Cerita Lo Kheng Hong Setop Kerja di Usia 37 Tahun untuk Jadi Full Investor Saham

Reporter

Bisnis.com

Minggu, 26 Desember 2021 14:39 WIB

Lo Kheng Hong. Saham Milenial

TEMPO.CO, Jakarta - Mulai investasi dan menjadi investor lebih dari 30 tahun lalu, Warren Buffet Indonesia, Lo Kheng Hong, mengatakan makin hari makin cinta dengan dunia investasi di pasar modal dan bakal jadi investor seumur hidupnya.

Lo Kheng Hong mengawali investasi di pasar modal saat usianya menginjak 30 tahun. Dia masih bekerja di bank saat mulai menjadi investor saham. Kemudian dia berhenti dari pekerjaannya dan memutuskan menjadi full-time investor pada usia 37 tahun.

“Mengapa saya berhenti, karena saya ingin fokus karena kalau saya bekerja saya harus banyak kepusingan, ada target dari direksi yang harus saya penuhi, saya harus melayani nasabah, makanya saya keluar biar bisa fokus,” ujarnya pada podcast bersama Syailendra Capital, Sabtu, 25 Desember 2021.

Tujuh tahun perjalanan berinvestasi di pasar modal, LKH mengungkap sudah dapat untung cukup banyak dan sudah mendapat uang cukup banyak sehingga memutuskan berhenti bekerja. Sampai saat ini, 30 tahun menjadi investor, Lo Kheng Hong bukan hanya tidak bosan menjadi investor, tapi juga makin hari makin cinta dan makin bergairah.

“Karena menjadi investor saham di BEI begitu nikmat dan mengasyikkan, kita hidup santai saja tapi dapat duitnya banyak sekali. Bahkan kalau ditanya kapan berhenti? Saya akan menjadi investor saham sampai akhir hidup saya, sampai dipanggil oleh yang Kuasa,” katanya.

Salah satu kiat LKH sukses jadi investor individu adalah memegang saham perusahaan besar, yang sudah jelas kinerjanya dan terus bertumbuh.
<!--more-->
“Ketika kita memiliki saham wonderful company, kita tidur saja bisa menghasilkan uang lebih banyak hasilnya daripada orang yang kerja keras. Hanya tidur saja padahal,” ungkapnya.

Dia juga memilih jadi investor saham dan tidak membangun usaha sendiri karena dengan memegang sahamnya LKH seperti sudah punya perusahaan yang besar sekali.

“Sekarang saya punya pabrik ban terbesar di Asia Tenggara, pemegang saham terbesar ketiga di sana. Saya juga nggak usah bisnis, saya jadi pemegang saham terbesar kedua di perusahaan media. Jadi enak, dan itu saya membeli di harga diskon,” ujarnya.

Lo Kheng Hong pun memberi contoh ketika membeli saham Indika Energy, tambang batu bara terbesar ketiga di Indonesia.

“Waktu itu nilai buku per saham Rp 1.600, harga saham Rp110, kan murah, ngapain bangun usaha sendiri, udah dapat perusahaan besar at discount lagi. Jadi saya nggak mau bangun usaha karena ribet-ribet-ribet. Kedua, saya bisa dapat perusahaan yang udah jadi dan belinya at discount, pas Indika oni seperti mobil mercy harga bajaj. Dan itu hanya terjadi dan ada di bursa saham, tidak ada di dunia nyata,” kata Lo Kheng Hong.

BISNIS

Baca juga: Bandara Halim Perdanakusuma Ditutup 1 Januari, Penerbangan Dialihkan ke Mana?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

13 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

14 jam lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

1 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

1 hari lalu

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

Kejaksaan Tinggi Bali menangkap seorang Bendesa Adat karena diduga telah memeras seorang pengusaha untuk rekomendasi izin investasi.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

2 hari lalu

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan groundbreaking keenam di IKN dilakukan akhir Mei atau awal Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

2 hari lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

3 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

3 hari lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

3 hari lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

3 hari lalu

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

Rencana investasi Microsoft itu diumumkan melalui agenda Microsoft Build: AI Day yang digelar di Jakarta.

Baca Selengkapnya