Bos PLN Terpapar Covid-19, War Room Kosong Saat Sidak 2 Menteri
Reporter
Fajar Pebrianto
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Rabu, 5 Januari 2022 11:13 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN Darmawan Prasodjo dan satu direktur perusahaan terpapar Covid-19. PLN mengumumkan kalau keduanya dinyatakaan positif di tengah pengamanan pasokan batu bara ke perusahaan selama satu bulan terakhir.
Kegiatan itu dilakukan di Pusat Pengelola Informasi dan Solusi atau War Room yang ada di kantor pusat PLN, Jakarta Pusat, dan melibatkan direksi dan 50 orang lebih. Walhasil, seluruh anggota krisis energi primer atau yang terlibat dalam kegiatan ini mendapatkan skrining dan terpaksa diisolasi.
"Sehingga monitoring pasokan batu bara dan koordinasi dilakukan secara online.," kata Executive Vice President Komunikasi Korporat dan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan PLN, Agung Murdifi, dalam keterangan tertulis, Selasa, 4 Januari 2021.
Ternyata Selasa kemarin, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif dan Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir melakukan sidak ke ruangan tersebut. Sampai di lokasi, keduanya mendapatkan War Room tersebut kosong.
Agung pun menjelaskan kalau ruangan memang sengaja dikosongkan untuk dilakukan sterilisasi untuk mencegah penyebaran Covid-19. Tapi ia memastikan, sistem War Room energi primer yang sudah diluncurkan sejak 2 tahun lalu itu, dapat melakukan monitoring realtime fisik maupun online dengan efektifitas yang sama.
<!--more-->
Di sisi lain, status positif Covid-19 ini terjadi saat PLN tengah kekurangan pasokan batu bara sehingga pemerintah resmi menutup keran ekspor komoditas tersebut selama satu bulan, 1 sampai 31 Januari 2021. PLN kini sedang berupaya menambah pasokan batu bara untuk pembangkit mereka demi menghindari pemadaman listrik puluhan juta pelanggan.
Sementara itu, Darmawan yang sudah dinyatakan positif Covid-19, memastikan perusahaan tetap menjaga pasokan listrik nasional. Sebagai bagian dari mitigasi, kata dia, PLN juga telah memiliki sistem monitoring digital yang canggih berupa Aplikasi Batu Bara Online.
Sehingga monitoring pasokan batu bara bisa dilakukan secara fisik maupun online. Sesuai protokol Covid-19, Direksi dan Manajemen PLN melakukan monitoring dan koordinasi secara intensif melalui online selama 24 jam. "Serta koordinasi rutin pada pagi hari sejak pukul 05.30 hingga pukul 24.00 WIB," kata dia.
Darmawan juga memastikan tidak ada pemadaman listrik sejauh ini akibat kekurangan pasokan tersebut. Per 4 Januari tersebut, ia menyebut pasokan batu bara untuk pembangkit PLN telah bertambah sebesar 7,5 juta ton. Volume pasokan ini, kata dia, akan terus bertambah hingga mencapai minimal 20 hari operasi.
Baca: Program Diskon Listrik 2022 Diputuskan 1-2 Minggu ke Depan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.