Calon penumpang pesawat melakukan lapor diri sebelum keberangkatannya di area Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa, 21 September 2021. Pemerintah memperketat pintu masuk internasional ke Indonesia sebagai pencegahan penyebaran varian Mu (B.1.621) masuk ke Indonesia melalui simpul-simpul transportasi yang melayani rute internasional. ANTARA/Fauzan
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I Faik Fahmi mengatakan perseroan telah berkoordinasi dengan KKP Kementerian Kesehatan untuk dapat menyediakan fasilitas S Gene Target Failure (SGTF) sehingga pada pemeriksaan kesehatan di bandara dapat mengidentifikasi varian Covid-19 Omicron.
"Selain fasilitas S Gene, Bandara Juanda juga akan melakukan pengaturan jam operasi bandara dan slot penerbangan untuk mencegah terjadinya penumpukan penumpang," ujarnya, Senin, 3 Januari 2022.
Sebelumnya, PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II juga mengusulkan kepada Kementerian Kesehatan agar fasilitas genome sequencing dapat disediakan di bandara.
Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan hal tersebut dibutuhkan agar impor mutasi Covid-19 bisa dicegah lebih awal di pintu kedatangan via bandara.
Saat ini bandaranya telah menyiapkan prosedur kesehatan dalam mengantisipasi kedatangan ribuan wisatawan dan Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari luar negeri yang melonjak pada Januari 2022. Setiap harinya, tuturnya, ada 3.500-4.000 orang yang datang ke Bandara Soekarno-Hatta baik WNI dan WNA dari luar negeri, termasuk di dalamnya PMI.
Selain itu, untuk mengantisipasi transmisi lokal virus Omicron, Awaluddin lantas mengusulkan kepada Kementerian Kesehatan agar fasilitas genome sequencing dapat disediakan di bandara. Dengan demikian, impor mutasi Covid-19 bisa dicegah lebih awal di pintu kedatangan via bandara.
"Saya menyarankan ke Kemenkes apakah bisa diberi atau tidak fasilitas genome sequencing di bandara. Kan kami punya biosafety lab level dua, jadi langsung ketahuan," ujarnya, Senin.
Dia menyampaikan sejauh ini bandara yang berada di bawah kelola AP II sudah melaksanakan prosedur penerimaan penumpang internasional seperti pelayanan tes RT-PCR on arrival.
Prosedur pendaratan pun dijaga ketat oleh petugas bandara maupun Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP). Jika ada yang terdeteksi positif, maka sampel pengetesan akan dibawa ke laboratorium yang punya fasilitas genome sequencing.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klikhttps://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.