksanaan pemilu, Komisi Pemilihan Umum atau KPU sebenarnya telah mengatur mengenai rekening khusus dana kampanye (RKDK). RKDK juga menampung dana sumbangan pemilu.
Dalam ketentuan RKDK itu diatur batas minimal transaksi yang sampelnya diambil secara acak dan harus mewakili ketercakupan transaksi penerimaan dan penggunaan dana kampanye.
<!--more-->
Namun faktanya pada Pemilu 2019, PPATK menemukan bahwa transaksi dalam RKDK sangat bervariasi.
Transaksi dilakukan melalui nomine atau nama orang yang berbeda. Saat itu, Ivan mengaku FKDKP dan PPATK dibuat kebingungan dengan banyaknya transaksi keuangan yang terjadi.
Di sisi lain, Ivan melihat aturan yang ada tidak mewajibkan seluruh kontestan menggunakan biaya operasional dari RKDK. “Makanya tidak heran RKDK flat. Begitu coblosan, baru RKDK bergerak,” katanya.
Ivan berharap kontestan Pemilu menjalankan kontestasi politik sesuai dengan visi dan misinya. “Tidak bisa diadu yang CC300 dan CC4000 karena kekuatan uang. Karena jelas dari situ siapa yang leading di depan,” ucap Ivan.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA
BACA: PPATK Duga Afiliator Investasi Bodong Digunakan untuk Cuci Uang
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.