Pakar Energi UGM Setuju jika Premium dan Pertalite Dihapus

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Jumat, 31 Desember 2021 15:10 WIB

Petugas melakukan pengecekan alat pegisian di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) Shell Recharge di SPBU Shell Pluit 1, Jakarta, Senin, 29 Maret 2021. Shell Recharge hadir dengan pelayanan proses pengisian daya fast charging sebesar 50kW dari 0-80% dapat dilakukan dalam waktu sekitar 30 menit. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Studi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM), Deendarlianto, menyambut baik rencana pemerintah untuk menghapus bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium dan Pertalite. Hal itu didasarkan pada pertimbangan dampak terhadap lingkungan.

“Jika mengacu pada perencanaan energi nasional ke depan, rencana pemerintah untuk menghapus Premium dan Pertalite ini saya rasa cukup baik. Selanjutnya perlu sosialisasi dan dukungan dari seluruh komponen masyarakat,” kata dia seperti dikutip Tempo dari laman ugm.ac.id, Kamis, 29 Desember 2021.

Menurut Deendarlianto, dampak terhadap lingkungan menjadi salah satu pertimbangan penting guna mendorong konsumsi bahan bakar dengan nilai oktan yang lebih tinggi. Selain itu, rencana ini juga sejalan dengan upaya pemerintah mengurangi emisi, termasuk pada sektor transportasi.

Proses transisi menuju konsumsi jenis BBM yang lebih ramah lingkungan, kata dia, sesungguhnya sudah dimulai sejak 2015, yakni saat peluncuran Pertalite. Dia menilai usaha transisi itu cukup berhasil dan mampu menyadarkan masyarakat dalam memilih jenis BBM yang baik untuk mesin dan lingkungan.

“Dilihat dari struktur penjualan BBM, pengguna Premium semakin lama semakin berkurang. Masyarakat kelas ekonomi menengah juga telah beralih dari Premium ke Pertalite, dan bahkan pelan-pelan mulai bergeser ke Pertamax,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Deendarlianto memaparkan data konsumsi energi di Indonesia, di mana 39 persen energi masih berbasis minyak dan 64 persen di antaranya digunakan untuk transportasi. Dari jumlah itu, 90 persen konsumsi energi di sektor transportasi diperuntukkan bagi transportasi darat atau jalan raya.

Meski dinilai tepat, dia mengingatkan konsumen utama Premium yang berasal dari kalangan menengah ke bawah perlu untuk diperhatikan. Ia menyayangkan fenomena sebagian masyarakat kalangan menengah yang masih mengonsumsi Premium. Padahal, mereka tidak seharusnya mendapatkan subsidi.

Sejalan dengan proses transisi energi dan demi tercapainya energi yang tepat sasaran, Deendarlianto menyarankan agar pemerintah dalam memberikan subsidi energi mengacu kepada orangnya, bukan atas produk tertentu. Sebab, menurut dia, selama ini metode subsidi bukan atas orangnya atau pemakai, tetapi barangnya.

“Dengan kebijakan penghapusan Premium dan Pertalite, ke depan metode subsidi yang diberikan pemerintah kepada masyarakat dengan kemampuan ekonomi rendah, bisa dilakukan dengan pemberian subsidi ke orangnya,” ujarnya.

Sebelumnya, pemerintah melalui PT Pertamina (Persero) berencana segera menghapus Premium dan Pertalite. Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Soerjaningsih, mengatakan rencana penghapusan Premium dan Pertalite dipicu oleh adanya masalah lingkungan. Keputusan itu sontak menuai pro dan kontra di masyarakat.

HARIS SETYAWAN

Baca juga: Rencana Penghapusan Premium Diragukan, Pengamat: Wacana Sejak 2017

Berita terkait

Pemkot Batam Wajibkan Penggunaan Fuel Card 5.0 untuk Pembelian Pertalite, Apa Itu?

2 hari lalu

Pemkot Batam Wajibkan Penggunaan Fuel Card 5.0 untuk Pembelian Pertalite, Apa Itu?

Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau, memperkenalkan sistem pengendali pembelian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tersebut dengan Fuel Card 5.0

Baca Selengkapnya

Pertamina Bantah Hapus Pertalite, Tapi Beberapa SPBU Sudah Tak Dapat BBM Subsidi

2 hari lalu

Pertamina Bantah Hapus Pertalite, Tapi Beberapa SPBU Sudah Tak Dapat BBM Subsidi

Pertamina Patra Niaga menampik adanya penghapusan Pertalite menjadi Pertamax Green 95 di seluruh SPBU.

Baca Selengkapnya

Upaya Wali Kota Zul Elfian Wujudkan Solok Kota Bersih dan Hijau

4 hari lalu

Upaya Wali Kota Zul Elfian Wujudkan Solok Kota Bersih dan Hijau

Solok berhasil kurangi sampah 10 persen

Baca Selengkapnya

Harga Tiket MotoGP Mandalika Didiskon 50 Persen Selama 26 April hingga 5 Mei 2024

4 hari lalu

Harga Tiket MotoGP Mandalika Didiskon 50 Persen Selama 26 April hingga 5 Mei 2024

Harga tiket ajang MotoGP di Sirkuit Pertamina Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, didiskon 50 persen selama periode early bird.

Baca Selengkapnya

Jadi Duta WWF Ke-10, Berikut Cara Cinta Laura Tingkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Konservasi Air

5 hari lalu

Jadi Duta WWF Ke-10, Berikut Cara Cinta Laura Tingkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Konservasi Air

Cinta Laura menjelaskan strategi untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam upaya konservasi dan manajemen sumber daya air yang berkelanjutan.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

5 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Upaya Pengelolaan dan Pengurangan Sampah di Daerah

6 hari lalu

Upaya Pengelolaan dan Pengurangan Sampah di Daerah

Masalah sampah bisa menjadi bencana jika penanganannya tidak komprehensif dan berkelanjutan.

Baca Selengkapnya

Wacana Pembatasan Pertalite dan LPG 3 Kilogram, Politikus PKS Setuju

8 hari lalu

Wacana Pembatasan Pertalite dan LPG 3 Kilogram, Politikus PKS Setuju

Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat dari fraksi PKS menyatakan setuju dengan pembatasan Pertalite dan LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

11 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Imbas Serangan Iran ke Israel, Pemerintah akan Evaluasi Anggaran Subsidi BBM 2 Bulan ke Depan

15 hari lalu

Imbas Serangan Iran ke Israel, Pemerintah akan Evaluasi Anggaran Subsidi BBM 2 Bulan ke Depan

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal imbas serangan Iran ke Israel terhadap harga minyak dunia. Ia mengatakan pemerintah akan memonitor kondisi selama dua bulan ke depan sebelum membuat keputusan ihwal anggaran subsidi bahan bakar minyak atau BBM.

Baca Selengkapnya