Mendag Sebut Sepertiga Kebutuhan Minyak Goreng Nasional Sudah Dipenuhi
Reporter
Antara
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Kamis, 17 Februari 2022 16:24 WIB
TEMPO.CO, Makassar - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyebutkan hingga kini baru sepertiga dari kebutuhan minyak goreng di Indonesia pada bulan Februari 2022 yang sudah dipenuhi. Dari kebutuhan minyak goreng di Indonesia sekitar 280 juta liter, saat ini baru terpenuhi sekitar 63 juta liter.
"Sebenarnya stok minyak goreng tidak ada masalah, yang terjadi permasalahan ini adalah penyesuaian harga dua minggu kemarin," kata Lutfi saat inspeksi mendadak atau sidak harga Sembako di Pasar Pabaeng-Baeng di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis, 17 Februari 2022.
Penyesuaian harga itu, menurut dia, sangat berhubungan dengan kelancaran distribusi barang. Hal ini juga yang menjadi salah satu alasannya ke Kota Makassar untuk mengecek distribusi kebutuhan konsumsi masyarakat.
Lutfi menyatakan, stok minyak goreng di Makassar ada. Harga minyak goreng dalam bentuk curah ini menuju Rp 11.500 per liter sesuai ketentuan pemerintah.
Jika saat ini minyak goreng kemasan premium kadang sulit ditemukan di lapangan, ia memperkirakan dua pekan ke depan distribusi komoditas itu akan kembali normal.
Apalagi, proses pendistribusian dari Jawa ke Makassar sudah mulai dilakukan pada Selasa sore, 16 Februari 2022. Dengan begitu, Mendag yakin dalam dua minggu ke depan tidak ada lagi permasalahan distribusi yang memicu kenaikan harga minyak goreng di pasaran.
Tak hanya mengunjungi Pasar Pabaeng-Baeng, Mendag bersama Wali Kota Makassar H Ramdhan Pomanto dan Sekda Provinsi Sulsel Abdul Hayat Gani juga mengunjungi Pasar Terong untuk memantau stok dan harga minyak goreng.
<!--more-->
Sementara itu, Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat, Andi Akmal Pasluddin, menilai masalah gejolak harga minyak goreng terjadi sejak akhir tahun lalu dan hingga kini tidak ada penyelesaian yang signifikan.
“Masyarakat sebagai konsumen pun semakin berat dengan rendahnya daya beli, berbagai komoditas naik termasuk minyak goreng kemasan sederhana, minyak goreng kemasan premium,” kata politikus PKS tersebut.
Tak hanya minyak goreng, berbagai komoditas yang naik harganya adalah adalah daging ayam ras, telur ayam ras, bawang merah, bawang merah putih, dan kedelai sebagai bahan baku tahu tempe. Ia meminta pemerintah bisa menstabilkan gejolak harga tersebut sebelum datang bulan puasa.
“Ketika sudah dekat puasa dan lebaran yang dalam kondisi normal saja terjadi lonjakan harga. Apalagi kondisi saat ini yang masih situasi pandemi, situasi cuaca kurang bersahabat, efek perdagangan luar negeri yang kurang kondusif, dan kondisi pupuk sebagai pendukung utama produksi pangan masih kacau,” kata Akmal.
Ia mengingatkan agar pemerintah mengamankan ketersediaan dan pola distribusi bahan kebutuhan pokok yang baik agar tidak menimbulkan ketidakseimbangan stok antara daerah, kota besar, dan perdesaan antara pulau Jawa dan non pulau Jawa. “Dan yang paling penting adalah harganya. Mesti terjangkau oleh masyarakat luas,” ucapnya.
Akmal meminta agar jangan sampai orang-orang tertentu yang menikmati pangan layak dan berharap berbagai kementerian mampu memberi solusi atas persoalan pangan pokok yang sangat buruk sekali dalam puluhan tahun terakhir. “Terbukti bahwa negeri penghasil CPO terbesar di dunia, akan tetapi rakyatnya kesulitan mendapat minyak goreng yang terjangkau."
ANTARA | MUTIA YUANTISYA
Baca: JET Express Umumkan Berhenti Beroperasi Bulan Ini
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.