Garuda Kembali Tunda Bayar Kupon Sukuk Global, Ini Alasannya

Sabtu, 4 Desember 2021 10:01 WIB

Teknisi bersiap-siap melakukan pengecekan pesawat Garuda Indonesia tipe Boeing 737 Max 8 di Garuda Maintenance Facility AeroAsia di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, 13 Maret 2019. REUTERS/Willy Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai penerbangan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. menunda lagi pembayaran kewajiban berkala kupon sukuk global yang jatuh tempo pada Desember 2021. Utang sukuk global itu senilai US$ 500 juta dengan waktu jatuh tempo pada tahun 2023.

Sebelumnya, perseroan sempat menunda pembayaran kupon sukuk sebesar US$14,87 juta yang jatuh tempo 3 Juni 2021.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia Prasetio menjelaskan, penundaan pembayaran dari kupon sukuk ini dilakukan dengan seksama atas keberlangsungan usaha Garuda di tengah situasi pandemi. Keputusan ini juga diambil setelah menimbang dampakya terhadap industri penerbangan yang belum pulih.

“Penundaan pembayaran kupon sukuk pada periode tahun berjalan 2021 ini menjadi langkah terbaik yang dapat ditempuh Garuda saat ini,” ucap Prasetio dalam keterbukaan informasi, Jumat, 3 Desember 2021.

Langkah ini ditempuh guna memastikan keberlangsungan usaha ke depannya dapat terjaga dengan baik, utamanya untuk memastikan komitmen perseroan dalam penyelesaian kewajiban usaha. GIAA saat ini sedang dalam proses dialog konstruktif dengan para pemangku kepentingan untuk melakukan restrukturisasi utang.

Advertising
Advertising

Sementara itu, emiten berkode GIAA ini berharap untuk terus menyediakan layanan yang aman, andal, dan perjalanan udara berkualitas tinggi.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra sebelumnya menjelaskan, bahwa langkah ini menandai percepatan proses restrukturisasi dan pemulihan Garuda. Selanjutnya, Garuda mengajak seluruh lessor dan kreditur untuk meninjau skema restrukturisasi komprehensif sebagai basis pertimbangan proses restrukturisasi yang akan dijalankan.

“Proposal (restrukturisasi utang) menguraikan rencana jangka panjang bisnis Garuda serta sejumlah penawaran dalam pengelolaan kewajiban bisnis kami dengan para lessor, kreditur, dan para pemasok utama,” kata Irfan pada pertengahan November lalu.

<!--more-->

Ia menyebutkan perseroan punya punya enam strategi utama untuk mendukung kegiatan operasionalnya.

Pertama, dari sisi operasi, Garuda mengoptimalkan route network perseroan dengan mengoperasikan rute-rute yang mengkontribusikan keuntungan, dengan fokus awal adalah rute-rute domestik dan rute-rute penerbangan internasional tertentu dengan tujuan pengangkutan kargo.

Kedua, menyesuaikan jumlah pesawat perseroan sesuai kondisi pasar serta menyesuaikan jenis dan atau tipe pesawat untuk simplifikasi operasional serta mendorong efisiensi biaya.

Ketiga, GIAA juga terus melakukan negosiasi ulang kontrak sewa pesawat.

Keempat, meningkatkan kontribusi pendapatan kargo melalui optimalisasi belly capacity dan digitalisasi operasional.

Kelima, perseroan juga meningkatkan kontribusi pendapatan ancillary melalui product unbundling dan ekspansi produk yang ditawarkan.

Keenam, Garuda akan melakukan negosiasi dan hasil kesepakatan dengan para kreditur yang telah berhasil dilakukan antara lain penangguhan pokok dan bunga oleh kreditur perbankan.

BISNIS

Baca: Kode Broker Ditutup Mulai Senin Depan, Bagaimana Dampaknya ke Transaksi Saham?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

1 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

2 hari lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

2 hari lalu

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

Rute penerbangan Garuda Indonesia rute Manado - Bali akan dioperasikan sebanyak dua kali setiap minggunya pada Jumat dan Minggu.

Baca Selengkapnya

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

3 hari lalu

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Maskapai Garuda Indonesia belum ada rencana menambah perjalanan internasional dari bandara yang lain.

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

5 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

6 hari lalu

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

Direktur Ideas menanggapi rencana Presiden Jokowi membahas program yang diusung Prabowo-Gibran dalam RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

6 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

6 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

7 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Akan Dilantik, Begini Aturan Memasang Foto Presiden dan Wapres

7 hari lalu

Prabowo-Gibran Akan Dilantik, Begini Aturan Memasang Foto Presiden dan Wapres

Foto Prabowo dan Gibran akan segera terpajang di berbagai kantor, lembaga dan instansi

Baca Selengkapnya