Pembangunan Depo dan Stasiun LRT Jabodebek Dapat Kredit Rp 2,95 Triliun
Reporter
M. Faiz Zaki
Editor
Martha Warta Silaban
Kamis, 10 Maret 2022 19:01 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Pembangunan Depo Jatibening Light Rapid Transit (LRT) Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek) mendapatkan kredit perbankan sebesar Rp 2,95 triliun. Pendanaan ini juga untuk pembangunan 17 stasiun LRT.
Corporate Secretary PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Farid Budiyanto mengatakan pemberian fasilitas kredit sindikasi ini dari Bank BUMN dan BUMD.
“Fasilitas kredit sindikasi perbankan dari Bank Mandiri, BNI, Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara, dan Bank Pembangunan Daerah Papua menjadi pendukung pembiayaan pembangunan kawasan Depo dan Stasiun LRT Jabodebek,” kata Farid dalam keterangan tertulisnya pada Kamis, 10 Maret 2022.
Menurutnya, pembangunan fisik fasilitas depo saat ini sudah mencapai 72,5 persen dengan manuever track dan transfer track yang telah selesai di kerjakan. Lalu gedung pengendali utama atau OCC telah siap diserahterimakan ke PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk persiapan operasi.
Milestone berikutnya, kata Farid, kegiatan memarkirkan kereta-kereta LRT Jabodebek di kawasan depo. Saat ini pembangunan fasilitas depo menyisakan tahap penyelesaian pembangunan gedung light maintenance, heavy maintenance, dan stand building.
“Untuk pekerjaan stasiun LRT Jabodebek sedang dalam proses penyelesaian pekerjaan interior, fasilitas ticketing, hingga mekanikal, elektrikal, dan persinyalan di tiap stasiun,” tuturnya.
Farid menginformasikan pencapaian keseluruhan dari lintas pelayanan LRT Jabodebek sudah 90 persen. Capaian ini antara lain 94,5 persen untuk lintasan Cawang-Cibubur, 89,1 persen untuk lintas pelayanan Cawang-Dukuh Atas, dan 92,9 persen untuk lintas pelayanan Cawang-Bekasi Timur.<!--more-->
Manajer Biro Keuangan Departemen Perkeretaapian Adhi Karya Achmad Nurrohman S. menuturkan, selain kredit dari perbankan, pendanaan juga didapat dari Penyertaan Modal Negara (PMN) tahun 2015.
Adapun kredit dari perbankan sekitar 57 persen dengan nilai Rp 2,95 triliun. Lalu PMN sekitar 43 persen dengan jumlah dana Rp 1,39 triliun.
“Total stasiun dan depo Rp 4,2 triliun, kita dapat PMN Rp 1,39 trilun, sisanya kita nyari sendiri melalui sindikasi perbankan,” kata Nurrohman saat ditemui di Depo LRT Jabodebek, Bekasi pada Kamis, 10 Maret 2022.
Adapun dana yang sudah terserap sebesar Rp 950 miliar. Menurut Nurrohman, pihak kreditur atau perbankan juga terus memantau perkembangan dari pembangunan depo dan semua stasiun LRT Jabodebek.
Dia juga menuturkan, pemilihan lahan depo di Bekasi juga mempertimbangkan ketersediaan lahan. Menurut Nurrohman, pemilihan tempat di Jakarta sudah tidak memungkinkan.
“Karena terkait lahannya yang sekitar 10,5 hektar itu agak susah nyarinya. Jakarta enggak mungkin, kita ketemunya di sini,” tuturnya.
Baca Juga: Menhub Klaim Naik Angkutan Umum di Kota Palembang Nyaman dan Bisa Diandalkan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.