Cerita Warga Antre Sejak Subuh untuk Dapatkan Minyak Goreng Seharga Rp 14.000
Reporter
Bisnis.com
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Minggu, 13 Maret 2022 10:58 WIB
TEMPO.CO, Tembilahan - Melonjaknya harga minyak goreng dan belakangan diikuti oleh kelangkaan komoditas itu juga dikeluhkan oleh warga Kota Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau.
Oleh karena itu, ketika mendengar ada rencana pasar murah minyak goreng curah yang digelar di daerah tersebut pada Sabtu, 12 Maret 2022, ratusan warga rela antre sejak pukul 05.00 WIB untuk bisa mendapatkan bahan kebutuhan pokok dengan harga miring itu.
Tingginya minat masyarakat terlihat dari panjangnya antrean warga untuk mengikuti pasar murah yang digelar Kamar Dagang dan Industri Indragiri Hilir di lapangan Upacara Gajah Mada Kota Tembilahan. Mereka rela antre sejak Subuh hingga ke luar pagar lapangan, padahal acara baru dimulai pada pukul 08.00 WIB.
Masyarakat yang ikut mengantre tidak hanya berasal dari Kota Tembilahan. Tak sedikit dari mereka telah meminta untuk bisa mendapatkan lebih minyak goreng daripada jatah yang ditetapkan yakni 5 kilogram per keluarga.
Anggi, salah satu warga yang ikut mengantre, mengaku sangat terbantu dengan pasar murah minyak goreng itu. Ia berharap kegiatan serupa bisa terus digelar dan tepat sasaran.
“Kita berharap kegiatan seperti ini bisa diadakan terus, tapi untuk keperluan pribadi bukan untuk dijual lagi,” ucap Anggi usai mendapatkan minyak goreng murah.
<!--more-->
Ketua Kadin Indragiri Hilir, Edy Indra Kesuma, menyatakan, pihaknya berencana menggelar kembali pasar murah tersebut usai melihat tingginya animo masyarakat itu. “Jika mendapatkan dukungan pihak kepolisian, Pemerintah akan kita gelar kembali kalau tidak halangan minggu depan,” katanya.
Hingga pukul 12.00 WIB terpantau antrean masyarakat untuk mendapatkan minyak goreng murah masih terjadi. Mereka yang ingin membeli minyak goreng curah seharga Rp 14.000 per liter ini diwajibkan membawa kartu keluarga (KK) dan kartu vaksinasi.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi sebelumnya mengimbau masyarakat tidak membeli minyak goreng dalam jumlah besar atau panic buying. "Beli secukupnya. Kalau kebutuhan biasanya order dua pouch empat liter untuk satu rumah, ya tidak usah beli sampai dua bahkan tiga karton," katanya dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat, 11 Maret 2022.
Pemerintah, kata Lutfi, berkomitmen untuk terus memantau ketersediaan minyak goreng dengan harga sesuai harga eceran tertinggi (HET). Pelaku penimbunan minyak goreng yang mengakibatkan harga bergejolak di tengah surplusnya pasokan daerah juga dipastikan bakal ditindak.
Lebih jauh, Lutfi meminta masyarakat tidak perlu khawatir terkait stok minyak goreng. Sebab, pemerintah akan terus menjaga ketersediaan pasokan minyak goreng untuk masyarakat. "Pemerintah saat ini terus mendorong pemerataan distribusi minyak goreng di seluruh Indonesia mengingat pasokan minyak goreng sebenarnya sudah cukup melimpah," ujarnya.
BISNIS | ANTARA
Baca: Jokowi Akan Kemah di IKN, 33 Gubernur Bawa Tanah dan Air untuk Kendi Nusantara
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.