Larangan Ekspor Dicabut, Harga Batu Bara Langsung Anjlok dari USD 200 per Ton?
Reporter
Bisnis.com
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Rabu, 12 Januari 2022 15:22 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Usai pemerintah Indonesia kembali membuka keran ekspor batu bara, harga komoditas itu di pasar global terpantau masih terus menanjak. Terakhir, harga batu bara naik menyentuh level US$ 197,10 per metrik ton.
Pada hari Selasa, 11 Januari 2022, Bursa ICE Newcastle mencatatkan harga perdagangan batu bara untuk kontrak Januari hampir mencapai level US$ 200 per metrik ton yakni US$ 197,10 per metrik ton. Harga komoditas tersebut melonjak 0,6 poin dibandingkan perdagangan sebelumnya.
Namun begitu, harga batu bara untuk kontrak Februari turun 1,9 poin menjadi US$ 160 per metrik ton. Harga kontrak Maret juga terkoreksi hingga 3,25 poin pada level US$ 153,35 per metrik ton.
Pemerintah telah memastikan ekspor batu bara mulai dibuka bertahap per hari ini, Rabu 12 Januari 2022. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa pasokan batu bara untuk pembangkit listrik dalam negeri mencapai 15 hari operasi menuju 25 hari operasi.
“Sudah ada beberapa belas kapal yang sudah diisi batu bara telah diverifikasi malam ini, besok akan dilepas. Kapan mau dibuka ekspor secara bertahap kita lihat Rabu,” katanya kepada wartawan di Jakarta, Senin malam, 10 Januari 2022.
Sebelumnya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengumumkan bahwa ekspor batu bara akan diterapkan 1 - 31 Januari 2022. Langkah ini diambil seiring dengan menipisnya pasokan batu bara pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) milik PT PLN (Persero) dan milik independent power producer (IPP).
<!--more-->
Kementerian ESDM menilai menipisnya stok batu bara ini berdampak pada sekitar 20 PLTU dengan kapasitas daya 10.000 MW. Angka ini setara dengan potensi gangguan bagi 10 juta lebih pelanggan PLN.
Kalangan pengusaha sontak bereaksi merespons kebijakan pemerintah itu. Pasalnya, tak sedikit dari mereka yang patuh dengan aturan wajib pasok batu bara ke dalam negeri atau DMO tapi akhirnya juga harus terkena larangan ekspor. Kebijakan itu juga dinilai bakal jadi buah simalakama atas iklim investasi di Indonesia.
Adapun laman Tradingeconomics mencatat harga batu bara meningkat sekitar US$ 27,4 per metrik ton atau melonjak 16,16 persen sejak awal 2022. Peningkatan ini tercatat berdasarkan perdagangan pada contract for difference (CFD) yang mengikuti harga patokan untuk komoditas ini.
Sejumlah kalangan memproyeksikan pembukaan keran ekspor batu bara dari Indonesia ini menjadi sinyal pelemahan harga komoditas tersebut pada bulan-bulan mendatang.
BISNIS
Baca: Bank Dunia Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global jadi 4,1 Persen Tahun Ini
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.