Minta Izin Kawasan Industri Keluar dalam Itungan Jam, Ini Pesan Jokowi ke Luhut

Reporter

Antara

Selasa, 21 Desember 2021 13:11 WIB

Presiden RI Joko Widodo dengan ditemani oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat berkunjung ke Jubail Mangrove Park, di Pulau Al Jubail, Abu Dhabi, Persatuan Emirat Arab (PEA), Rabu 3 November 2021. (Foto/Biro Pers Sekretariat Presiden.)

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta proses perizinan di Kawasan Industrial Park Indonesia (KIPI), Kalimantan Utara, dapat selesai dalam hitungan jam.

"Mengenai izin-izin, jangan tunggu-tunggu pakai hari pakai minggu, tidak ada. (Dalam hitungan) jam keluarkan untuk menunjukkan kita serius terhadap pembangunan kawasan ini," kata Presiden di lokasi KIPI, kabupaten Bulungan Kalimantan Utara, Selasa, 21 Desember 2021.

Ikut hadir dalam acara tersebut antara lain Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, pemilik PT Adaro Energy Tbk Garibaldi Thohir, para pejabat serta para investor yang berasal dari Cina, Uni Emirat Arab, serta dalam negeri.

"Saya tidak mau mendengar lagi izinnya terlambat, izinnya belum selesai, ndak. Saya sudah sampaikan tadi di pesawat ke Menkomarinves tidak ada yang namanya terlambat-terlambat, tidak ada, dikawal betul," kata Presiden.

Presiden menegaskan dengan kecepatan proses perizinan menunjukkan pemerintah serius untuk membangun kawasan industri hijau tersebut.

"Kalau ada hal yang sangat penting yang ingin kita selesaikan dan tidak selesai, sampaikan kepada saya, karena ini betul-betul sebuah lompatan transformasi ekonomi Indonesia dimulai dari sini, sehingga kita bisa mengelola sumber daya ekonomi kita dari hulu sampai ke hilir dan paling penting penciptaan lapangan kerja yang sangat besar," ungkap Jokowi.
<!--more-->
Kawasan industri tersebut juga diharapkan dapat memberikan pendapatan kepada negara baik berupa pajak maupun di luar pajak.

"Sehingga akan memperbaiki neraca berjalan kita dan kalau ada ekspor, (dapat memperbaiki) neraca perdagangan kita yang sudah bertahun-tahun kita tidak bisa selesaikan, tentu saja devisa akan masuk banyak kepada negara kita," kata Jokowi.

Dia juga memuji penggunaan teknologi mutakhir di kawasan industri tersebut.

"Karena yang dihasilkan adalah nantinya ada sodium ion, lithium ion, semi conductor, petrochemical yang semua nanti turunannya jadi tekstil dan produk-produk lainnya akan muncul dari sini, green alumunium, solar panel, industrial silicon. Semuanya akan muncul dari Kalimantan Utara ini," ucap Presiden.

Kawasan industri hijau tersebut menurut Jokowi adalah hasil kerja sama besar antara investor Indonesia serta investor dari Cina dan Uni Emirat Arab.

"Semuanya akan bergabung dan ini kita harapkan jadi kawasan industri hijau terbesar di dunia, bukan Kalimantan Utara, bukan di Indonesia tapi dunia karena menyangkut lahan sampai saat ini 16.400 hektare dan targetnya adalah 30 ribu hektare," ungkap Presiden.

Jokowi pun menyebut dirinya sudah pernah memutari kawasan tersebut pada dua tahun lalu dengan menggunakan pesawat sehingga tahu kondisi dan keadaannya.

"Saya minta kepada Kapolda, Kapolres, Pangdam, Kodim, Gubernur, Bupati untuk mengawal secara detail kawasan ini agar kondusif dan aman sehingga investasi betul-betul segera melakukan percepatan pembangunan di sini. Jangan sampai ada persoalan sekecil apapun," kata dia.
<!--more-->
Kawasan industri di Kalimantan Utara tersebut disebut sebagai kawasan paling luas di dunia dan dimiliki PT Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI) dan PT Kawasan Industri Kalimantan Indonesia (KIKI) dengan target total luas kawasan adalah 30.000 hektare.

Kawasan industri itu akan menggunakan energi baru terbarukan sebagai sumber energi utama, dua di antaranya adalah hydro power dan solar panel. Selain itu, daya listrik juga akan ditopang menggunakan bahan bakar gas.

KIPI menelan investasi sebesar 132 miliar dolar AS atau setara dengan Rp1.848 triliun untuk seluruh tahapan konstruksi dan komersialisasi sampai 8 tahun ke depan. Pendanaan proyek sepenuhnya diberikan oleh swasta tanpa adanya garansi dari pemerintah.

Proyek itu juga ditargetkan selesai konstruksi pada 2024 dan operasi bertahap mulai 2023, 2024, hingga 2029.

Beberapa proyek rencananya dibangun dalam kawasan itu, seperti smelter aluminium, petrokimia, electronic alumine, baja, new energy battery 1, new energy battery 2, industrial silicon, polycrystalline silicon, dan solar panel.

ANTARA

Baca juga: Usai Suspensi 6 Bulan, BEI Ingatkan Potensi Delisting Saham Garuda Indonesia

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

2 jam lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

5 jam lalu

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

Presiden Jokowi menerima kunjungan kerja Chief Executive Officer Microsoft Satya Nadella di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Selasa, 30 April 2024

Baca Selengkapnya

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

6 jam lalu

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

CEO sekaligus Chairman Microsoft Satya Nadella bertemu Jokowi, kemarin. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

7 jam lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Siapa Sosok David Tobing yang Gugat Rocky Gerung?

7 jam lalu

Siapa Sosok David Tobing yang Gugat Rocky Gerung?

Rocky Gerung dinyatakan tidak bersalah dalam gugatan penghinaan presiden yang diajukan David Tobing. Bagaimana kilas baliknya?

Baca Selengkapnya

Media Asing Soroti Tawaran Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora dari Luhut

7 jam lalu

Media Asing Soroti Tawaran Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora dari Luhut

Media asing menyoroti pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Pandjaitan soal tawaran kewarganegaraan ganda

Baca Selengkapnya

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

20 jam lalu

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

Prabowo-Gibran diminta memperhatikan komposisi kalangan profesional dan partai politik dalam menyusun kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

21 jam lalu

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Redistribusi Tanah Rampung Tahun Depan: Presiden Baru Hanya Urus Sedikit

21 jam lalu

Jokowi Sebut Redistribusi Tanah Rampung Tahun Depan: Presiden Baru Hanya Urus Sedikit

Jokowi mengatakan selama 10 tahun dia menjabat sebagai presiden urusan konflik tanah selalu menjadi keluhan utama warga.

Baca Selengkapnya

Warga Desa Temurejo Tagih Sertifikat Tanah ke Jokowi: Mohon Diselesaikan Sebelum Turun Jabatan

22 jam lalu

Warga Desa Temurejo Tagih Sertifikat Tanah ke Jokowi: Mohon Diselesaikan Sebelum Turun Jabatan

Presiden Jokowi ditagih sertifikat tanah oleh warga dalam kunjungan kerja ke Jawa Timur.

Baca Selengkapnya