Mendag Sebut Kebijakan RI yang Bikin Harga CPO Dunia Melambung, Apa Itu?

Senin, 31 Januari 2022 18:16 WIB

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan , Jakarta, Senin, 31 Januari 2022. Rapat tersebut membahas stabilisasi harga minyak goreng dan komoditas lainnya. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan atau Mendag Muhammad Lutfi mengatakan penyebab tingginya harga minyak sawit mentah atau CPO di pasar global adalah Indonesia melalui kebijakan B30.

"Pada 2017-2020 itu, harga minyak goreng atau CPO itu flat. Jadi flat. Yang kejadian adalah, masalah dari harga CPO itu yang membuat tinggi itu siapa? Yang membuat harga CPO itu adalah Indonesia sebagai penghasil terbesar di dunia," ujar Lutfi dalam rapat bersama Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat, Senin, 31 Januari 2022.

Lutfi mengatakan program biodiesel 30 persen atau B30 terbukti membuat harga CPO meloncat. Ia pun melihat kebijakan itu sebenarnya sangat menguntungkan Indonesia.

"Bukan saya tidak mau menentukan timing dari masalah harga minyak goreng. Tapi harga di luar itu tinggi sekali. Jadi harga CPO kita ekspor tahun 2021 itu US$ 32,83 miliar. Secara agregat ekonomi, ini bagus sekali," tutur Lutfi.

Karena itu, Lutfi mengatakan pemerintah pelan-pelan dalam mengambil kebijakan. Misalnya, dengan melihat apakah industri berkomitmen untuk memproduksi 11 juta liter minyak goreng murah. Namun ternyata, dari jumlah yang diharapkan, hanya 5 juta yang mengerjakan.

Advertising
Advertising

"Ternyata gitu ya, tak naikin kemasan sederhana mesti Rp 14 ribu. Itu yang datang mestinya 12 juta, yang dateng cuma 300 ribu. Oh gitu, kita naikin lagi. Ini sandbox. Kita atur karena masalah ini yang buat kita juga dan untuk keuntungan kita juga," kata Lutfi.

<!--more-->

Pada akhirnya, kata Lutfi, pemerintah pun mengambil kebijakan dari hulu sampai ke hilir untuk menyelesaikan persoalan minyak goreng tersebut. Hal tersebut dilakukan untuk memaksa turun harga yang melambung di dalam negeri.

Karena itu, belakangan pemerintah menerapkan kebijakan kebijakan Domestic Market Obligation. Dengan kebijakan tersebut, eksportir yang akan mengekspor wajib memasok minyak goreng ke dalam negeri sebesar 20 persen dari volume ekspor mereka masing–masing.

Seiring dengan penerapan kebijakan DMO, pemerintah juga menerapkan kebijakan DPO sebesar Rp 9.300 per kilogram untuk CPO dan Rp 10.300 per liter untuk olein.

"Artinya kebutuhan dalam negeri 5,6 juta kilo liter. Jadi sebenarnya 10 persen dari hasil CPO kita, nothing," ucap Lutfi. Pemerintah juga memastikan tidak akan memberi izin ekspor CPO ke pengusaha jika kewajiban memasok ke pasar dalam negeri tak dipenuhi.

"Ini kami kasih kesempatan industri meregulasi sedemikian rupa, karena mereka tidak kerjakan, jadi saya kerjakan," kata Lutfi lebih jauh soal kebijakan terkait CPO yang harus ditaati oleh kalangan industri.

Baca: Ditanya DPR Soal Trading Binary Option, Mendag: Itu Ponzi, Kriminal

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

13 jam lalu

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Naik, Harga Biodiesel per Mei 2024 jadi Rp 12.453 per Liter

17 jam lalu

Naik, Harga Biodiesel per Mei 2024 jadi Rp 12.453 per Liter

Kementerian ESDM menetapkan harga indeks pasar bahan bakar nabati atau HIP BBN biodiesel per Mei 2024 sebesar Rp 12.453 per liter.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

1 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

1 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

5 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

6 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

10 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

10 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

10 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya