Indonesia Sebaiknya Berdamai Soal Blok Natuna

Reporter

Editor

Sabtu, 10 Januari 2009 16:50 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Pemerintah bisa mengupayakan win-win solution atau jalan damai dalam penyelesaian masalah kepemilikan blok gas Natuna Blok D Alpha, Kepulauan Riau.

"Pemerintah mendorong PT Pertamina (Persero) untuk melakukan negosiasi 'b-to-b' atau business to business (secara bisnis) dengan ExxonMobil untuk menggarap blok itu secara bersama," ujar analis perminyakan, Kurtubi, Sabtu (10/1), ketika dihubungi Tempo.

Seperti diberitakan sebelumnya, ExxonMobil mengatakan masih memiliki kontrak kerja sama Natuna meskipun Pemerintah Indonesia telah menterminasinya dua tahun lalu dan menyerahkan hak pengelolaan kepada PT Pertamina (Persero).

Menurut Kurtubi, langkah win-win solution ini jauh lebih efektif daripada kedua belah pihak saling memaksakan kehendaknya. "Kalau ExxonMobil tidak terima, dia bisa membawa masalah ini ke pengadilan arbitrase. Prosesnya akan panjang dan calon mitra kerja sama Pertamina pun menjadi ragu untuk membelanjakan investasinya di Natuna," katanya.

Selain mengurangi resiko pengaduan ke pengadilan arbitrase, upaya damai ini juga berdampak positif bagi percepatan eksplorasi dan eksploitasi gas Natuna. Karena saat ini ExxonMobil sudah menguasi data dan teknologi blok gas Natuna yang memiliki kandungan karbondioksida lebih dari 70 persen.

Selama 30 tahun ExxonMobil tidak kunjung mengembangkan blok gas Natuna. Dalam analisisnya, penelantaran ini terjadi karena perusahaan minyak dan gas asal Amerika Serikat itu, dalam waktu yang bersamaan mendahulukan pengembangan LNG (gas alam cair) di Qatar. "Kalau dua-duanya dikembangkan, nanti mereka berebut pasar yang sama," ucap dia.

Kurtubi melihat ada hikmah positif dari tertundanya pengembangan Natuna. Karena kontrak bagi hasil yang disepakati sejak 1994 hingga 2005 sangat merugikan Indonesia. ExxonMobil dalam kontrak itu memperoleh 100 persen keuntungan di luar pajak.

"Sebaiknya jangan memperpanjang masalah. Berpikir pragmatis saja," tutur Kurtubi. Dengan terlaksananya proyek ini, ia menjelaskan, akan menambah pemasukan negara dan menciptakan lapangan pekerjaan.

SORTA TOBING

Berita terkait

SKK Migas: Tiga Proyek Hulu Migasi di Blok Natuna Beroperasi

2 Desember 2019

SKK Migas: Tiga Proyek Hulu Migasi di Blok Natuna Beroperasi

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengapresiasi tambahan produksi gas dari proyek BIGP.

Baca Selengkapnya

Penjelasan ExxonMobil Mundur dari Konsorsium Gas Natuna

19 Juli 2017

Penjelasan ExxonMobil Mundur dari Konsorsium Gas Natuna

Kementerian ESDM menjelaskan alasan ExxonMobil mundur dari konsorsium penggarap lapangan gas di perairan Natuna.

Baca Selengkapnya

Exxon Mundur dari Konsorsium Blok East Natuna

19 Juli 2017

Exxon Mundur dari Konsorsium Blok East Natuna

Selain Exxon, konsorsium perusahaan pengelola Blok East Natura
terdiri dari PT Pertamina (Persero) dan PTT EO (Thailand).

Baca Selengkapnya

Dinilai Tak Ekonomis, ExxonMobil Akan Hengkang dari East Natuna

18 Juli 2017

Dinilai Tak Ekonomis, ExxonMobil Akan Hengkang dari East Natuna

Dari kajian yang diselesaikan pada Juni 2017 itu didapatkan
bahwa proyek pengembangan gas East Natuna tidak layak
investasi.

Baca Selengkapnya

Begini ExxonMobil Buktikan Komitmen Berbisnis di Indonesia

28 April 2017

Begini ExxonMobil Buktikan Komitmen Berbisnis di Indonesia

ExxonMobil Lubricants Indonesia berpartisipasi dalam Indonesia
Truckers Club TalkBiz 2017 sebagai bentuk komitmen perusahaan
di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Biaya Produksi Minyak Blok Cepu US$ 2,4 Per Barel

19 April 2017

Biaya Produksi Minyak Blok Cepu US$ 2,4 Per Barel

Biaya produksi minyak mentah di Blok Cepu dinilai lebih ekonomis.

Baca Selengkapnya

Uji Coba, Produksi Minyak Banyu Urip Exxon 200 Ribu Barel

19 April 2017

Uji Coba, Produksi Minyak Banyu Urip Exxon 200 Ribu Barel

ExxonMobil Cepu limited memastikan hasil uji coba produksi
minyak mentah di lapangan Banyuurip, salah satu kawasan blok
Cepu meningkat.

Baca Selengkapnya

ExxonMobil Tuntaskan Akuisisi InterOil Pekan Ini

21 Februari 2017

ExxonMobil Tuntaskan Akuisisi InterOil Pekan Ini

Pemegang saham InterOil Corporation akhirnya menyetujui rencana penjualan ke ExxonMobil Corporation dengan nilai US$2,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Kapasitas Produksi Blok Cepu Ditargetkan Naik 20 Persen

21 Januari 2017

Kapasitas Produksi Blok Cepu Ditargetkan Naik 20 Persen

Saat ini produksi Blok Ceput mencapai 185 ribu barel per hari.

Baca Selengkapnya

Tanaman Banyak Mati, 4 Tuntutan Warga terhadap ExxonMobil  

18 Agustus 2016

Tanaman Banyak Mati, 4 Tuntutan Warga terhadap ExxonMobil  

ExxonMobil menghargai penyampaian aspirasi dan informasi warga melalui dialog.

Baca Selengkapnya