Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati usai menggelar konferensi pers di Kementerian Keuangan Jakarta, Jumat, 31 Desember 2021. Tempo/Hendartyo Hanggi
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan Kementerian Keuangan melalui Bea Cukai berupaya mempercepat proses impor vaksin ke Indonesia dengan pemberian insentif fiskal.
"Selama 2021, sebanyak 465,07 juta dosis vaksin telah masuk ke Indonesia dengan nilai impor sebesar Rp 44,08 T dan mendapat insentif fiskal sebesar Rp 8,33 T," tulis Sri Mulyani dalam akun resmi Instagramnya, Rabu, 12 Januari 2022.
Vaksinasi booster mulai disuntikkan pada Rabu. Presiden Joko Widodo atau Jokowi memutuskan vaksin booster untuk seluruh masyarakat diberikan secara gratis.
Menurut Sri Mulyani, vaksin menjadi salah satu syarat penting untuk melawan Covid-19 agar Indonesia bisa menjaga momentum pemulihan ekonomi.
Selain insentif fiskal, Bea Cukai menerapkan kebijakan rush handling untuk mempercepat proses impor vaksin. Rush handling adalah pelayanan kepabeanan yang diberikan atas barang impor tertentu yang karena karakteristiknya memerlukan pelayanan segera untuk dikeluarkan dari kawasan pabean.
Insentif fiskal juga diberikan bagi impor alat kesehatan serta tambahan Kawasan Berikat dan fasilitas KITE sebesar Rp 10,12 triliun. Anggaran tersebut masuk dalam program PEN 2021 untuk kesehatan.
Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah
2 hari lalu
Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah
Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.