Dampak Ekonomi Akibat Memuncaknya Varian Omicron Diprediksi Tidak Separah Delta

Sabtu, 5 Februari 2022 12:47 WIB

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Tauhid Ahmad memprediksi dampak ekonomi akibat memuncaknya kasus baru Covid-19 karena varian Omicron tidak separah Delta. Sektor-sektor ekonomi diperkirakan masih dapat berjalan lantaran tingkat fatalitas Omicron terhadap pasien lebih rendah ketimbang varian sebelumnya.

“Belajar dari negara lain, varian Omicron penyebarannya cepat, kurvanya naiknya akan begitu cepat, tapi di turunnya juga akan cepat. Lalu, dampak yang kita lihat di negara lain, vatality rate-nya lebih rendah,” ujar Tauhid saat dihubungi pada Sabtu, 5 Februari 2022.

Melihat sirkulasi penyebaran wabah yang terjadi selama dua tahun terakhir, Tauhid menuturkan pandemi Covid-19 akan memberikan efek langsung dan tidak langsung. Dampak langsung akan dirasakan oleh sektor-sektor ekonomi yang berhubungan dengan pergerakan masyarakat.

Dia mengatakan bila pemerintah meningkatkan level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM hingga skala ketat, sektor industri yang berkaitan dengan mobilisasi masyarakat bakal terpukul. Sektor-sektor itu, misalnya, transportasi, pariwisata, pusat perbelanjaan, hingga jasa pendidikan.

Sedangkan efek tidak langsung akan dirasakan oleh industri yang kegiatannya terdampak oleh penurunan konsumsi atau permintaan jasa. “Misalnya industri makanan dan minuman akan terdampak karena permintaan dari kantor, restoran, rumah-rumah tangga akan menurun. Ini harus diantisipasi,” ujar Tauhid.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Meski demikian, Tauhid melihat ada juga sektor-sektor ekonomi yang akan kembali moncer di tengah peningkatan kasus Covid-19. Industri yang berhubungan dengan fasilitas kesehatan, farmasi, hingga alat-alat kesehatan akan kembali mengalami pertumbuhan signifikan. Begitu juga dengan sektor telekomunikasi yang akan tumbuh akibat naiknya permintaan kebutuhan terhadap akses digital.

“Dulu telekomunikasi (pertumbuhannya) sempat di atas 10 persen, lalu normal. Sekarang kalau orang work from home lagi, orang sekolah dari rumah, kebutuhan digital akan meningkat,” ucap Tauhid.

Melihat pelbagai kemungkinan dampak ini, Tauhid memperkirakan pertumbuhan ekonomi sedikit terganggu pada kuartal I. Menurut dia, pertumbuhan tidak akan mencapai target pemerintah di kisaran 5,2 persen.

Meski demikian, efek domino dari eskalasi penyebaran varian Omicron tetap tergantung pada respons pemerintah. Tauhid melihat, pemerintah untuk saat ini relatif lambat menaikkan status level PPKM.

Baca: Bitcoin Menguat Lebih dari 11 Persen, Kini Harganya Rp 597,3 Jutaan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

3 jam lalu

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

Proyek pembangunan bandara AH Nasution ini mulai dibangun pada 2020 dengan anggaran sebesar Rp 434,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

17 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

22 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

1 hari lalu

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

4 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

5 hari lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

6 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya