Subsidi Bus Umum Swasta Diperluas, Kemenhub: Angkut 11 Juta Penumpang

Selasa, 21 Desember 2021 19:17 WIB

Ilustrasi mudik dengan bus. ANTARA/Fakhri Hermansyah

TEMPO.CO, Jakarta -Kementerian Perhubungan atau Kemenhub terus memperluas program kerja sama penyediaan bus umum dengan operator swasta lewat skema buy the service atau BTS. Tahun ini, program tersebut sudah mengangkut 11 juta penumpang di berbagai kota di tanah air.

"Load factor (tingkat keterisiannya) cukup bagus," kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Kemenhub, Budi Setyadi, dalam konferensi pers, Selasa, 14 Desember 2021.

Dulunya, Kemenhub hanya memberikan bus umum ke daerah untuk mendorong penggunaan angkutan massal. Tapi dalam beberapa tahun terakhir, programnya diubah menjadi BTS, di mana pemerintah mensubsidi 100 persen biaya operasional kenadaraan.

Lewat program ini, swasta ikut lelang untuk jadi operator bus umum di daerah tertentu. Lalu, pemerintah membeli layanan mereka. Kemenhub menargetkan bantuan pemerintah semacam ini bisa bertahan 2-3 tahun saja, sampai akhirnya swasta tersebut bisa mandiri tanpa subsidi.

Di tahun 2020, Budi menyebut program ini sudah hadir di lima kota besar yaitu Medan, Palembang, Solo, Yogyakarta, dan Denpasar. Lalu 2021 ini, program bakal hadir di Banjarmasin, Makassar, Banyumas, Surabaya, dan Bandung.

Advertising
Advertising

Khusus untuk Bandung dan Surabaya, rencananya menggunakan bus listrik karena menyesuaikan dengan agenda G20 tahun ini. Sementara peluncuran program ini di Banjarmasin, akan berlangsung Rabu, 22 Desember 2021.

Di luar itu, ada juga penerapan program ini di Kota Bogor, yang memang menjadi daerah percontohan. Saat ini, kata Budi, sudah ada empat koridor bus umum yang dijalankan lewat skema BTS ini dengan jumlah penumpang yang sudah diangkut 205 ribu orang.

Meski hadir di banyak kota, Budi menyebut kementerian berupaya menerapkan standar pelayanan yang sama, salah satunya yaitu headway atau waktu tunggu kedatangan antar bus 10 sampai 15 menit saja. "Jadi ini sangat menarik (bagi penumpang)," kata dia.

Baca Juga: Melihat Mewahnya Bus Baru Juragan 99, Kabinnya Rasa Jet Pribadi

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

18 jam lalu

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

Jumlah penumpang Garuda Indonesia Group di kuartal pertama 2024 sebanyak 5,42 juta.

Baca Selengkapnya

Dubai akan Bangun Bandara Terbesar di Dunia, Bisa Tampung 260 Juta Penumpang

23 jam lalu

Dubai akan Bangun Bandara Terbesar di Dunia, Bisa Tampung 260 Juta Penumpang

Bandara Internasional Al Maktoum akan menggantikan Bandara Internasional Dubai yang masih beroperasi saat ini

Baca Selengkapnya

Kompensasi Apa yang Didapat Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Penerbangan Pesawat?

1 hari lalu

Kompensasi Apa yang Didapat Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Penerbangan Pesawat?

Penumpang memiliki hak mendapat kompensasi dari maskapai jika terjadi keterlambatan penerbangan pesawat.

Baca Selengkapnya

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

2 hari lalu

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

Aturan kompensasi diatur dalam Permenhub Nomor PM 63 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang dengan Kereta Api.

Baca Selengkapnya

LRT Jabodebek Layani 3,8 Juta Penumpang pada Triwulan I Tahun Ini

2 hari lalu

LRT Jabodebek Layani 3,8 Juta Penumpang pada Triwulan I Tahun Ini

Light Rail Transit atau LRT Jabodebek mencatat jumlah pengguna selama Triwulan pertama 2024 mencapai 3.841.554 orang.

Baca Selengkapnya

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

2 hari lalu

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja angkat bicara soal pengurangan jumlah bandara internasional di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

3 hari lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

Keberadaan bandara internasional terkadang menjadi kebanggaan tersendiri bagi suatu wilayah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional , InJourney Airports: Sejalan dengan Transformasi

3 hari lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional , InJourney Airports: Sejalan dengan Transformasi

InJourney menilai penyesuaian bandara internasional ini berpengaruh positif terhadap konektivitas udara dan pariwisata Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

3 hari lalu

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Maskapai Garuda Indonesia belum ada rencana menambah perjalanan internasional dari bandara yang lain.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...

3 hari lalu

Kemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...

Bandara yang statusnya diubah dari internasional menjadi domestik masih dimungkinkan untuk kembali berubah.

Baca Selengkapnya