Sepanjang 2021, Jumlah Investor Pasar Modal Naik 92,7 Persen Jadi 7,5 Juta
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Kamis, 30 Desember 2021 13:13 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Inarno Djajadi mengatakan jumlah investor di pasar modal meingkat signifikan pada tahun 2021. Ia mencatat adanya penambahan sekitar 3,6 juta investor di bursa pada tahun ini.
"Sehingga jumlahnya mencapai 7,5 juta investor atau naik 92,7 persen. Dengan kata lain terdapat peningkatan sekitar 8 kali lipat sejak tahun 2016," ujar Inarno dalam konferensi pers, Kamis, 30 Desember 2021.
Di antara investor pasar modal, jumlah investor saham juga sama mengalami peningkatan pesat sebanyak 1,7 juta investor, menjadi 3,4 juta investor. "Ini pencapaian tertinggi juga, meningkat lebih dari 100 persen dalam setahun," ujar Inarno.
Secara khusus, Inarno menuturkan pertumbuhan investor retail saham tahun 2021 ditopang oleh kalangan milenial kelahiran tahun 1981-1996 serta generasi Z kelahiran 1997-2012, atau investor pada rentang usia di bawah 40 dan sama dengan 40 tahun. Jumlah mereka mencapai 2,7 juta investor atau sebesar 88 persen dari total investor retail baru.
Inarno melihat tren positif ini menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2021 investor dan pelaku pasar masih optimistis terhadap outlook perekonomian Indonesia dan pasar modal.
<!--more-->
Meskipun, pada tahun ini Indonesia masih menghadapi ketidakpastian akibat pandemi yang berlangsung sejak tahun lalu, terlebih dengan munculnya varian Omicron.
Hingga 29 Desember 2021, tutur Inarno, IHSG ditutup di level 6.600 dengan kapitalisasi pasar mencapai nilai total Rp 8.277 triliun. Di samping itu, ia bersyukur BEI beserta SRO dengan dukungan OJK dapat mempertahankan operasional perdagangan dengan maksimal tanpa kendala apapun.
Lebih lanjut, ia mengatakan likuiditas perdagangan meningkat signifikan sepanjang 2021. Baik dari sisi nilai tumbuh 45 persen, frekuensi tumbuh 91 persen, dan volume transaksi kita tumbuh 81 persen.
Inarni menyebut rata-rata nilai transaksi sudah sampai Rp 13,4 triliun per hari, diikuti frekuensi transaksi menjadi 1,3 juta transaksi per hari, dan volume transaksi menjadi lebih dari 20,6 miliar saham per hari.
CAESAR AKBAR
BACA: Cerita Lo Kheng Hong Empat Tahun Tak Untung Kala Awal Investasi di Bursa