Bitcoin, Ethereum dan Aset Kripto Melemah, Analis: Pasar Masih Wait and See
Reporter
Mutia Yuantisya
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Selasa, 18 Januari 2022 16:26 WIB
TEMPO.CO, Jakarta – Ethereum di platform Litedex Protocol melemah di harga U$ 3.185.62 atau turun 2,63 persen dengan volume transaksi sebesar U$ 11,95 miliar dan kapitalisasi pasar U$ 380,22 miliar.
Pelemahan terjadi pada perdagangan Selasa sore, 18 Januari 2022, pukul 15:00 WIB.
"Untuk perdagangan besok, Rabu, 19 Januar 2022, Etherium kemungkinan dibuka fluktuatif. Namun, melemah di kisaran U$ 3.190.50 hingga U$ 3.290.70," kata Ibrahim Assuaibi, Direktur PT. TRFX Garuda Berjangka, Selasa 18 Januari 2022.
Bitcoin, Ethereum, dan Kripto berkapitalisasi pasar utama, serta lainnya jatuh dalam perdagangan hari ini, karena para pedagang terus memantau pasar (wait and see).
Ibrahim mengatakan bahwa rencana pengetatan Federal Reserve sebagian besar diperhitungkan pasar, sehingga akhir-akhir ini aset Kripto terus tertekan.
Dengan kenaikan suku bunga The Fed 3,7 untuk 2022 dan 2,3 untuk 2023, pelaku pasar tampaknya menyimpulkan bahwa risiko terhadap penetapan harga kebijakan saat ini lebih seimbang.
<!--more-->
Pasalnya, The Fed yang bertemu pada 25-26 Januari, diperkirakan belum akan menaikkan suku bunga.
Menurut Public Relation Manager Litedex Protocol David Saragih, posisi net long Kripto spekulan atau taruhan bahwa aset Kripto akan turun dalam kurun waktu pekan ini, tetapi mereka (pelaku pasar) tetap dekat dengan harga tertinggi atau All Time High (ATH) baru-baru ini.
“Ini menunjukkan investor tertarik untuk menahan Kripto di tengah retorika hawkish dari The Fed di beberapa bulan terakhir," kata David Saragih dalam keterangan tertulis, Selasa, 18 Januari 2022.
Dia mengatakan bahwa aksi jual Kripto di pasar spot minggu lalu menunjukkan posisi beli telah menjadi ramai.
Pekan lalu, Indeks Harga Konsumen (IHK) AS pada Desember 2021 menunjukkan lonjakan tujuh persen secara tahunan, angka tertinggi dalam empat dekade.
Sementara Indeks Harga Produsen (IHP) AS pada Desember 2021 yang dirilis pada esok harinya mencerminkan kenaikan 9,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Namun, hasil tersebut lebih baik daripada yang dikhawatirkan beberapa investor.
Selain itu, salah satu dampaknya ke pasar modal adalah kebijakan tersebut akan memukul aset spekulatif seperti saham dan mungkin juga kripto. Sebab, investor memilih investasi yang lebih aman seperti obligasi pemerintah AS.
Dikutip dari coinmarketcap.com, kripto dengan kapitalisasi terbesar kesembilan itu melemah 9,16 persen. Namun, masih menguat 11,54 persen dalam sepekan.
MUTIA YUANTISYA | ALI HIDAYAT
BACA: Ethereum hingga Bitcoin Melemah, Dampak Sentimen Kebijakan The Fed