Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati usai menggelar konferensi pers di Kementerian Keuangan Jakarta, Jumat, 31 Desember 2021. Tempo/Hendartyo Hanggi
TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pemerintah mewaspadai Covid-19 varian Omicron yang membuat kasus positif Covid-19 di India melonjak.
Lonjakan kasus di India perlu diwaspadai karena gelombang kasus Covid-19 di Indonesia mirip dengan India, hanya saja setiap kenaikan, misalnya saat penyebaran varian Delta, India mengalami lonjakan kasus lebih dahulu.
"Saat varian Delta menyebar, kasus Covid-19 di India mulai naik pada Februari dan berakhir pada Juli 2021, jadi cukup lama. Dan peak kasus hariannya sangat tinggi di 250 ribu kasus per satu juta penduduk," kata Sri Mulyani dalam Rapat Kerja Bersama Komisi XI DPR RI di Jakarta, Rabu, 19 Januari 2022.
Sementara itu Indonesia mulai mengalami kenaikan kasus Covid-19 karena penyebaran varian Delta pada akhir Juni dan berlangsung sampai September 2021. Pada saat itu jumlah kasus Covid-19 harian Indonesia mencapai 150 sampai 200 per satu juta penduduk.
"Sekarang kita lihat India mulai merambat naik lagi karena Omicron, Indonesia relatif lebih flat. Kita berharap kita akan jaga terus dan ini Bapak Presiden beri perhatian ekstra terhadap perkembangannya," imbuh Sri Mulyani.
Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi
2 hari lalu
Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.