Akan Dibahas di Forum G20, Tapering The Fed Diperkirakan Berdampak hingga 2023
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Martha Warta Silaban
Sabtu, 29 Januari 2022 17:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional Wempi Saputra mengatakan kebijakan tapering di Amerika Serikat akan menjadi isu yang dibahas dalam pertemuan G20 tahun ini.
Pasalnya, isu tersebut akan mempengaruhi kebijakan di negara-negara lain, khususnya negara berkembang. "Isu tapering itu paling fundamental. Karena ini mewarnai setahun ini, bahkan 2023," ujar Wempi dalam perbincangan dengan awak media, Jumat, 28 Januari 2022.
Wempi melihat ada tiga poin ketidakpastian global yang berkaitan dengan kebijakan tapering The Fed. Hal tersebut antara lain suku bunga, nilai tukar, dan inflasi.
Ia mengatakan inflasi di berbagai negara belakangan telah melambung antara lain Amerika Serikat 7 persen, Brasil 10 persen, Inggris 5 persen.
Adapun Cina masih 3 persen dengan suku bunga masih di 1,9 persen sehingga memiliki bantalan untuk mengantisipasi kenaikan suku bunga Amerika Serikat.
"Pertanyaannya adalah, kira-kira inflasi ini isunya temporer atau isunya jangka panjang? Kalau isu temporer, kita sudah siap. Bu Menkeu mengalami kondensi kebijakan KSSK dibahas, bantalan-bantalannya disiapkan," ujar Wempi.<!--more-->
Namun, kalau isu tersebut struktural, maka Indonesia juga harus bersiap-siap. Pasalnya, ia melihat upaya menurunkan inflasi AS dari 7 persen menuju 2 persen belum tentu bisa dalam satu tahun.
"Menurunkan 7 persen menjadi 2 persen bisa enggak dalam 1 tahun? Itu temporer. Tapi kalau enggak bisa, itu jadi suatu risiko," tuturnya.
Risiko itu harus dihitung. Karena itu, kata Wempi, dalam forum G20, Indonesia akan berkomunikasi dengan Amerika Serikat agar mengomunikasikan mengenai rencana taperingnya. Pasalnya, negara-negara berkembang harus bersiap lantaran modal-modal akan mengalir ke negeri Abang Sam.
"Intinya dalam forum G20 kita colek-colek US, guys kalau mau balapan jangan dulu-duluan. Tolong kasih tahu kalau mau maju, kita supaya bisa siap-siap, UK sama, Cina juga sama, Jerman kita kasih tahu, silakan mau menaikkan ini segala macam, mau tapering, mengurangi asetnya, sehingga mereka menarik semua (modal) ke US," ujar Wempi.
Musababnya, jika negara berkembang dan Indonesia tidak siap mengenai hal tersebut dan arus modal keluar terjadi, maka akan terjadi depresiasi yang dalam pada mata uang negara-negara.
"Ini forum komunikasi kita sampaikan di forum G20, well comunicated withdrawal policy, jadi policy untuk mengurangi stimulus di perekonomian yang dikomunikasikan kepada semua anggota," ujar dia.
Baca Juga: Sri Mulyani Jelaskan Indikator Negara Terdampak Tapering AS, Daya Tahan RI?
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.