Minarak Group Kaji Temuan Logam Tanah Jarang Lumpur Lapindo

Minggu, 23 Januari 2022 10:28 WIB

Endapan lumpur Lapindo mengering di kolam penampungan di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu, 29 Mei 2021. ANTARA/Umarul Faruq

TEMPO.CO, Jakarta - Minarak Group ikut merespons temuan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terkait potensi logam tanah jarang atau Rare Earth Element di lokasi lumpur Lapindo, Sidoarjo, Jawa Timur. Perusahaan menerima dengan positif dan terbuka atas temuan dari ESDM ini.

"Sejauh ini pihak kami masih melakukan kajian di internal dimana kami melibatkan beberapa ahlinya," kata Sekretaris Perusahaan Minarak Group, Ananda Arthaneli, saat dihubungi, Sabtu, 22 Januari 2022.

Namun, Ananda belum merinci tindak lanjut yang akan dilakukan perusahaan bila nanti benar ditemukan material ini di lokasi tersebut. "Jika sudah ada hasil yang pasti akan kami beritahukan," kata dia.

Sebelumnya, temuan terkait potensi ini diungkap oleh Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Eko Budi Lelono. Eko mengatakan pihaknya telah melakukan kajian yang lebih rinci dan sistematis mengenai potensi logam tanah jarang di lumpur Lapindo, Sidoarjo.

Kajian itu melanjutkan temuan pada survei umum pada tahun 2020. "Hasilnya masih dalam proses karena ini baru selesai akhir 2021. Jadi kalau sudah selesai menyeluruh akan kami sampaikan," ujar Eko dalam konferensi pers, Jumat, 21 Januari 2022.

Eko mengatakan kajian kali ini dilakukan dengan menggandeng institusi lain, sehingga perlu waktu untuk mengintegrasikan hasil temuannya. Dari sana, akan diketahui berapa besar potensi logam tanah jarang di Sidoarjo.

Logam tanah jarang merupakan salah satu mineral yang menjadi perhatian lantaran dibutuhkan dalam pengembangan kendaraan listrik.

Eko mengatakan pada 2020, Badan Geologi melakukan penyelidikan di sana. Secara umum, ada indikasi keberadaan logam tanah jarang di lokasi tersebut.

Selain logam tanah jarang, ia menyebut ada potensi dari logam lain, termasuk logam vritical raw materials. "Jumlahnya lebih besar dari logam tanah jarang di Lapindo,

Karena itu, tahun lalu Badan Geologi melakukan kajian bekerja sama dengan Ditjen Minerba serta Pusat Teknologi Mineral di Balitbang ESDM terkait potensi logam tanah jarang tersebut.

Sebelumnya, berdasarkan data Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi (PSDMBP) Badan Geologi Kementerian ESDM, telah diidentifikasi sebanyak 28 lokasi yang memiliki potensi logam tanah jarang, termasuk lumpur Lapindo Sidoarjo.

Secara rinci, potensi tersebut tersebar di 16 lokasi di Sumatera, tujuh lokasi di Kalimantan, tiga lokasi di Sulawesi dan dua lokasi di Jawa.

<!--more-->

Adapun insiden semburan lumpur Lapindo terjadi pada 2006. Tapi sejak 2018, pemerintah diketahui secara resmi telah memperpanjang pengelolaan Wilayah Kerja Brantas selama 20 tahun mulai 23 April 2020 kepada Lapindo Brantas Inc., PT Prakarsa Brantas dan PT Minarak Brantas Gas, di mana Lapindo Brantas Inc. sebagai operator.

Pemerintah mengklaim belajar dari pengalaman terjadinya semburan lumpur tahun 2006 lalu, sebelum memberikan persetujuan. Sehingga, pemerintah memeriksa secara mendalam proposal yang diajukan Kontraktor Kontak Kerja Sama atau KKKS tersebut.

"Berdasarkan pengalaman Lapindo itu, kami dari Ditjen Migas dan SKK Migas, setiap proposal-nya Lapindo yang disampaikan, kita periksa betul. Kita koordinasi juga dengan pemerintah daerah agar kejadian ini tidak terulang dan alhamdulillah sudah melakukan kegiatan (migas)," kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi saat itu, Djoko Siswanto.

Pengelolaan WK Brantas oleh PT Lapindo Brantas, dinilai pemerintah telah berjalan dengan baik. Meski demikian, pemerintah meminta sebagai agar Lapindo serta KKKS lainnya harus tetap melakukan kegiatannya secara aman.

Perpanjangan pengelolaan WK Brantas oleh Lapindo juga disebut mendapat dukungan dari pemerintah daerah serta masyarakat sekitar. "Nggak (ditolak masyarakat). Kalau nggak (diterima), kita nggak approve-lah. Kan kita minta approve pemerintah daerah sana juga," kata Djoko.

Alasan lain pemerintah menyerahkan kembali pengelolaan WK Brantas ke Lapindo karena tidak ada perusahaan lain yang mengajukan permintaan untuk mengelolanya karena pernah terjadi semburan lumpur. "Kami kasih ke Lapindo, (karena) yang lain nggak mengajukan (permohonan pengelolaan). Takut blow out lagi," kata Djoko.

Selain itu, Djoko juga menyebut pengembangan WK Brantas juga bermanfaat bagi penerimaan negara serta proyek jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga (jargas).

Presdir Lapindo Brantas Faruq Adi Nugroho mengucapkan terima kasih kepada pemerintah serta dukungan masyarakat Jawa Timur atas persetujuan perpanjangan WK Brantas. Diharapkan ke depan, produksi WK Brantas dapat memberikan kontribusi lebih besar kepada masyarakat, pemerintah daerah serta industri migas nasional.

Saat itu, perusahaan mencatat produksi WK tersebut rata-rata mencapai 20-25 MMSCFD dan diharapkan pada akhir tahun mencapai 30-35 MMSCFD. Rencananya pada tahun 2022-2023, produksi mencapai 100 MMSCFD dan 150 MMSCFD ditargetkan dapat tercapai pada 2025.

Untuk perpanjangan kontrak ini, Lapindo Brantas menyerahkan bonus tanda tangan (signature bonus) sebesar US$ 1 juta atau setara Rp 13,4 miliar. Sedangkan perkiraan total nilai investasi dari pelaksanaan komitmen kerja pasti lima tahun pertama adalah sebesar US$ 115,5 juta. Komitmen ini terdiri dari seismic 3D sepanjang 600 km2, seismic 2D sepanjang 200 km dan pengeboran 4 sumur.

Baca: Harga Bitcoin Rp 509 Jutaan, Merosot Lebih dari 49 Persen dari Rekor Tertinggi

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Gempa M 6,5 di Garut, Begini Penjelasan Lengkap Badan Geologi ESDM

3 hari lalu

Gempa M 6,5 di Garut, Begini Penjelasan Lengkap Badan Geologi ESDM

Badan Geologi ESDM membeberkan analisis tentang gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo pada Sabtu malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Setelah Harvey Moeis, Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Kasus Korupsi Timah Termasuk Pejabat Pemerintahan Bangka Belitung

5 hari lalu

Setelah Harvey Moeis, Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Kasus Korupsi Timah Termasuk Pejabat Pemerintahan Bangka Belitung

Usai Harvey Moeis, Kejagung kembali menetapkan lima tersangka kasus tindak pidana korupsi PT Timah Tbk tahun 2015 sampai 2022.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Subsidi Biaya Konversi Sepeda Motor Listrik Rp10 Juta, Ini Caranya

7 hari lalu

Pemerintah Subsidi Biaya Konversi Sepeda Motor Listrik Rp10 Juta, Ini Caranya

Pemerintah memberikan insentif Rp10 juta kepada pemilik sepeda motor berbahan bakar bensin yang mengkonversi mesinnya menjadi motor listrik.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Memanas, ESDM Yakin Cadangan BBM RI Aman

13 hari lalu

Konflik Iran-Israel Memanas, ESDM Yakin Cadangan BBM RI Aman

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut cadangan bahan bakar minyak (BBM) nasional tidak terdampak konflik Iran dan Israel

Baca Selengkapnya

Pemerintah Tahan Kenaikan Harga BBM di Tengah Konflik Timur Tengah

15 hari lalu

Pemerintah Tahan Kenaikan Harga BBM di Tengah Konflik Timur Tengah

Menteri ESDM Arifin Tasrif menegaskan pemerintah masih menahan kenaikan harga bahan bakar minyak atau BBM di tengah eskalasi konflik di Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Kementerian ESDM Pastikan Stok BBM Aman di Tengah Konflik Iran-Israel

15 hari lalu

Kementerian ESDM Pastikan Stok BBM Aman di Tengah Konflik Iran-Israel

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) aman di tengah konflik Iran dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Prilly Latuconsina Soal Gunakan Gas 3 Kg, Pembelian Gas Melon Harus dengan KTP

20 hari lalu

Prilly Latuconsina Soal Gunakan Gas 3 Kg, Pembelian Gas Melon Harus dengan KTP

Prilly Latuconsina menggunakan gas 3 kg disorot warganet. Untuk dapatkan gas melon itu harus disertai KTP.

Baca Selengkapnya

Viral Prilly Latuconsina Masak Gunakan Gas 3 Kg, Siapa yang Berhak Pakai Tabung Gas Melon?

20 hari lalu

Viral Prilly Latuconsina Masak Gunakan Gas 3 Kg, Siapa yang Berhak Pakai Tabung Gas Melon?

Prilly Latuconsina menggunakan gas 3 kg. Lantas, siapa yang berhak menggunakan dan mendaftarkan menjadi pemilik gas melon?

Baca Selengkapnya

Bahlil Sebut Perpanjangan Izin Usaha Vale Rampung Secepatnya

23 hari lalu

Bahlil Sebut Perpanjangan Izin Usaha Vale Rampung Secepatnya

Bahlil Lahadalia mengatakan perpanjangan izin usaha tambang PT Vale Indonesia Tbk (INCO) tengah berproses.

Baca Selengkapnya

KPK Jebloskan 10 Terpidana Korupsi Tukin di Kementerian ESDM ke Lapas Sukamiskin

26 hari lalu

KPK Jebloskan 10 Terpidana Korupsi Tukin di Kementerian ESDM ke Lapas Sukamiskin

Jaksa KPK mengeksekusi 10 terpidana korupsi tukin di Kementerian ESDM ke Lapas Sukamiskin untuk menjalani masa tahanan

Baca Selengkapnya